Berita Bali
Kereta Listrik di Bali Diperkirakan Habiskan Anggaran Rp8,3 T, Dishub Sebut Masih Tunggu Pendanaan
Terkait rencana pembangunan kereta listrik di Bali, IGW Samsi Gunarta selaku Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Bali, mengatakan masih menunggu dana
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN BALI.COM, DENPASAR - Terkait rencana pembangunan kereta listrik di Bali, IGW Samsi Gunarta selaku Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Bali, mengatakan belum ada progres terbaru terkait hal tersebut.
“Belum ada kita masih sedang mempersiapkan funding (pendanaan) nya sekarang lagi studi kelayakan atau Feasibility Study (FS). Iya untuk dana kurang lebih Rp8,3 triliun ya segituan. Rutenya dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Central Parkir sampai ke Seminyak,” jelasnya pada Jumat 4 November 2022.
Baca juga: BALI Jadi Tempat Upaya Perdamaian Peperangan Rusia dan Ukraina, Pada Pertemuan KTT G20
Untuk pembangunannya sudah ditetapkan patokan-patokan tahun dan kembali lagi tergantung pada funding (pendanaan) pembangunan kereta api listrik.
Jika semua kesepakatan sudah dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten dan Investor maka pembangunan kereta api listrik akan segera dilangsungkan.
Baca juga: Pusat Pura Subak di Bali, Renovasi Meru Tumpang Sembilan di Pura Bukit Jati Dianggarkan Rp474 Juta
“Kalau rencana sih memang harusnya 2023 sudah ada kejelasan funding-nya. Kalau belum ya gimana kalau tidak ada uangnya ya tidak bisa dibangun,” imbuhnya.
Kehadiran kereta api listrik ini dikatakan Samsi juga berfungsi untuk mengurangi jumlah kendaraan yang lalu lalang di jalanan.
Saat ini yang sedang mengajukan proposal untuk pembangunan kereta api listrik di Bali yakni dari pemerintah Korea.
“Dan dari BUMN nya dari kita sedang berproses ada juga usulan dari dalam negeri dari PPKI cuma kita evalusasi masih perlu dicari jalan keluar untuk pendanaan. Itu yang paling pokok, teknis dan segala macam sudah dipelajari dengan baik,” tutupnya. (*)
Berita lainnya di Berita Bali