Kabar Seleb
Diduga Terjerat Kasus Robot Trading Net89, Atta Halilintar Akhirnya Buka Suara, Tidak Pernah Ikut
Usai diduga ikut dalam kasus penipuan robot trading Net89, Atta Halilintar akhirnya buka suara dan tegaskan kalau dirinya tidak pernah ikut campur
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Usai diduga ikut dalam kasus penipuan robot trading Net89, Atta Halilintar akhirnya buka suara dan tegaskan kalau dirinya tidak pernah ikut campur.
Atta Halilintar yang diduga ikut dalam kasus Robot Trading Net89 bersama beberapa public figure seperti Mario Teguh hingga Kevin Aprilio, berawal dari lelang headband yang menjadi ciri khasnya.
Namun dirinya menegaskan melalui akun Instagram pribadiya bahwa dirinya tidak tahu menahu dan tidak ikut campur dalam kasus tersebut.
Seperti diketahui, ada sebanyak 230 orang yang mengaku sebagai korban robot trading Net89 yang merugi sampai Rp29 Miliar.
Baca juga: Bukan Hanya Atta Halilintar, Mario Teguh Hingga Kevin Aprilio Jadi Terduga Kasus robot Trading Net89
230 orang itu telah melaporkan Atta Halilintar dan sejumlah artis lain seperti Taqi Malik, Kevin Aprilio, Mario Teguh, dan Adri Prakarsa (Drummer Nidji).
Suami Aurel Hermansyah tersebut sempat melelang headband pertamanya yang ia pakai sejak awal merintis karier.
Bandana tersebut berhasil dilelang oleh Reza Paten, founder Net89 dengan harga 2,2 milyar.
Namun setelah adanya laporan itu, namanya pun terseret kasus penipuan robot trading Net89.
Atta Halilintar angkat bicara dan memberikan klarifikasi lewat unggahan Instagramnya.
Ayah Ameena Hanna Nur Atta itu mengaku menggunakan uang hasil lelang headband tersebut untuk membangun tempat penghafal Al Quran.
Selain itu, Atta juga menggunakan uang itu untuk pembangunan masjid.
Baca juga: KLUB Milik Atta Halilintar Resmi Datangkan Pemain Terbaik Dunia 6 Kali, Mimpi Sejak 10 Tahun Lalu
Atta Halilintar menegaskan jika dirinya tidak tahu mengenai Robot trading Net89 karena ia hanya melelang headband yang baginya bersejarah.
"Dengan tujuan dana hasil lelang itu akan digunakan untuk membantu pembangunan tempat penghafal Al Quran dan juga pembangunan masjid," tulis Atta Halilintar dalam akun story Instagramnya.
Atta Halilintar seolah mempertegas jika dirinya tidak pernah bermain robot trading Net89.
Apalagi ikut dalam trading-trading robot yang lainnya.
"Jadi kalau dibilang saya main robot trading atau di dalam robot trading Net89. Saya sama sekali tidak mengerti dan tidak pernah ikut trading robot," tulis Atta Halilintar dalam story Instagramnya.
Atta Halilintar membantah penuh jika dirinya dikabarkan telah menipu orang lewat robot trading Net89 yang menyeret namanya.
"Semoga ini semua jelas dan berita diluar sana tidak menggoreng menggunakan nama saya seperti saya yang main robot dan menipu," tulis Atta Halilintar.
Kini laporan dari korban Net89 masih berjalan sesuai dengan hukum.
Baca juga: Atta Halilintar Terancam Di Pidanakan Jika Tetap Pakai Nama Bekasi FC Jadi Nama Baru AHHA PS Pati FC

134 Orang Jadi Terduga Penipuan Robot Trading Net89
Kuasa hukum para korban M Zainul Arifin mengungkapkan ada total 134 orang yang diduga ikut dalam kasus penipuan robot trading Net89.
"Dari proses ini ada 134 para pelaku yang diduga melakukan tindak pidana ini, 5 orang yang diduga publik figur, kemudian ada 7 orang founder-nya, ada 5 orang CEO-nya, kemudian ada 37 orang terkait leader-nya, 51 orang terkait dengan exchanger, jadi total ada 134 orang," kata Zainul di Lobi Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta 26 Oktober 2022 lalu.
Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/B/0614/X/2022/SPKT/Bareskrim Polri tanggal 26 Oktober 2022
Menurutnya, 5 publik figur itu adalah Atta Halilintar, Taqy Malik, Kevin Aprilio, Adri Prakarsa, dan Mario Teguh.
Kelimanya diduga terlibat menikmati uang hasil kejahatan dari aplikasi robot trading Net89.
Atta dan Taqy diduga menerima hasil kejahatan dari Founder Net89 Reza Paten dalam kegiatan lelang bandana milik Atta.
Lebih lanjut, Zainul menyebut ada motivator bernama Mario Teguh yang diduga berperan sebagai leader atau endorse, dan Founder Billions Group Net89.
Ia juga diduga mempromosikan serta mempengaruhi orang lain menjadi member Net89.
Selanjutnya, Kevin Aprilio dan Adri Prakarsa diduga ikut mempromosikan Net89 lewat media elektronik baik zoom meeting.
"Ada video dan foto yang sudah kita sampaikan, ITE Pasal 45 huruf a ayat 1," ujar dia.
Zainul juga melaporkan Founder Group Member Net89, yakni
1. Group Podosugi atas nama Reza Shahrani Paten
2. Group Autosultan atas nama Arga Rizkian
3. Billions Group atas nama Mario Teguh
4. Group The Magnet Dollar atas nama Novero Aditiya
5. Group Dollar Hunter atas nama Guruh Maulana
6. Group World Supreme Team atas nama David Josade
Tak hanya itu, ada lima owners Net89 yang diduga terlibat yang juga dilaporkan, yakni atas nama Andreas Andreyanto, Sammy Law atau Lauw Swan Hie Samuel, Eko Kukuh Wibowo, Budi Sukandi, Daniel Sukamto, Duwi Sudarto Putra.
"Terkait dengan badan hukum ada tiga, yaitu PT Simbiotik Multitalenta Indonesia, PT Cipta Aset Digital, dan PT Indonesia Digital Exchange," ujar dia.
Selain itu, Zainul juga melaporkan 7 orang yang berperan sebagai Funder Net89, 21 orang berperan sebagai exchangers atau sub-exchangers Net89, 51 orang yang berperan sebagai Funder dan Topaz Grub Member Podosugi, 37 orang yang berperan sebagai Funder dan Topaz Grub Member Autosultan, 4 orang yang berperan sebagai Founder dan Topaz Grub Member Billions Group. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Atta Halilintar Tegaskan Tak Pernah Ikut Robot Trading Net89