Berita Karangasem
Jalan Jungutan ke Tihingan Putus Lagi, Pemkab Karangasem Anggarkan Perbaikan pada 2023
jalanan putus saat bencana banjir bandang di Karangasem, rencananya Pemerintah Kabupaten Karangasem menganggarkan tahun 2023.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Timbunan material jalan yang menghubungkan Desa Jungutan menuju Tihingan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali kembali tergerus air hujan, Selasa 25 Oktober 2022 sore.
Jalan kabupaten putus saat banjir bandang di Karangasem seminggu lalu.
Wayan Kari, warga Desa Jungutan, mengatakan, jalanan putus saat bencana banjir bandang seminggu lalu.
Warga bersama petugas memberi material sementara agar jalanan bisa dilalui kendaraan dan pejalan karena jalan ini adalah akses utama warga beraktivitas, seperti ke pasar dan sekolah.
Baca juga: Jalan Putus di Ruas Jalan Peninjoan-Payuk Segera Diperbaiki, Target Tuntas Akhir Tahun 2022
"Sore kemarin timbunan tanahnya kembali tergerus air hujan. Sekarang jalan kembali tidak bisa dilalui oleh kendaraan dan pejalan kaki. Kemarin itu air lumayan deras. Intensitas hujan cukup lama," ungkap Wayan Kari ditemui di lokasi, Rabu 26 Oktober 2022.
Ditambahkannya, warga yang hendak ke pasar dan sekolah sementara menggunakan jalan alternatif.
Jaraknya cukup jauh sekitar 3-4 kilometer.
Pihaknya belum mengetahui apakah jalan akan ditimbun material untuk sementara atau dibiarkan karena badan jalan tergerus sepanjang 5-10 meter.
"Lumayan dalam yang tergerus. Sementara jalan belum bisa dilewati untuk sementara. Warga berharap agar jalanan segera diperbaiki, sehingga bisa dilalui warga yang hendak ke pasar serta sekolah," harap Kari.
Kabid Bina Marga, Dinas PUPR Kabupaten Karangasem, I Wayan Surata Jaya, mengakui timbunan material yang sebelumnya diletakkan di jalan tergerus kembali diduga karena volume air hujan banyak dan deras.
Rencananya Pemerintah Kabupaten Karangasem menganggarkan tahun 2023.
"Jalan pelintas yang kemarin tergerus lagi. Jalanan ini merupakan aliran sungai di saat hujan turun. Kemarin penanganannya hanya menggunakan timbunan material saja, agar bisa dilalui kendaraan dan pejalan kaki," kata Surata Jaya.
Untuk penanganannya rencananya dianggarkan tahun 2023 bersamaan dengan pengerjaan jalan lainnya.
Pihaknya berharap pimpinan menyetujui, sehingga pengerjaan bisa segera tuntas karena akses jalan itu sering dilalui.
Selain jalan ini, ada juga beberapa ruas jalan yang rusak karena bencana.