Hari Raya Saraswati
Makna Hari Saraswati hingga Banyu Pinaruh, Ini Penjelasan Jan Banggul Pura Agung Jagatnatha Denpasar
Lantas bagaimana makna Hari Raya Saraswati bagi Umat Hindu di Bali? Ida Bagus Saskara menuturkan, perayaan Hari Raya Saraswati merupakan bentuk
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Umat Hindu di Bali merayakan Hari Raya Saraswati pada Sabtu 22 Oktober 2022.
Seperti yang terjadi di Pura Agung Jagatnatha Denpasar. Tampak para pengunjung memadati Pura yang berlokasi di Jalan Surapati, Denpasar itu.
Para pengunjung yang didominasi oleh muda-mudi, hadir dengan menggunakan pakaian adat Bali bernuansa putih dan kuning.
Lantas bagaimana makna Hari Raya Saraswati bagi Umat Hindu di Bali?
Baca juga: Persembahyangan Hari Raya Saraswati di Pura Agung Jagatnatha Denpasar Ramai Dikunjungi Muda-Mudi
Untuk menjawab hal tersebut, Tribun Bali menemui Ida Bagus Saskara selaku Jan Banggul atau Pemimpin Pemangku di Pura Agung Jagatnatha Denpasar pada Sabtu 22 Oktober 2022.
Ida Bagus Saskara menuturkan, perayaan Hari Raya Saraswati merupakan bentuk rasa syukur umat manusia kepada Sang Hyang Aji Saraswati, manifestasi dari Tuhan, atas ilmu pengetahuan yang telah diberikan.
Pasalnya, Sang Hyang Aji Saraswati merupakan sumber ilmu pengetahuan yang ada di dunia.
Baca juga: Makna Hari Raya Saraswati, Ilmu Pengetahuan Mempermudah Menjalani Hidup
“Jadi perayaan Hari Raya Saraswati ini merupakan sebagai rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam hal ini manifestasinya adalah Sang Hyang Aji Saraswati, yang merupakan sebagai sumber ilmu pengetahuan di dunia ini.”
“Untuk itulah dilakukan upacara yang persembahyangan ini, yang dilaksanakan pada Saniscara Umanis wuku Watugunung pada 22 Oktober 2022 ini,” jelas Ida Bagus Saskara saat ditemui Tribun Bali di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar.
Hari Raya Saraswati yang dimaknai sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan dari Sang Hyang Aji Saraswati kepada umat manusia, tak heran jika Pura Agung Jagatnatha Denpasar ramai dikunjungi oleh kaum pelajar.
Seusai melaksanakan persembahyangan pada Hari Raya Saraswati, Umat Hindu selanjutnya berkunjung ke pantai atau sumber mata air pada keesokan harinya.
Baca juga: Banyupinaruh Usai Saraswati, PHDI Klungkung Ingatkan Krama Waspadai Cuaca Buruk
Kunjungan Umat Hindu ke pantai atau sumber mata air sehari setelah Hari Raya Saraswati, dikenal dengan Hari Banyu Pinaruh.
Banyu Pinaruh berlangsung pada Redite Paing wuku Sinta, bertepatan pada Minggu 23 Oktober 2022.
Ida Bagus Saskara menuturkan, Banyu Pinaruh dilaksanakan guna membersihkan diri secara niskala.
Sehingga selanjutnya umat manusia siap melanjutkan kehidupan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang telah diperoleh.
“Setelah bersyukur dan berterima kasih, besok paginya kita melakukan pembersihan diri ke laut atau sumber mata air lainnya.”
“Sehingga di sana (laut) kita menjadi bersih atau ‘Ning’, dan siap kembali untuk menjalani kehidupan, dengan pengetahuan-pengetahuan yang akan kita dapatkan kembali,” pungkas Jan Banggul Pura Agung Jagatnatha, Denpasar saat ditemui Tribun Bali pada Sabtu 22 Oktober 2022. (*)