Serba Serbi

Baik Buruknya Hari 27 Oktober 2022, Baik Melatih Ternak, Tidak Baik Melakukan Hubungan Suami Istri

Baik buruknya hari pada 27 Oktober 2022, baik untuk melatih ternak, tidak baik melakukan hubungan suami istri.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN BALI/I WAYAN SUI SUADNYANA
Ilustrasi Ala Ayuning Dewasa menurut Kalender Bali 

Baik Buruknya Hari 27 Oktober 2022, Baik Melatih Ternak, Tidak Baik Melakukan Hubungan Suami Istri

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR-  Kamis, 27 Oktober 2022 merupakan Kamis Umanis wuku Sinta menurut kalender Bali.

Dimana menurut kepercayaan masyarakat Bali, setiap hari memiliki baik dan buruk atau ala ayuning dewasa.

Hal ini karena dipengaruhi oleh beberapa hal, termasuk kala saat hari tersebut.

Oleh karenanya, setiap akan melaksanakan kegiatan tertentu mulai dari yadnya dan segala jenis pembangunan perlu memperhatikan ala ayuning dewasa.

Karena dipercaya, jika melakukan sesuatu tanpa didasari oleh dewasa akan mengganggu kehidupan, terjadi hal yang buruk, atau bahkan ada yang percaya akan menjadi penyebab kematian.

Untuk Kamis, 27 Oktober 2022 inilah ala ayuning dewasa menurut kalender Bali.

Hari ini adalah Carik Walangati, artinya tidak baik untuk melakukan pernikahan, ngaben dan membangun rumah.

Dadig Krana, baik untuk menanam tebu, mentimun.

Baca juga: Otonan Senin Pon Sinta, Sukses Saat Umur Segini, Ini Jatah Umurnya

Akan tetapi tidak baik untuk upacara atau yadnya, mengadakan pertemuan (rapat), bersenggama atau hubungan suami istri.

Kala Katemu, baik untuk menangkap ikan, berburu, mapikat, memasang jerat, kungkungan, mangadakan pertemuan.

Pepedan, baik untuk membuka lahan pertanian baru.

Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi.

Salah Wadi, tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapendes, potong rambut), Pitra Yadnya (penguburan, ngaben, nyekah, ngasti).

Tunut Masih, baik untuk melas rare (bayi menetek), mulai mengajar/melatih ternak bekerja, membentuk perkumpulan (organisasi), memulai membuka sekolah atau perguruan, baik untuk nelusuk (mencocok hidung sapi atau kerbau) diisi tali pengikat. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved