Berita Ekonomi
Harga Beras Merangkak Naik, Mendag Zukifli Hasan Sebut di Denpasar Pemda Menjamin
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan penjelasan penyebab kenaikan harga beras saat ini.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan penjelasan penyebab kenaikan harga beras saat ini.
Berdasarkan catatan Kemendag, kenaikan harga beras disebabkan terjadinya perebutan gabah di lapangan.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zukifli Hasan mengatakan, saat ini harga beras secara nasional mengalami kenaikan.
Ia menerangkan bahwa naiknya harga beras disebabkan adanya perebutan gabah di lapangan. Ia menyesalkan adanya kenaikan harga beras karena turut mengerek inflasi.
Baca juga: Amankan Harga Beras, BULOG Bali Gelontorkan 7.548 Ton Beras di Pasar
"Penyebabnya karena rebutan gabah. Jadi harganya itu meningkat cukup signifikan. Otomatis kalau gabah naik kan digiling menjadi beras, ya berasnya naik," kaya Zukifli di Pasar Induk Cipinang Jakarta Timur, Senin 3 Oktober 2022.
Zukifli membeberkan langkah yang dilakukan pemerintah untuk meredam kenaikan harga beras ini adalah dengan memenuhi stok beras di pedagang-pedagang seluruh tanah air.
Zukifli juga meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk merespons cepat kenaikan harga di wilayahnya. Hal ini untuk meredam gejolak harga pangan di pasaran.
Baca juga: Tak Tahu Nama Menteri, Tukang Suwun di Pasar Badung Sumringah Dapat Uang Rp1 Juta Untuk Beli Beras
"Di Denpasar itu berapa pun harga yang terjadi gejolak di pasar itu pemerintah daerah jamin harga standar. Untuk selisihnya nggak banyak kira-kira Rp 1.000-an. Harga bawang Rp 2.000-an, nggak banyak. Tapi dengan itu harga jadi tidak bergejolak," imbuhnya.
Demikian juga yang terjadi di DKI Jakarta, Zukifli mengatakan, harga pangan bisa terkendali karena pemerintah daerah ikut campur untuk ongkos distribusi pangan dan subsidi harga.
"Kalau ada masalah harganya gejolak kita sudah dikasih alatnya, yaitu dana cadangan tidak terduga di pemda daerah 2 persen ada tol laut. Atau bila perlu mensubsidi harga seperti DKI dan Denpasar," ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah memastikan stok dan harga pangan di nasional aman dan terjangkau.
Sebelumnya, Mendag didampingi Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Artha Ardana Sukawati dan Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Badung, Denpasar, Rabu (21/9) lalu.
Baca juga: Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Badung Denpasar Stabil, Mendag: Lebih Murah dari di Jawa
Dari hasil peninjauan tersebut, ia mengatakan harga kebutuhan pokok di Pasar Badung terkendali. Bahkan menurutnya harga di sini rata-rata di bawah harga di pasar yang ada di Jawa dan luar Jawa.
“Kami bersyukur karena Pak Wali tanggap sehingga harga terkendali dan bisa ambil langkah-langkah tepat. Harga stabil di bawah harga rata-rata pasar lain yang saya datangi,” katanya.
Ia mengatakan saat ini untuk harga bawang merah Rp23 ribu sampai Rp25 ribu. Sementara untuk di jawa rata-rata Rp30 ribu per kilogram.