Berita Gianyar

Hilang Saat Rafting di Sungai Ayung Kedewatan, Pencarian Bule Amerika Dilanjutkan Hari Ini

Kecelakaan perahu rafting terjadi di objek wisata Sungai Ayung wilayah Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Senin (3/10) siang.

Tribun Bali
Korban perahu rafting terbalik di Sungai Ayung Kedewatan Ubud, Gianyar saat bertemu dengan keluarganya dalam keadaan selamat, Senin 3 Oktober 2022 sore. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kecelakaan perahu rafting terjadi di objek wisata Sungai Ayung wilayah Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Senin (3/10) siang.

Saat berita ini ditulis pukul 18.14 Wita, belum ada laporan korban jiwa dari pihak terkait.

Namun sejumlah wisatawan dalam kondisi selamat sebanyak dua orang. Mereka merupakan suami istri asal Australia dan telah mendapatkan penanganan di posko Ayung Dewata.


Kapolsek Ubud, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira saat ditemui di pos evakuasi menjelaskan, kecelakaan ini melibatkan dua perahu rafting.

Baca juga: Destinasi Wisata Bali, Mengenal Pura Goa Gajah yang Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun di Gianyar

Masing-masing berisi lima wisatawan macanegara dan satu pemandu.

"Jadi, total ada 12 orang korban, ada yang selamat dan sudah diberikan pertolongan. Tidak mengalami luka serius, hanya luka goresan kemungkinan kana akar atau pohon di sungai. Tapi untuk korban tewas, kita belum bisa pastikan," ujar Kapolsek.


Dia menjelaskan, kejadian ini bermula saat rombongan ini akan berwisata rafting menggunakan jasa Ayung Dewata sekitar pukul 13.30 Wita.

Saat itu mereka start di kawasan Banjar Bhagawan, Desa Melingih Kelod, Kecamatan Payangan dengan finish di Hotel Pita Maha, Desa Kedewatan, Ubud. Dalam perjalanan tersebut sempat turun hujan lebat.

Baca juga: Semua Damkar Gianyar Diterjunkan, 4 Kebakaran Terjadi Hampir Bersamaan di 2 Kecamatan


Diduga karena hujan itu, air tiba-tiba membesar lalu membalikkan perahu mereka.

Saat terbalik, mereka terombang-ambing. Ada yang terdampar di kawasan Bongkasa, Badung. Sebab sungai ini membelah Kabupaten Gianyar dan Badung.

"Saat hampir mendekati finish atau sekitar 10 menit lagi, tiba-tiba perahunya terbalik karena air sungai yang tiba-tiba membesar," ujarnya.


Berdasarkan data yang dihimpun, para korban ini, lima orang asal Australia, dua orang dari India, dua orang dari German dan satu orang dari Amerika Serikat. Dan, hingga pukul 18.32 Wita, sebanyak 11 orang telah ditemukan selamat. Sementara satu orang, Robinaugh Cliford Neil (62) asal Amerika belum ditemukan.

"Tadi para korban selamat sebanyak 11 orang. Namu satu orang asal Amerika belum ditemukan," ujarnya.


Perbekel Melinggih Kelod, I Wayan Edy Setiawan mengatakan, sebelum kejadian tersebut, kondisi air tenang.

"Tadi airnya mendadak besar di tengah. Bukan dari awal, sehingga ini murni musibah," ujarnya. 

Baca juga: Semua Damkar Gianyar Diterjunkan, 4 Kebakaran Terjadi Hampir Bersamaan di 2 Kecamatan

Pencarian Dilanjutkan Hari Ini


PROSES pencarian akan dilakukan, Selasa (4/10) ini. Pencarian akan melibatkan tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Gianyar, BPBD Bali, BPBD Badung serta aparat kepolisian.

Kepala BPBD Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba, Senin 3 Oktober 2022 pukul 20.00 Wita mengatakan, proses pencarian tidak memungkinkan jika dilakukan saat malam hari.

Hal itu karena suasana gelap gulita, serta medan yang sulit. Belum lagi akibat tanah tebing yang labil pasca diguyur hujan, menyebabkan pergerakan relatif sulit.


"Pencarian akan dilakukan Rabu dari pukul 07.00 Wita, dimulai dari wilayah My Swing Bongkasa, Badung. Akan melibatkan tim gabungan dari Basarnas, BPBD Gianyar, Bali dan Badung," ujarnya.


Berdasarka data dihimpun di lapangan, dalam rombongan tersrbut, hanya korban Robinaugh yang belum ditemukan. Dimana dari 12 orang korban, 11 orang telah dievakuasi dalam keadaan selamat tanpa mengalami luka serius.


Dalam kegiatan wisata rafting, dari 10 orang wisatawan di luar dua orang pemandu refting, hanya Robinaugh yang statusnya sendirian.

Sementara wisatawan lainnya bersama keluarga. Dan, hanya ia dalam rombongan tersebut umurnya paling tua.

Diduga karena sendirian dan kondisi fisik yang sudah berumur, sehingga saat perahu terbalik, ia kesulitan menyelamatkan diri meskipun telah dilengkapi baju pelampung. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved