Super Ball

PSSI Malaysia Dikritik Cari Lawan yang Mudah di Laga Uji Coba Sebelum Piala AFF

FAM Malasysia telah merilis dua calon lawan timnas Malaysia jelang mentas di Piala AFF 2022. Keduanya adalah Kamboja dan Maladewa.

AFP/ROSLAN RAHMAN
Pesepak bola Malaysia, Kogileswaran Raj Mohana Raj (ketiga kanan) melakukan selebrasi bersama rekan-rekan setimnya usai mencetak gol ke gawang Timnas Indonesia dalam laga terakhir Grup B Piala AFF 2020 antara Malaysia melawan Indonesia di Stadion Nasional, Singapura, Minggu (19/12/2021) malam. AFP/Roslan RAHMAN 

TRIBUN-BALI.COM - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah merilis dua calon lawan timnas Malaysia jelang mentas di Piala AFF 2022. Keduanya adalah Kamboja dan Maladewa.

Namun, penujukkan Kamboja dan Maladewa yang notabene berada di bawah rangking FIFA timnas Malaysia tersebut menuai kritikan.

Berdasarkan rangking FIFA terbaru per 6 Oktober 2022, Malaysia berada di urutan ke-146.

Sementara Kamboja menduduki posisi ke-177 dan Maladewa di peringkat ke-154 atau dua strip di bawah Indonesia.

Baca juga: AC Milan Bisa Pertahankan Scudetto Liga Italia Karena Punya 4 Hal Ini, Salah Satunya Trio Penyerang

Salah satu pihak yang menyoroti penunjukkan Kamboja dan Maladewa sebagai lawan uji coba adalah legenda timnas Malaysia, Khalid Ali.

Dia mengatakan, timnas Malaysia yang mampu lolos ke Piala Asia 2023 semestinya mencari lawan yang memiliki peringkat FIFA lebih tinggi.

Menurut dia, pemilihan kedua negara tersebut dinilai kurang mendongkrak kualitas permainan Harimau Malaya.

"Kami adalah tim yang lolos ke Piala Asia, kami harus mencari tim yang lebih baik dari kami," ucapnya dikutip dari hmetro.com.

Baca juga: Sorotan Hasil Liga Italia: Tumbangnya AC Milan dan Lazio oleh Tim Medioker Papan Tengah Serie A

"Posisi ranking merupakan tolak ukur yang menunjukkan kekuatan tim, sehingga layak untuk mencari ranking yang lebih baik," imbuhnya.

"Mungkin Kim Pan-gon punya alasan, termasuk menurut saya ini hanya pertandingan latihan untuk tim sebelum Piala AFF nanti."

"Tapi sekali lagi, saya berharap setelah ini kita mencari tim yang tinggi agar bisa meningkatkan permainan kita, kalah tidak apa-apa karena para pemain akan belajar sesuatu dari tim yang kuat."

"Namun jika kita kalah dari tim yang lemah, itu akan mengundang kritik. dari fans nanti," ujar Khalid Ali menambahkan.

Hal senada diutarakan mantan pemain timnas Malaysia lainnya, Datuk M Karathu, yang mengaku khawatir dengan uji coba kontra Kamboja dan Maladewa.

Dia menyarankan agar timnas Malaysia lebih baik menatang klub-klub Liga Super Malaysia, yang sudah teruji di level Asia.

Baca juga: Kegagalan Kessie di Barcelona, Jadi Kans AC Milan dalam Negosiasi Bennacer dan Rafael Leao

"Daripada lawan pasukan ranking rendah lebih baik kita melawan klub di Liga Malaysia saja. Atau lebih baik, dalam dua pertandingan itu, satu tim lemah dan satu lagi melawan tim kuat," kata Karathu.

"Saat kami bermain melawan tim yang lemah, pelatih bisa memberikan kesempatan kepada pemain. Setelah itu, bermain melawan tim yang kuat agar pelatih bisa melihat peningkatan dari game pertama," ujar Karathu.

Langkah timnas Malaysia berbeda dengan yang dilakukan timnas Indonesia beberapa waktu lalu.

Skuad Garuda telah menjalani laga uji coba terakhir mereka saat FIFA Matchday melawan timnas Curacao.

Ketika itu, Indonesia berada di peringkat ke-155 sedangkan Curacao di peringkat ke-84.

Artinya, urutan rangking FIFA kedua negara tersebut terpaut 71 peringkat.

Namun, timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong tak gentar dan bahkan menyapu dua pertandingan melawan Curacau dengan hasil sempurna.

Pada pertamuan pertama, timnas Indonesia mampu menumbangkan Curacao dengan skor 3-2 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (24/9/2022).

Lalu, Indonesia kembali membekuk Curacao dalam pertemuan kedua dengan skor 2-1 di Stadion Pakansari, Selasa (27/9/2022).

Baca juga: Update Serie A: Kata Pioli Soal Rafael Leao & Kekecewaannya Atas Kekalahan AC Milan di Markas Torino

Kedepannya, Shin Tae-yong juga menginginkan agar pasukannya bisa mendapatkan lawan tanding yang memiliki rangking FIFA lebih tinggi.

Sebab, menurut dia, tim dengan kualitas lebih bagus dapat meningkatkan perkembangan permainan timnas Indonesia.

"Saya memang mau melawan yang rankingnya lebih tinggi lagi,” tutur Shin Tae-yong soal lawan yang harus dihadapi timnas Indonesia.

"Agar (timnas Indonesia) bisa menjadi lebih baik lagi," ujar pelatih berusia 52 tahun tersebut.

(BolaSport.com/Ibnu Shiddiq NF)

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul Tidak Ikuti Cara Timnas Indonesia, PSSI Malaysia Dikritik Cari Lawan yang Mudah

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved