Berita Karangasem
Senderan Jebol, 4 Rumah Warga di Bugbug Karangasem Terancam Tergerus Air Sungai
Sebanyak empat rumah warga di Banjar Dinas Kelod, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Bali, terancam tergerus aliran air Sungai Buhu.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Sebanyak empat rumah warga di Banjar Dinas Kelod, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Bali, terancam tergerus aliran air Sungai Buhu.
Mengingat jarak permukiman warga dengan Sungai Buhu sekitar 1 - 2 meter, sedangkan senderan sungai jebol satu minggu lalu.
Menurut warga Bugbug, senderan sungai tersebut jebol saat bencana banjir bandang beberapa hari lalu.
Volume air di sekitar Sungai Buhu meningkat drastis.
Pepohonan dan material hanyut terbawa arus.
Baca juga: Timpa Dua Pura dan Rusak 16 Palinggih di Karangasem, BPBD Minta Warga Jauhi Pohon Tua dan Besar
Senderan sungai yang panjangnya sekitar 25 - 30 meter dengan tinggi 4 meter tergerus, dan jebol
"Kejadiannya saat bencana alam minggu lalu. Senderan sungai ambruk. Ada kandang warga yang tergerus. Untungnya sudah kosong, tidak ada ternak. Kamis (27/10/2022) tanah warga sempat tergerus. Untung tak korban," kata warga, Jumat (28/10/2022).
Perbekel Bugbug, Gede Diatmaja, mengatakan rumah warga yang terancam tergerus aliran air sungai skitar 4 KK, terdiri atas 25 jiwa.
Jarak sungai dengan rumah warga sekitar 1 - 2 meter. Masyarakat yang rumahnya terancam tergerus khawatir dan takut karena cuaca sekitar tak bersahabat.
Baca juga: Kerugian Akibat Banjir dan Longsor di Karangasem Capai 20 Milliar Lebih
"Kondisinya sudah memprihatinkan. Jarak rumah dengan aliran sungai sudah dekat. Saat malam hari warga terpaksa menginap di rumah keluarga sekitar, mengantisipasi hal tak diinginkan. Apalagi kondisi tanah labil. Aliran Sungai Buhu deras saat memasuki musim hujan," imbuh Diatmaja
Ditambahkan, Desa sudah memberitahukan ke provinsi dan kabupaten terkait kondisi ini.
Dengan harapan, senderan yang sudah ambruk dan jebol agar segera diperbaiki.
Kalau seandainya dibiarkan, khawatirnya aliran air sungai terus menggerus permukimaan penduduk di Banjar Kelod.
Baca juga: 53 KK di Karangasem Mengungsi Saat Malam Hari, Arimbawa: Setelah Cuaca Membaik, Mereka Kembali Lagi
"Kita sudah usulkan ke Provinsi Bali dan kabupaten terkait ini. Seperti apa respon belum tahu. Saya dan masyarakat berharap supaya segera ditanganinya. Kalau dibiarkaan, khawatir dampaknya makin parah dan banyak," tambah Jro Gede, sapaan akrabnya.
Untuk aliran listrik ke Banjar Kelod sudah bisa tertangani. Rumah warga yang berdekatan dengan aliran sungai terpaksa mngungsi saat malam harinya.
Mengantisipasi hal yang tak diinginkannya.
"Kerugian warga akibat kejadian ini diperkirakan capai 150 juta, "prediksi Gede Diatmaja. (*)
Berita lainnya di Berita Karangasem