Berita Denpasar
Proyek Jembatan Tukad Ayung di Jalan Gatsu Timur Kembali Jebol, Arus Kendaraan Alami Peningkatan
Proyek Jembatan Tukad Ayung yang berada di Jalan Gatsu Timur, Kota Denpasar kembali jebol akibat hujan deras yang mengguyur pada Sabtu 8 Oktober 2022.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Satlantas Polresta Denpasar mengatakan jika Proyek Jembatan Tukad Ayung yang berada di Jalan Gatsu Timur, Kota Denpasar kembali jebol akibat hujan deras yang mengguyur pada Sabtu 8 Oktober 2022.
Pihaknya pun mengatakan jika hanya roda dua yang bisa melintasi di seputaran proyek jembatan nasional tersebut.
Mengutip dari Instagram resmi @satlantas_polrestadenpasar mengungkapkan jika pengalihan arus dilakukan di Simpang Gatsu Kenyeri.
“Pengalihan dilakukan di Simpang Gatsu Kenyeri dipimpin oleh Kanit Turjawali AKP I Putu Dadi bersama para anggota,” tuli8s @satlantas_polrestadenpasar.
Sementara itu, arus lalu lintas di sekitar proyek Tukad Ayung sudah mulai mengalami peningkatan.
Sebelumnya, proyek jembatan Tukad Ayung sempat mengalami permasalahan jebol pada Kamis 22 September 2022 malam.
Baca juga: Pacu Adrenalin di Jembatan Kaca di Gianyar, Panjang 199 Meter, Hubungkan Blahbatuh-Sukawati
Penyebab jebolnya proyek jembatan tersebut pun akibat gerusan air hujan yang membuat tanah terhanyut ke air.
Disorot Akibat Pekerjaan yang Molor
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRKIM) Bali, Nusakti Yasa Wedha akhirnya buka suara terkait molornya proyek perbaikan tiga jembatan di Jalan Gatot Subroto Timur, Denpasar.
Ia mengaku bahwa bahwa proyek tersebut berjalan sudah sesuai rencana yang diperkirakan.
Menurut Nusakti, perbaikan tiga jembatan itu sendiri merupakan proyek yang berjalan secara multiyears atau berjalan secara setahun.
Proyek itu sendiri menurutnya berdasar pada dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih dari 1 (satu) Tahun Anggaran dan rampung pada tahun ini.
“Yang jelas itu proyek multiyear proyeknya dari 2021-2022,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis 7 April 2022.
Pun begitu, saat disinggung kapan pastinya proyek tersebut akan rampung.
Birokrat asal Desa Kedis, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini berjanji akan segera melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR RI terkait hal tersebut.
“Itu kan jalan nasional, itu ada di balai, bukan di dinas, nanti saya akan koordinasikan,” paparnya.
Sebelumnya, proyek perbaikan tiga jembatan di Kota Denpasar disoroti oleh DPRD Bali.
Pasalnya, ketiga jembatan yang diperbaiki yakni Jembatan Tukad Bindu, Jembatan Tukad Ayung dan Jembatan Tukad Penatih yang terletak di sepanjang Jalan Gatsu Timur Denpasar ini tidak kunjung rampung.
Padahal, pembangunan jembatan tersebut sudah dimulai sejak pertengahan tahun 2021 lalu.
Hal ini seperti diungkapkan oleh Ketua Komisi III DPRD Bali, Anak Agung Adhi Ardhana alias Gung Adhi saat dikonfirmasi, Rabu 6 April 2022.
Baca juga: Hujan Deras Akibatkan Bencana, Pondasi Longsor, Rumah Warga di Banjar Abuan Kecamatan Susut Miring
Gung Adhi mengatakan bahwa proyek tersebut dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lewat Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur Bali.
“Lintasan ini adalah lintasan jalan nasional dengan anggaran dari APBN dan pelaksanaannya BBJN,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya sudah meminta Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRKIM) Bali untuk berkoordinasi dengan Kementerian PUPR terkait penyelesaian proyek tersebut.
“Kami sudah minta PU Provinsi untuk melakukan koordinasi dengan BBPJN,” pintanya.
Tidak hanya itu, Komisi III DPRD Bali juga mendorong pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera menyelesaikan proyek tersebut.
Menurutnya, proyek tersebut sudah menimbulkan kemacetan berlarut-larut di sepanjang Jalan Gatot Subroto Timur, Denpasar.
Kemacetan itu sendiri menurutnya akan semakin bertambah jika masa mudik Lebaran pada akhir bulan ini tiba.
Hal ini karena jalan tersebut merupakan kawasan jalan nasional utama penghubung antar provinsi.
“Mendorong sesegera mungkin dapat diselesaikan agar tidak menimbulkan kemacetan berlarut larut bahkan kepada jalan-jalan alternatif disekitarnya. Apalagi pelaksanaan sudah lebih dari 1 tahun,” paparnya.
Ia mengaku bahwa pihaknya sebenarnya mendukung perbaikan jembatan tersebut.
Ini karena ketiga jembatan tersebut menurutnya sudah memasuki usia uzur lantaran sudah puluhan tahun berdiri.
“Perbaikan jembatan pasti akan terjadi hambatan atau perlambatan apalagi pada jalan akses utama seperti Jl Gatot Subroto tersebut.
Saya selaku wakil masyarakat tentu berterima kasih sudah dilakukan perbaikan akibat resiko keamanan yang menjadikan langkah perbaikan harus diambil,” paparnya.
(*)