Perempuan Terobos Istana
Pengamat Sebut Perempuan Nekat Terobos Istana Merdeka Diduga Simpatisan ISIS, Polisi Dalami Motifnya
Perempuan nekat menerobos Istana Presiden didgua merupakan simpatisan dari ISIS
Pengamat Sebut Perempuan Nekat Terobos Istana Medekra Diduga Simpatisan ISIS, Polisi Dalami Motifnya
TRIBUN-BALI.COM – Direktur The Indonesia Intelligence Institute yang juga pengamat terorisme Ridlwan Habib menanggapi soal seorang perempuan nekat menerobos Istana Presiden di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa 25 Oktober 2022.
Ridlwan Habib pun mengatakan jika perempuan tersebut diduga merupakan simpatisan dari organis teroris terkenal dunia ISIS atau Islamic State of Iraq and Syria.
Selain itu, ia pun menyebut jika perempuan tersebut merupakan lone wolf.
“Pelaku kemungkinan besar adalah lone wolf (pelaku tunggal) yang punya simpati terhadap jaringan ISIS,” kata Ridlwan Habib saat dihubungi, Selasa 2
Menurut dia, hal itu lantaran hanya jaringan ISIS yang membolehkan kaum wanita melakukan tindakan serangan.
Sementara kelompok terorisme lainnya cenderung melarang wanita melakukan serangan.
“Hanya ISIS yang memperbolehkan wanita melakukan serangan. Al Qaeda dan kelompok teror lain melarang wanita ikut berperang dan hanya laki laki yang menjadi penyerang,” katanya.
Baca juga: Dimana Jokowi Saat Insiden Perempuan Nekat Terobos Istana Presiden dan Bawa Senpi Itu?
Ia menambahkan dengan tindakan yang dilakukan pelaku tersebut menunjukkan bahwa dia sudah siap dengan risiko yang berpotensi bakal diterima, yakni ditembak mati ditempat.
Pasalnya, Istana Presiden merupakan objek vital dengan pengamanan ketat.
“Pelaku menargetkan objek vital nasional dengan resiko mati atau ditembak mati. Itu artinya pelaku memang sudah siap mati,” ujarnya.
“Atau bahasa mereka mencari kemuliaan kematian karena aksinya itu,” lanjut Ridlwan.
Polda Metro Jaya Dalami Motif dan Identitas Pelaku
Terkait dengan aksi nekat seorang perempuan menerobos Istana Presiden, Polisi pun tengah mendalami identitas dan motif perempuan bersenjata yang hendak menerobos Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Senin 25 Oktober 2022 sekitar pukul 07.00 WIB.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan pihaknya saat ini sedang memastikan identitas perempuan tersebut dengan metode teknologi face recognition melalui sidik jari elektronik.