Berita Denpasar
Dinkes Bali Dukung G20, Bangun Mini ICU di Lokasi Acara, Ini Deretan Rumah Sakit yang Siap Layani
Dinkes Bali Dukung G20, Bangun Mini ICU di Lokasi Acara, Ini Deretan Rumah Sakit dan Petugas yang Siap Layani
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jelang puncak G20 yang akan dilaksanakan pada November mendatang, berbagai persiapan telah dilakukan.
Termasuk dalam bidang kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Bali telah menyiapkan sarana dan prasarana pendukungnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom mengatakan sudah menyiapkan rumah sakit untuk mendukung G20.
Selain itu, setiap rumah sakit juga telah mempersiapkan tim yang akan bertugas.
Baca juga: "Legasi" Penanda Perjalanan 20 Tahun Parau
“Untuk G20 kami sudah menyiapkan RSUP Sanglah, RS Siloam, RS Bali Mandara, RS BIMC Siloam Nusa Dua, dan RS Angkatan Darat.
Ada juga tambahan RS Udayana dan RS Bhayangkara sebagai pelengkapnya,” paparnya saat ditemui di Prime Plaza, Sanur, 15 Oktober 2022.
Persiapan sendiri sudah kami mulai sejak Juni 2022 kemarin dan bertahap hingga puncaknya di bulan November mendatang.
Fokus persiapan saat ini adalah pada rumah sakit yang sudah disebutkan dan untuk yang level lebih kecil telah siapkan mini ICU di lokasi kegiatan.
Mini ICU tersebut dilengkapi dengan ambulans dan tim kesehatannya sesuai standarnya termasuk dokter spesialisnya.
Puskesmas juga akan dikuatkan dan siapkan namun tetap akan beroperasi seperti biasa.
“Hingga saat ini semua juga sudah siap bertugas disetiap acaranya yang dilaksanakan serangkaian G20.
Baca juga: Inilah Ciri-Ciri Acute Kidney Injury (AKI) yang Diderita Anak-Anak di Denpasar
Akan ada juga panitia dari kementerian luar negeri yang akan ikut mengatur, tapi intinya dari kami sudah siapkan,” tuturnya.
Terkait dengan kasus kesehatan yang terjadi di Bali termasuk meninggalnya 11 orang balita yang mengalami gangguan ginjal, Gede Anom mengatakan hal itu tidak akan mempengaruhi acara G20.
Apabila sudah diketahui penyebab dan informasi lainnya, ia yakin kasus tersebut pasti bisa segera diatasi.
Yang terpenting dan perlu diperhatikan saat ini adalah deteksi dini sehingga kenangannya dapat lebih baik.
Sementara untuk isu terkait penyebab gangguan akibat konsumsi obat dari India, Gede Anom mengatakan hal itu sedang diteliti oleh BPOM.
Gede Anom menjelaskan kasus kesehatan yang terbesar saat ini adalah pandemi covid-19, namun itu semua sudah teratasi dengan baik.
“Situasi akibat COVID-19 di Bali sudah sangat kondusif dan capaian vaksin Bali adalah yang paling tinggi di Indonesia.
Kekebalan imunitas kita juga sudah sangat luar biasa 98 persen di Bali,” jelas Gede Anom kepada Tribun Bali.
Baca juga: Acute Kidney Injury Serang Anak-Anak di Denpasar, Orang Tua Harus Beri Atensi Lebih
Ia mengimbau kepada orang tua agar tidak membeli obat sembarangan dan membeli obat sesuai anjuran dokter.
Masyarakat diimbau lebih hati-hati membeli obat untuk anak-anak apalagi di bawah usia lima tahun.
Jikalau anak sakit dan perlu penanganan, segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat, apalagi saat ini semua fasilitas kesehatan sudah mudah diakses sehingga cepat teratasi.
Dinkes Provinsi Bali saat ini sedang memfokuskan untuk meningkatkan capaian vaksin booster yang saat ini sudah mencapai 80%.
Sementara untuk vaksin 1 dan 2 saat ini sudah mendekati 100%.
Bali saat ini sudah mulai bangkit, yang artinya masyarakat sudah bisa beraktivitas seperti biasa.
Namun, karena Bali masih di level 1, Gede Anom mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Tetaplah jaga kesehatan apalagi sekarang ini juga banyak bermunculan penyakit lainnya seperti DBD, TBC, rabies.
Pola hidup bersih dan sehatnya harus dijaga dan digerakkan selalu,” tutup Gede Anom. (*)