Berita Bali

Lebih Paham Tentang Gangguan Gagal Ginjal Akut, Penyebabnya Berbeda dengan Gagal Ginjal Pada Umumnya

Lebih Paham Tentang Gangguan Gagal Ginjal Akut, Penyebabnya Berbeda Dengan Gagal Ginjal Pada Umumnya

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Harun Ar Rasyid
(Putu Yunia Andriyani)
dr. Gusti Ayu Putu Nilawati SpA(K), MARS dariDivisi nefrologi KSM Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof Ngoerah telah melakukan penanganan untuk pasien gagal ginjal walaupun masih bingung penyebabnya 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kasus gangguan ginjal akut masih menimbulkan berbagai pertanyaan di benak masyarakat.

Untuk mengobati rasa penasaran masyarakat, dr. Gusti Ayu Putu Nilawati SpA(K), MARS dari Divisi nefrologi KSM Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof Ngoerah kemudian memberikan penjelasannya.

Melalui konferensi pers di RSUP Prof Ngoerah, dokter yang akrab disapa dokter Nila menjelaskan awal terkait dengan gangguan ginjal.

Gangguan gagal ginjal akut atau Akut Kidney Injury adalah penurunan fungsi ginjal yang mendadak daam beberapa jam sampai beberapa minggu.

Kenali Gangguan Ginjal pada Anak-anak, Mulai dari Penyebab hingga Gejalanya
Kenali Gangguan Ginjal pada Anak-anak, Mulai dari Penyebab hingga Gejalanya (Credit:Antonio_Diaz)

Dokter Nila menuturkan ada dua tanda untuk melihat gangguan ginjal akut pada manusia.

Pertama adalah melihat poduksi urin atau kencing dan pemeriksaan laboraturium dengan kadar serum creatinine.

Apabila produksi urin berkurang, seseorang berpotensi untuk mengalami gangguan ginjal akut.

Ini merupakan pemeriksaan termudah yang dapat dilakukan oleh masyarakat.

Sedangkan untuk pemeriksaan laboraturium bertujuan untuk menghitung laju filtrasi glomerulus.

“Filtrasi glomerulus ini merupakan salah satu indikator utama untuk pemantauan fungsi ginjal.

Fungsi ginjalnya baik atau tidak, nah dengan tes ini kita mengukur fungsi ginjal.

Kalau filtrasi glomerulus ini menurun, maka fungsi ginjal ini menurun,” jelas dokter Nila.

Dari fenomena gangguan ginjal akut yang terjadi saat ini, masyarakat perlu mengetahui beberapa hal.

Ketika ada anak yang sakit dengan gejala batuk, pilek, mencret, atau apapun, selalu perhatikan produksi kencingnya.

Apabila kencing berkurang daripada 0,3 cc / kg BB / jam dalam 24 jam atau tidak kencing dalam 12 jam, artinya ada kegagalan yang terjadi di ginjalnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved