Tragedi Kanjuruhan
UPDATE Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Jadi 131 Orang Versi Kemenkes, PT LIB dan PSSI Diperiksa
Inilah update terbaru jumlah korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan yang kini bertambah jadi 131 orang versi Kemenkes, PT LIB dan PSSI diperiksa.
Sejauh ini, tim internal Bareskrim yang terdiri dari timsus dan Propam sudah memeriksa 18 orang mulai dari perwira dan pamen (Perwira Menengah).
“Pemeriksaan ini untuk mengetahui siapa yang bertanggungjawab sebagai operator pemegang senjata pelontar. Ini yang sedang kami dalami terkait manager pengamanannya,” ujarnya.
Dedi menambahkan, tim Inafis dan Labfor juga terus bekerja melakukan olah TKP.
Polisi juga mendalami dan menganalisa 32 titik CCTV di sekitar Stadion Kanjuruhan.
Labfor juga memeriksa dan menganalisa 6 buah handphone (Hape).
“Tiga buah hape teridentifikasi milik korban dan 3 masih proses, karena hape tersebut di-password. Selain itu, tim Inafis dan Labfor nantinya setelah menganalisa CCTV, Tim DVI juga akan mengidentifikasi terkait terduga pelaku pengerukan di dalam dan luar stadion,” terangnya.
Baca juga: KATA PSSI Soal Jam Kick Off Malam dalam Laga Arema FC vs Persebaya yang Berujung Tragedi Kanjuruhan
3. Korban meninggal menjadi 131 orang
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan update daftar korban tragedi Kanjuruhan saat ini ada 437 orang, terdiri dari 131 korban meninggal dan 58 luka berat.
Jumlah ini bertambah dari sebelumnya dirilis oleh Polri ada 125 korban jiwa meninggal dunia saat Tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu 1 Oktober 2022.
Atas kejadian ini, pemerintah pun menanggung perawatan para korban yang saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit.
"(Data sampai) pagi ini, luka ringan-sedang 248 orang, luka berat 58 orang, dan meninggal 131 orang, tetapi angkanya bergerak (terus)," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin 3 Oktober 2022.
Nadia mengungkapkan, korban luka-luka itu dirawat di beberapa rumah sakit.
Sebagian korban yang luka ringan sudah kembali ke rumah.
"Kalau yang luka ringan sudah ada yang pulang (ke rumah). Yang dirawat di rumah sakit hanya yang berat," ucap dia.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, tidak ada kendala terkait pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit.