Tragedi Kanjuruhan
TOTAL Korban Tragedi Kanjuruhan 574 Orang: 131 Meninggal, 420 Luka Ringan, 23 Luka Berat, 66 Dirawat
Inilah update korban Tragedi Kanjuruhan 574 orang: 131 orang meninggal, 420 luka ringan, 23 luka berat, 66 orang masih dirawat.
TOTAL Korban Tragedi Kanjuruhan 574 Orang: 131 Meninggal, 420 Luka Ringan, 23 Luka Berat, 66 Dirawat
TRIBUN-BALI.COM - Inilah update jumlah korban Tragedi Kanjuruhan per hari ini, Kamis, 6 Oktober 2022.
Berdasarkan data terakhir jam 06.00 WIB Tragedi Kanjuruhan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur total korban mencapai 574 orang, dengan rincian korban meninggal sebanyak 131 orang, luka ringan/sedang 420 orang, luka berat 23 orang dan masih dirawat sebanyak 66 orang.
Tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa kerusuhan yang terjadi di markas klub Liga 1 Arema FC, Stadion Kanjuruhan setelah laga pekan ke-11 BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC vs Persebaya berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu.
Kejadian ini pun telah merenggut ratusan nyawa yang disebut-sebut kebanyakan meninggal karena sesak nafas dan terinjak-injak.
Baca juga: Nadeo Argawinata Berdoa Sanksi FIFA Atas Tragedi Kanjuruhan Tak Beratkan Timnas di Piala Asia 2023
Kronologi Tragedi Kanjuruhan: Kerusuhan Pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan
Kekalahan tim Arema FC atas Persebaya yang mematahkan rekor tak terkalahkan Singo Edan -julukan Arema FC- atas Bajul Ijo -julukan Persebaya- di kandang selama 23 tahun ini menyebabkan para suporternya kecewa.
Setelah laga berlangsung, pemain Arema dan Persebaya juga tidak sempat memberikan salam penghormatan.
Suporter yang merasa tak terima pada kekalahan malam itu, mencoba menerobos memasuki area Lapangan.
Dikutip dari TribunJatim.com pada 3 Oktober 2022, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyampaikan bahwa alasan para suporter Arema FC turun ke lapangan, dikarenakan ingin mencari pemain dan official Arema FC.
"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," ucap Irjen Pol Nico Afinta, Malang, Minggu 2 Oktober 2022.
Para suporter yang rusuh dan mencoba menerobos lapangan membuat para petugas kewalahan.
Mereka tak hanya menerobos lapangan, tetapi juga melakukan perusakan fasilitas dalam lapangan hingga penyerangan pada petugas keamanan yang berjaga.
Akhirnya para petugas mencoba melakukan upaya pencegahan dan pengalihan.
Baca juga: Pelatih Bali United Sambut Positif Gerakan Pesan Damai Suporter Indonesia Pasca Tragedi Kanjuruhan