MotoGP

Ducati Bisa Kukuhkan Gelar Juara Dunia MotoGP, Marc Marquez Sebut Hal Ini

Rider Repsol Honda itu menyebut musim ini Ducati menjadikan pabrikkan yang mendominasi seri musim ini.

Editor: Ahmad Firizqi Irwan
MANAN VATSYAYANA / AFP
Pembalap Tim Repsol Honda Marc Marquez dari Spanyol mengendarai motornya saat sesi latihan bebas pertama Grand Prix MotoGP Thailand di Sirkuit Internasional Buriram di Buriram pada 30 September 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASARKabar MotoGP hari ini, Marc Marquez beri sindiran kepada para pembalap Ducati.

Rider Repsol Honda itu menyebut musim ini Ducati menjadikan pabrikkan yang mendominasi seri musim ini.

Sehingga ia menyebut jika pabrikkan Desmosedici alias Ducati bisa menjadi juara dunia musim ini.

Baca juga: Enea Bastianini Kurang Maksimal Kala Balapan di MotoGP Thailand, Ternyata Hujan Jadi Alasannya

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, menyoroti dominasi Ducati.

Soal siapa yang akan menjadi juara MotoGP, The Baby Alien menunjuk si kuda besi Desmosedici.

Persaingan perburuan gelar juara MotoGP musim ini mengalami babak baru setelah jalannya balapan seri ke-17 MotoGP Thailand di Buriram pada Minggu 2 Oktober 2022.

 

Hasil yang jomplang diraih oleh dua pembalap yang sedang bersaing sengit untuk gelar juara yaitu Fabio Quartararo dan Francesco Bagnaia.

Quartararo selaku pemuncak klasemen sementara gigit jari karena mencatat hasil finis terburuknya pada musim ini ketika hanya finis di posisi ke-17.

Ujung tombak Monster Energy Yamaha kehilangan ritme kuatnya saat latihan bebas dan tidak bisa berbuat banyak sejak melorot ke posisi belakang pada lap pertama.

Baca juga: Marc Marquez Tampil Garang di MotoGP Thailand, Posisi 5 Ia Amankan di Negeri Gajah Putih

Sementara itu hasil berbeda dicetak pesaing terdekatnya, Francesco Bagnaia.

Setelah gagal finis pada balapan sebelumnya, pembalap Ducati Lenovo itu kembali ke tren positifnya dengan mengakhiri lomba di posisi ketiga.

Tambahan 16 poin bagi Bagnaia dan nol poin bagi Quartararo membuat selisih poin kedua penantang gelar terpangkas dari 18 poin menjadi tersisa 2 poin.

 

Ini menjadi kesekian kalinya Quartararo gagal menambah poin atas Bagnaia.

Setelah seri ke-10 MotoGP Jerman, El Diablo hanya sekali memperlebar keunggulan poin dari Bagnaia yaitu saat sang rival gagal finis di Jepang.

Selisih poin yang tadinya sangat besar yaitu 91 poin kini hampir dipangkas habis oleh Bagnaia.

 

Satu faktor yang membuat Quartararo kesulitan adalah bagaimana inferiornya motor Yamaha M1 dibanding motor Ducati Desmosedici GP milik Bagnaia.

Ketertinggalan besar dalam akselerasi dan top speed membuat Quartararo kesulitan dalam menyalip.

Ini diperparah dengan keunggulan Ducati dalam mencetak waktu lap yang kompetitif.

Baca juga: Johann Zarco Muluskan Langkah Bagnaia di MotoGP Thailand, Ini Kata Zarco

Sekadar informasi, dari delapan penunggang Desmosedici GP, tujuh di antaranya sudah mencetak pole position, termasuk dua rookie.

Quartararo yang dahulu dikenal punya taji dalam kualifikasi kini kesulitan untuk unjuk gigi.

Dalam enam seri terakhir, tak sekalipun pembalap asal Prancis tersebut berhasil merebut tiga posisi start di baris terdepan.

 

Ducati? Dalam rentang waktu yang sama setidaknya ada satu pembalap Ducati di posisi tiga besar dalam kualifikasi.

Malahan empat kali mereka melakukan sapu bersih.

Memang, tidak selamanya Bagnaia diuntungkan dengan kompetitifnya para pembalap Ducati.

 

Murid Valentino Rossi itu beberapa kali direpotkan teman sendiri, utamanya Enea Bastianini (Gresini Racing) yang akan menjadi rekan setimnya musim depan.

Akan tetapi, di antara orang-orang yang ambisius seperti Bastinini, ada juga kompetitor yang memberi ruang untuk kepentingan tim.

Pada balapan terkini misalnya, Bagnaia terancam disusul Johann Zarco (Pramac Racing) andai pembalap tim satelit Ducati itu tak menahan diri.

 

“Dalam dalam beberapa balapan terkini kami sudah diberitahu bahwa Ducati tidak akan mengambil kemenangan dari kami,” ungkap Zarco, dilansir dari The-Race.

“Akan tetapi mereka akan berterima kasih kalau kami lebih perhitungan untuk posisi lain.”

“Mungkin kalau saya tiba di belakang Pecco (Bagnaia) dua lap lebih cepat, saya akan menyalipnya dan mengejar Jack Miller dan Miguel Oliveira untuk posisi pertama.”

 

“Tetapi saya di belakangnya saat tersisa dua lap dan saya melihat risiko melebar jika menyalipnya dan keluar dari bagian lintasan yang kering.”

“Saya bisa mengambil risiko ini untuk Marc Marquez (finis di posisi kelima) tetapi saya tidak ingin melakukannya dengan Pecco.”

 

Situasi dalam persaingan antara Bagnaia dan Quartararo mendapat komentar dari Marquez.

Ketika ditanya mengenai siapa yang lebih dijagokan untuk menjadi juara, juara dunia delapan kali itu memberi jawaban yang sedikit menyentil dominasi Ducati.

“Saya bertaruh untuk motornya Pecco. Ducati adalah Ducati tetapi Fabio adalah Fabio,” ujar Marquez, dikutip dari GPOne.

 

“Fabio mengendarai motornya dengan sangat baik, kecuali hari ini, saat hujan. Saya penasaran untuk melihat apa yang akan terjadi.”

Bukan berarti Marquez tidak setuju dengan permainan tim seperti yang dilakukan Ducati.

“Wajar, Ducati tidak pernah menjadi juara dunia sejak 2007,” kata Si Semut dari Cervera.

 

“Dalam berbagai balapan musim ini rasanya seperti Kejuaraan Ducati.”

“Mereka memiliki motor terbaik, pembalap-pembalap mereka berada di depan dan saya pikir mereka akan memakai kekuatan mereka untuk memenangi kejuaraan.”

MotoGP 2022 menyisakan tiga seri.

Kompetisi akan dilanjutkan dengan balapan MotoGP Australia di Phillip Island pada 16 Oktober 2022.

 

 

 

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul Sentilan Marquez ke Ducati: Jagokan Motor Bagnaia Kalahkan Quartararo dalam Perburuan Gelar MotoGP

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved