Liga Champions
Ini Sebab Wasit Daniel Siebert Panen Kritik dan Kemarahan Usai Laga AC Milan vs Chelsea
Wasit asal Jerman, Daniel Siebert yang memimpin jalannya pertandingan AC Milan vs Chelsea di laga macthday keempat Liga Champions menuai kritik dan
Penulis: Ady Sucipto | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, ITALIA – Wasit asal Jerman, Daniel Siebert yang memimpin jalannya pertandingan AC Milan vs Chelsea di laga macthday keempat Liga Champions menuai kritik dan panen cemoohan usai laga babak pertama berlangsung di San Siro, Rabu 12 Oktober 2022.
Ya, Daniel Siebert menjadi sorotan di laga AC Milan vs Chelsea di Liga Champions setelah mengeluarkan beberapa keputusan kontrovesialnya yang memantik amarah pendukung Rossoneri.
Diawali dengan keputusan Daniel Siebert ketika laga AC Milan vs Chelsea baru memasuki menit ke-18 setelah Fikayo Tomori menyentuh bahu Mason Mount dua kali, hal itu kemudian berujung penalti dan kartu merah langsung.
Baca juga: Update Rekap Hasil Liga Champions Hari Ini: AC Milan & Juventus Terancam Tersingkir 16 Besar UCL

Baca juga: Jelang Laga Hidup Mati AC Milan vs Chelsea di Liga Champions 2022, Stefano Pioli Beri Lecutan Ini
Baca juga: Usai Laga AC Milan vs Chelsea di Liga Champions, Pioli Marah Lalu Labrak Siebert & Ungkapkan Ini
Dikutip Tribun Bali via laman Football Italia, wasit Daniel Siebert dianggap kehilangan kendali atas apa yang sama sekali bukanlah pelanggaran kekerasan di laga AC Milan vs Chelsea.
Sementara mengutip dari laman UEFA terkait statistik pertandingan pada 45 babak pertama pertandingan, tercatat sudah ada 17 pelanggaran dilakukan oleh kedua tim, yakni tujuh oleh AC Milan dan sepuluh oleh Chelsea.
Dari babak pertama saja, Daniel Siebert telah mengeluarkan satu kartu merah dan lima kartu kuning yaitu tiga untuk AC Milan dan dua lainnya kepada Chelsea.
Sedangkan dikutip Tribun Bali dari laman Sofascore.com, di babak kedua saja, wasit asal Jerman itu kembali mengeluarkan empat kartu kuning kepada dua tim. Dengan rincian tiga AC Milan dan satu Chelsea.
Secara keseluruhan, Daniel Siebert mengeluarkan satu kartu merah dan sembilan kartu kuning.
Menariknya, Daniel Siebert tercatat sebagai wasit yang begitu royal memberikan kartu dalam 45 menit babak pertama saja dalam sebuah pertandingan di Liga Champions musim ini.
Baca juga: Update Jadwal Live Liga Champions Malam Ini: Rangers vs Liverpool, Duel Barcelona vs Inter Milan
Kritik Pandit Football
Sementara itu, pengamat sepak bola (Pandit Football) Italia yang sekaligus mantan wasit Graziano Cesari menyebutkan keputusan untuk memberikan penalti dan kartu merah kepada Fikayo Tomori ketika membayangi Mason Mount sebagai ‘kegilaan total’ saat Chelsea mengalahkan 10 pemain AC Milan di San Siro, Rabu 12 Oktober 2022.
Hal itu dibeberkan Graziano Cesari ketika berbicara kepada Mediaset Infinity yang dilansir Tribun Bali via Football Italia hari ini.
Insiden diusirnya Fikayo Tomori di menit 18 ketika laga AC Milan vs Chelsea di matchday keempat ini berimbas pada jalannya laga dini hari tadi di San Siro.
Ya, AC Milan harus takluk melawan Chelsea di kandang lewat dua gol yang dilesakkan Jorginho dari titik putih dan Pierre-Emerick Aubameyang.
Menyoroti insiden kartu merah Fikayo Tomori, pandit foofball Graziano Cesari memberikan komentar dan analisisnya kepada wasit asal Jerman, Daniel Siebert yang memimpin jalannya laga AC Milan vs Chelsea.
“Ini benar-benar tidak bisa dimengerti. Intensitas sentuhan Tomori di bahu tidak cukup kuat untuk menghasilkan penalti,” kata Cesari.
Menurutnya, apa yang ditudingkan oleh wasit bahwa Fikayo Tomori melakukan tarikan pada Mason Mount tidak terlalu akurat.
“Wasit mengatakan bahwa Tomori menahan Mount, tetapi gambar tidak menunjukkan itu. Tangan Tomori tidak pernah mencengkeram Mount, Anda tidak bisa menyebutnya tarikan. Ini adalah sentuhan terbaik, dan Mount diizinkan untuk melanjutkan dan memotret.
Baca juga: Jadwal Liga Champions 2022/2023 Malam Ini 11-12 Oktober 2022: Misi AC Milan Balas Dendam ke Chelsea
“Itu benar-benar kegilaan dari Siebert. Adapun VAR, mereka tidak boleh menilai intensitas kontak. Faktanya adalah, wasit sudah meniupkan peluit di mulutnya pada sentuhan pertama di bahu Mount, itu adalah penalti yang tidak ada,” tambahnya.
Amarah Pioli
Ya, Stefano Pioli dalam jumpa persnya kepada para pewarta mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan ‘aneh’ Daniel Siebert dan ia tetap optimistis AC Milan masih berpeluang lolos ke babak 16 besar Liga Champions.
Mengutip laman Football Italia, Stefano Pioli terlihat sangat marah dan berjalan menuju wasit Daniel Siebert setelah peluit tanda berakhirnya pertandingan antara AC Milan vs Chelsea berbunyi.
Pelatih berkepala plontos itu memprotes keputusan Daniel Siebert yang benar-benar mengubah jalannya pertandingan antara AC Milan vs Chelsea di Liga Champions.
“Pertandingan baru saja dimulai dan saya merasa kami baik-baik saja. Kartu merah dan penalti mengubah permainan, melawan tim yang sudah kuat dan tidak perlu memiliki pemain tambahan juga,” kata Pioli kepada Mediaset Infinity.
Allenatore (pelatih) AC Milan itu mengakui, timnya sejatinya memiliki peluang untuk tampil apik di San Siro.
Namun lantaran keputusan aneh Daniel Siebert benar-benar merusak jalanya pertandingan AC Milan vs Chelsea.
“Kami memiliki peluang untuk kembali ke sana. Sangat disayangkan, kami merasa kami benar-benar ingin menyampaikan pendapat kami malam ini,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, laga AC Milan vs Chelsea yang baru berjalan 18 menit kemudian berubah menjadi petaka ketika wasit Daniel Siebert memberikan penalti dan kartu merah kepada Fikayo Tomori lantaran dua kali menyentuh bahu Mason Mount.
Itu dianggap menghalangi peluang mencetak gol Mason Mount ke gawang AC Milan.
Jorginho kemudian maju sebagai eksekutor dan sukses mencetak gol, laga antara AC Milan vs Chelsea kemudian berjalan tak lagi berimbang.
Alhasil Pierre-Emerick Aubameyang kemudian mencetak gol kedua ke gawang AC Milan usai menerima asis Mason Mount.
“Saya tidak perlu melihat tayangan ulang, terlalu mudah untuk menilai insiden itu. Saya memberi tahu wasit apa yang saya pikirkan tentang dia setelah pertandingan. Bahasa Inggris saya tidak begitu lancar, tetapi saya pikir dia mengerti tentang unek-unek saya”
Sementara itu dalam rekaman tayangan ulang memang menunjukkan bahwa Fikayo Tomori dua kali menyentuh bahu Mount, namun kemudian melepaskan beberapa waktu sebelum pemain Chelsea itu melepaskan tembakannya.
Oleh karena itu, sulit untuk menganggap sentuhan Fikayo Tomori untuk mencegah peluang mencetak gol yang jelas dan kartu merah.
Dilansir via Tribunnews.com, keberhasilan Chelsea mencetak dua gol tak terlepas dari kejelian mereka memanfaatkan keluarnya Fikayo Tomori yang diusir wasit dalam laga ini.
Bek AC Milan Inggris Fikayo Tomori bereaksi setelah menerima kartu merah pada pertandingan grup E Liga Champions UEFA, pertandingan sepak bola antara AC Milan dan Chelsea, di stadion San Siro, di Milan, pada 11 Oktober 2022.
Tomori yang berstatus sebagai eks pemain Chelsea secara tak terduga harus keluar lebih cepat lantaran diganjar kartu merah pada menit ke-20.
Insiden berawal saat Tomori mencoba menghalangi pergerakan Mason Mount yang akan melepaskan tembakan di dalam kotak penalti.
Setelah Mount terjatuh di kotak terlarang, wasit menilai Tomori melakukan pelanggaran yang akhirnya berujung kartu merah sekaligus hadiah penalti bagi Chelsea.
Keputusan wasit memberikan kartu merah kepada Tomori langsung mendapat respon pedsar dari kubu tuan rumah, lantaran hal itu seharusnya tak terjadi.
AC Milan pun akhirnya harus berjuang lebih keras setelahnya, kini Rossoneri tertinggal dua gol dari Chelsea. (Ady/Tribun Bali)
>>> Baca berita terkait lainnya <<<