Berita Bali
Lara di Karangasem, Satu Keluarga di Banjar Santi Terseret Air Bah
Rumah I Gusti Ngurah Suparta (43), warga Banjar Dinas Santi, Desa Selat, Kecamatan Selat, Kab. Karangasem ambruk setelah diterjang air bah
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Harun Ar Rasyid
AMLAPURA, TRIBUN BALI. COM - Rumah I Gusti Ngurah Suparta (43), warga Banjar Dinas Santi, Desa Selat, Kecamatan Selat, Kab. Karangasem ambruk setelah diterjang air bah Sungai Ketapang, Senin 17 Oktober 2022.
Satu keluarga hanyut teerbawa arus air bah hingga merenggut seorang nyawa.
Keluarga yang ada di dalam rumah yakni Gusti Ngurah Suparta (43) ayahnya bersama Gusti Ayu Kartini (39).
Ditambah 3 orang anaknya yakni I Gusti Ayu Agung Pradnya (19), Gusti Ayu Agung Trisna (17), serta terakhir I Gusti Ngurah Wedana Putra (9).
Saat keejadian semua berada di dalam.
Akibat kejadian 1 orang ditemukan meninggal atas nama I Gusti Ayu Agung Pradnya.
Sedangkan Gusti Ngurah Wedana Putra hilang belum ditemukannya, dan masih pencarian tim Basarnas.
Orang tua dan 1 oranh anaknya selama, hanya alami luka parah dan dirawat di Puskeesmas Selat.
I Gusti Ngurah Suparta mengungkapkan, air bah terjadi pukul 04.00. Saat itu sekitar lokasi hujan, Minggu 16 Oktober 2022 malam hari.
Saat itu aliran Sungai Ketapang tak terlalu besar, sehingga keluarga yang ada dlam rumah tidak memiliki firasat apapun.
Seemuanya tetap di dalam rumah.
"Jarak rumah saya dengan Sungai Ketepang sekitar 2 meter. Rumah saya dibangun tahun 2010, selama membangun rumah belum pernah ada air bah sebesar ini," ungkap I Gusti Ngurah Suparta saat ditemui di Puskesmaas Selat, Senin 17 Oktober 2022.
Air bah datang secara tiba - tiba dari arah timur.
Volume air yang cukup besar menghantam tembok rumah.
Temboknya jebol, dan material masuk ke dalam rumah.
Listrik yang disekitar lokasi padam.
Keluarga yang ada dalam rumah kalang kabut karena air memasuki rumh dan cukup deras.
"Air bah cukup besar. Tumben terjadi seperti ini. Saat air bah hantam rumahnya, saya dan istri saya teerbawa arus air bah. Saat kejadian saya tak mlihat ke 3 anak. Awalnya saya mengira ada dlam rumah,"tambah Suparta.
Saat kejadian I Gusti Ngurah Suparta terbawa arus air bah.
Untungnya bersangkutan berpegangan sebuah akar.
Sedangkan istrinya yang terbawa air bah nyangkut di pohon.
Melihat istrinya meminta bantuan, Gusti Ngurah Suparta naik dan evaakuasi istrinya yang sudah lelah serta kesakitan.
"Saat itu istri hanyut trbawa arus. Untung menyangkut di pohon, dan bisa diselamatkan. Setelah evakuasi istri, anak saya (Gusti Ayu Trisna Apsari) mint bantuan. Setelah itu langsung membantu," tambah Gusti Suparta.
Beberapa menit kemudian, Gusti Suparta langsung cek keberadaan kedua anaknya.
Awalnya mengecek ke dalam rumah, tapi tidak ditemukan.
Lalu meminjam senter untuk menyisiri sungai untuk cari sang anak. Tapi tak ditemukan.
"Gusti Ayu Agung Pradnya ditemukan meninggal," imbuhnya.
Untuk diketahui, Gusti Suparta mengalami luka dibagian kaki dan dijahit sekitar 4 jaritan.
Sedangkan istri dan anaknya seedang dirawat di Puskesmas Selat lantaran luka dibeberapa tubuhnya.
Sedangkan anak yang belum ditemukan masih pencarian petugas Basarnas, Kepolisian, dan warga.
Update dari Tim SAR Gabungan
Tim SAR gabungan akhirnya menemukan korban banjir bandang di Desa Santi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Senin 17 Oktober 2022).
Korban atas nama I Gusti Ngurah Wedana Putra (9) ditemukan di dalam keadaan meninggal dunia.
Sebelumnya Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) menerima laporan adanya dua orang yang menjadi korban saat rumah mereka diterjang banjir.
Musibah itu terjadi sekitar pukul 04.00 Wita.
Satu korban lain atas nama Gusti Ayu Pradnya Aprilianti (11) ditemukan sesaat setelah kejadian dalam keadaan meninggal dunia.
Menerima informasi kejadian tersebut, digerakkan 11 personil Pos SAR Karangasem menuju lokasi kejadian, bergabung dengan unsur SAR lainnya untuk melakukan pencarian.
Pukul 09.23 Wita tim SAR gabungan melaksanakan penyisiran dari Sungai Ketapang Selat, Desa Shanti menuju ke barat.
Setelah 4 jam lebih, akhirnya jenasah I Gusti Ngurah Wedana Putra ditemukan di Sungai Ketapang, kurang lebih 10 meter kearah barat dari rumah korban.
Selanjutnya korban di evakuasi menuju Puskesmas Selat dengan menggunakan Ambulance Puskesmas Selat, Karangasem.
Selama operasi SAR berlangsung turut melibatkan unsur SAR dari Basarnas Bali, Polres Karangasem, Polsek Selat, BPBD Karangasem, PMI Karangasem, Puskesmas Selat Karangasem, RAPI Selat dan masyarakat setempat. (*)