Persib Bandung
Luis Milla Ungkap Masalah Terbesar Persib Bandung Saat Ini, Padahal Maung Dalam Performa Terbaik
Luis Milla ungkap masalah terbesar Persib Bandung saat ini, padahal Maung dalam performa terbaik.
Luis Milla Ungkap Masalah Terbesar Persib Bandung Saat Ini, Padahal Maung Dalam Performa Terbaik
TRIBUN-BALI.COM - Kompetisi Liga 1 Indonesia tengah dihentikan sementara hingga waktu yang belum ditentukan pasca Tragedi Kanjuruhan, Pelatih Persib Bandung, Luis Milla angkat bicara.
Luis Milla menyayangkan kompetisi Liga 1 2022/2023 yang harus dihentikan sementara.
Diketahui, Liga 1 2022/2023 sedang dihentikan usai terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menelan banyak korban jiwa pada tanggal 1 Oktober lalu.
Akibat kejadian tersebut seluruh laga Liga 1 2022/2023 kemudian batal digelar.
Termasuk duel antara Persib Bandung versus Persija Jakarta yang dijawalkan terslaksana di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, pada Minggu 2 Oktober 2022.
PSSI sendiri menjelaskan apabila kompetisi Liga 1 2022/2023 dihentikan sampai waktu yang tidak ditentukan.
Keputusan ini cukup disayangkan oleh Luis Milla.
Baca juga: Pemain Bali United Lerby Elianrdy Bicara Soal Rivalitas, Pernah Tak Selebrasi Demi Hargai Suporter
Pasalnya Persib Bandung sedang dalam top performa.
Selalu meraih kemenangan di tiga laga terakhir merupakan buktinya.
Bahkan Luis Milla juga menyebut Persib Bandung memiliki kesempatan untuk melanjutkan tren positif dengan mengalahkan Persija Jakarta.
Terlebih pertandingan digelar di kandang sendiri.
"Bagi kami, memang menjadi masalah besar karena liga dihentikan," ucap Luis Milla, dilansir dari Kompas.com.
"Kami saat ini sedang berada dalam momen bagus."
"Tiga kemenangan dan seharusnya bertanding melawan Persija di kandang sendiri yang tentu mendapat dukungan penuh dari suporter," ujarnya.
Pelatih Persib Bandung, Luis Milla, nampak sedang memantau para pemainnya berlatih di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jawa Barat, 1 Oktober 2022.
Meski begitu, Luis Milla menegaskan akan mentaati peraturan.
Baca juga: Jadwal Timnas U-17 Indonesia vs Malaysia Malam Ini Pukul 20.00 WIB, Bima Sakti Akan Rotasi Pemain
Pria asal Spanyol itu juga turut prihatin dengan kejadian yang terjadi di Kanjuruhan.
"Saat ini Persib dalam aspek sepak bola bagus dan bagi saya (penghentian) ini menjadi masalah," kata Luis Milla.
"Tetapi kami juga tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya berlatih dengan maksimal di lapangan."
"Kami juga meliburkan tim selama dua sampai tiga hari karena tidak mungkin bertanding di akhir pekan ini."
"Dinamikannya sedang dalam kondisi positif, tapi situasinya seperti ini, kalian tahu ada tragedi yang sangat besar di Malang," tuturnya.
Update Tragedi Kanjuruhan
Tim investigasi kasus Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur menetapkan enam orang sebagai tersangka.
"Telah menetapkam enam orang sebagai tersangka," kata Kapolri Jenderal Polri Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Malang, Jawa Timur, Kamis 6 Oktober 2022 seperti dilansir dari Tribunnews.com.
Kapolri menjelaskan Dirut PT LIB sangat bertanggung jawab atas kejadian ini salah satunya perihal verifikasi Stadion Kanjuruhan.
“Berdasarkan gelar perkara dan alat bukti permulaan yang cukup maka ditetapkan 6 tersangka saat ini,” kata Kapolri, Kamis 6 Oktober 20220.
Baca juga: 7 Hari Tragedi Kanjuruhan, Umat Hindu Gelar Upacara Mecaru dan Melukat, Dihadiri Umat Lintas Agama
“Kita melakukan olah TKP, berdasarkan hasil pendalaman, ditemukan bahwa PT LIB selaku penyelenggara Liga 1 tidak melakukan verifikasi terhadap Stadion Kanjuruhan,” sambungnya.
Selain Dirut PT LIB, Kapolri juga menyebutkan tersangka lainnya yakni Abdul Haris sebagai Ketua Panpel, Suko Sutrisno security officer dan tiga lainnya dari unsur Polri Wahyu SS selaku kabag ops Polres Malang, (H) Deputi 3 Danyon Brimob Polda Jatim dan (DSA) samaptha Polres Malang.
Seperti diketahui, tragedi Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan ratusan lebih korban jiwa turut disoroti dunia.
Presiden Jokowi pun benar-benar memberi perhatian khusus terhadap tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.
Salah satu keseriusan Jokowi yang membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TIGPF) yang dipimpin oleh Menko Polhukam Mahfud MD dan wakil Ketua Menpora Zainudin Amali.
Sementara Anggota TGIPF antara lain, Akademisi Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Sumaryanto, Pengamat Sepak Bola Akmal Marhali, Jurnalis Kompas Anton Sanjoyo, mantan Pengurus PSSI Nugroho Setiawan, mantan Kepala BNPB Doni Monardo, Wakil Ketua Umum 1 KONI Mayjen (Purn) Suwarno, Mantan Wakapolda Kalimantan Barat Irjen (Purn) Sri Handayani, mantan Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif, dan mantan pemain Timnas Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto.
Seluruh tersangka dijerat pasal 359 dan 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan kematian dan luka berat, dan pasal 103 Jo Pasal 52 UU RI Nomor 11 Tahun 2022 tentang keolahragaan.
Selain itu, tim investigasi pengusutan tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur meningkatkan status kasusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Artinya, Polri telah menemukan adanya unsur pidana terkait kelalaian hingga menyebabkan meninggalnya orang.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut dalam perkara ini penyidik memersangkakan Pasal 359 dan Pasal 360 KUHP.
Para tersangka nantinya terancam dengan hukum maksimal 5 tahun penjara.
Adapun pasal pasal 359 KUHP berbunyi:
“Barangsiapa karena kesalahannya menyebabkan matinya orang dihukum penjara selama-lamanya lima tahun atau kurungan selama-lamanya satu tahun”.
Sementara pasal 360 KUHP berbunyi:
"Barang siapa karena kelalaiannya menyebabkan orang luka berat dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya lima tahun atau hukuman kurungan selama-lamanya satu tahun".
Berikut Enam Tersangka Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan hingga 6 Oktober 2022 malam:
1. Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita
2. Abdul Haris alias AH (Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan)
3. SS (Security Officer)
4. Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto alias Wahyu SS
5. H (Deputi 3 Danyon Brimob Polda Jatim)
6. Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi alias BSA
(*)