Berita Klungkung
Petani Cabai di Klungkung Bali Keluhkan Serangan Hama : Buahnya Lebat, Tapi Banyak Busuk
Seorang Petani Cabai di Klungkung Bali keluhkan serangan hama yang menyerang kebun cabai miliknya, ia menyebut buahnya lebat, tapi banyak yang busuk.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Kartika Viktriani
SEMARAPURA,TRIBUNBAI.COM- I Nyoman Sudarta sedang fokus memperhatikan buah cabai yang ia panen saat ditemui di lahan pertaniannya di wilayah Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Kamis 3 November 2022.
Walau tanaman cabai di lahannya itu berbuah lebat, namun ia kecewa karena banyak yang busuk.
Teriknya matahari tidak menyurutkan semangat dari Nyoman Sudarta, untuk memanen cabai di lahan pertanian yang memiliki luas sekitar 10 are.
Tangan dari pria paruh baya itu masih tampak lihai, memetik buah cabai yang warnanya sudah memerah.
"Ini buahnya labat, tapi sayang banyak yang busuk," keluh Nyoman Sudarta sembari tetap fokus memetik cabai, Kamis 3 November 2022.
Menurutnya buah cabai itu, banyak yang busuk karena diserang hama lalat buah.
Ia sudah berusaha berulang kali untuk mengendalikan hama tersebut dengan menyemprotkan insektisida.
Namun upayanya itu belum berhasil.
Masih cukup banyak buah cabai yang diharapkannya justru membusuk.
Baca juga: Budidaya Jangkrik Mulai Dilirik Warga Klungkung Bali, Waktu Panen Pendek dan Resiko Mati Rendah
Keuntungan yang didapatnya jadi berkurang.
"Sudah saya semprot (insektisida), tapi belum mempan juga. Hasilnya (panen) jadi berkurang," keluhnya.
Ia mengungkapkan, kondisi cuaca yang tidak menentu membuat tanaman cabai rentan diserang hama.
"Kadang hujan deras, kadang panas. Ini yang buat cabai rentan diserang hama," jelasnya.
Sementara itu, untuk harga cabai menurut Sudarta saat ini belum berpihak ke petani. Saat ini harga cabai di tingkat petani Rp12 ribu perkilogramnya. (mit)