Berita Bangli

Pasca Jalan Putus di Bangli, Warga dan Instansi Gotong Royong Bangun Jembatan Sementara

Pasca Jalan Putus di Bangli, Warga dan Instansi Gotong Royong Bangun Jembatan Sementara

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Warga dan sejumlah instansi pemerintah saat gotong royong bangun jembatan sementara. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Masyarakat di wilayah Kecamatan Tembuku melakukan gotong royong pembangunan jembatan darurat, Kamis (13/10/2022). Pembangunan jembatan darurat ini lokasinya di jalur Bangli - Tembuku, tepatnya di bawah Pasar Yangapi.

Seperti diketahui, di sepanjang jalur provinsi Bangli - Karangasem ada dua jalur yang putus. Masing-masing lokasinya di wilayah Kelurahan Cempaga, tepatnya di jalan Erlangga, serta di wilayah Desa Yangapi, tepatnya di bawah Pasar Yangapi, Tembuku.

Camat Bangli, Putu Sumardiana mengatakan, akibat hujan deras pada hari Jumat (7/10/2022) jalur ini mengalami kerusakan berupa lubang besar. Sehingga ada satu mobil pickup yang terperosok setengah di jalur ini pada Sabtu (8/10/2022).

"Karena sabtu malam masih turun hujan deras, akibatnya kerusakan semakin parah. Sehingga jalur tersebut putus. Panjang jalur yang putus kurang dari tujuh meter, dengan kedalaman sekitar tujuh hingga delapan meter," jelasnya. 

 

Pasca putusnya jalan penghubung Desa Tembuku ke Desa Yangapi, warga dari arah Bangli yang hendak ke Yangapi melewati jalur Kedui - Metra. Begitupun sebaliknya, dari Yangapi, Peninjoan, dan Undisan yang hendak menuju ke Tembuku ataupun Bangli, lewat jembatan Metra - Kedui.

"Namun adapula warga yang hendak ke Bangli lewat jalan raya Timuhun, Klungkung," ujarnya. 

Dikatakan pula, karena jalur Kedui-Metra yang cenderung curam, masyarakat sekitar memiliki ide untuk membangun jembatan darurat. Ide tersebut selanjutnya diusulkan ke Camat.

"Awalnya karena beberapa orang tua siswa yang khawatir anaknya lewat jalur Kedui-Metra, karena di sana agak curam. Beberapa orang tua juga mengungkapkan anaknya terpaksa tidak masuk sekolah karena tidak berani lewat jalur itu. Mungkin juga karena tidak tahu jalurnya juga," ungkapnya. 

Setelah menerima usulan tersebut, Sumardiana selanjutnya berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Mulai dari Dinas PUPR Provinsi Bali, dinas PU Bangli, hingga BPBD dan Damkar Bangli.

"Selain perlu izin, karena jembatan ini sifatnya darurat kan perlu konstruksi yang baik dan benar. Sehingga niat baik ini tidak menimbulkan bahaya kedepannya. Setelah dikoordinasikan dengan pihak terkait, akhirnya kemarin dari PU Provinsi dengan konsultannya turun ke lokasi," ujarnya.

Sumardiana mengatakan, jembatan sementara ini adalah akses untuk sepeda motor. Tidak hanya bagi pelajar, namun juga aktifitas bekerja, ke pasar, dan sebagainya.

"Pembangunan jembatan sementara ini didampingi oleh PU Provinsi, sehingga benar-benar aman. Selain itu dalam pengerjaannya masyarakat dibantu BPBD Bangli, Polsek Tembuku, dan Koramil," kata dia.

Jembatan sementara ini dibuat menggunakan batang kelapa dan bambu. Seluruhnya baik batang pohon kelapa maupun batang bambu merupakan swadaya dari warga sekitar. Pihaknya juga menegaskan dalam pengoperasiannya akan diatur sesuai situasi dan kondisi cuaca.

"Kami sudah menyampaikan pada pak Kapolsek juga, apabila hujan lebat maka jalur ini akan ditutup. Karena takutnya licin," 

Pihaknya kembali menegaskan jembatan ini sifatnya sementara. Sebab berdasarkan hasil koordinasi dengan PU Provinsi, imbuh Sumardiana, rencananya tahun ini diupayakan perbaikan secara permanen. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved