Berita Bali
Properti di Bali Tetap Diincar Investor Kala Pandemi, Damara Village Ubud Pasarkan Unit Tahap 2
Properti di Bali tetap jadi incaran investor kala pandemi, pasca sold out pada tahap awal, kini Damara Village Ubud mulai pasarkan unit tahap 2.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
Properti di Bali Tetap Diincar Investor Kala Pandemi, Damara Village Ubud Pasarkan Unit Tahap 2
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Kawasan Ubud yang ditetapkan sebagai kota terbaik nomor satu di Asia dan nomor 3 di dunia sekaligus Bali yang secara umum tenar sebagai destinasi wisata dunia menjadikan daya tarik kawasan ini dilirik investor dan bisnis property development.
Iklim usaha properti diyakini terus meningkat seiring kedatangan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata tersebut yang kian bertambah.
Meskipun dalam kondisi pandemi COVID-19 namun sejak awal tahun hingga September 2022 aktivitas pemasaran properti baik residensial maupun komersial di Bali ternyata masih bergairah.
Hal tersebut dipaparkan pengembang Greenwoods Grop serta Alaya Hotels & Resorts saat show unit Damara Village Ubud Alaya Collection, Kedewatan, Ubud, Gianyar, Bali, pada Kamis 3 November 2022.
“Kami mulai bisnis property ini saat masa masih pandemi dari Februari 2022. Fase pertama 22 unit, sold out 100 persen hanya dalam kurun waktu 9 bulan. Fase kedua 12 unit, sampai hari ini terjual 7 unit, rata-rata pembeli dari luar Bali,” papar Direktur Greenwoods Group, Michael Sugiharto kepada Tribun Bali.
CEO Alaya Group, Jimmy Gunawan menjelaskan, hunian bernuansa resort di Kawasan Ubud ini ditawarkan dengan harga mulai dari Rp3,8 miliar hingga 11 miliar. Konsep yang diusung di perumahan ini adalah resort residence yakni rumah yang bernuansa hotel, menggabungkan unsur alam seperti kayu dan bata dengan nuansa sejuk.
“Ini the one and only, perumahan di-manage hotel bintang 5,” paparnya.
Baca juga: 17 Kepala Negara Terkonfirmasi Hadir di KTT G20, Putin dan Biden Tanam Mangrove Bareng
CEO Greenwoods Group Okie Imanto mengatakan, Pandemi COVID-19 yang sudah menurun memicu peningkatan jumlah kunjungan pariwisata di Bali.
Kondisi ini berdampak langsung terhadap aktivitas berbagai sektor ekonomi termasuk pemasaran hunian.
“Saat pariwisata lesu akibat pandemi Covid-19, sektor properti di Bali justru menjadi incaran investor dalam dan luar negeri. Ini menegaskan bahwa Bali memang jadi incaran sebagai pilihan tempat untuk second home,” ujarnya,
Okie menuturkan, sebagai destinasi wisata internasional, Bali selalu menjadi magnet bagi masyarakat dunia.
Hal ini memacu kebutuhan properti sebagai salah satu pendukung utamanya terus meningkat dari waktu ke waktu.
“Damara Village Ubud Alaya Collection merupakan jawaban bagi masyarakat Indonesia maupun para ekspatriat dan investor yang ingin memiliki hunian premium di sekitar destinasi wisata internasional sekaligus investasi menjanjikan. Kita tahu untuk segmen pasar ini pasokannya masih terbatas,” kata Okie.
Dijelaskan dia, Damara Village Ubud Alaya Collection terletak di lokasi super premium, hanya 4 menit ke Mandapa Ritz Carlton Ubud, 5 menit ke Four Seasons Ubud, 5 menit ke Ayung River, 10 menit ke Monkey Forest, dan 10 menit ke Pison Ubud.
Dilengkapi beragam fasilitas yang dapat memanjakan bagi setiap pemiliknya. Salah satunya, Jungle Club by Pison. Di sini, penguhuni bisa menikmati beragam aktivitas seperti kolam renang, gym, yoga park, amphitheatre dan food and beverage (F&B).
Menurut Okie, Damara Village Ubud Alaya Collection dikelola oleh Alaya Group, operator hotel dan resort bintang 5.
Selama ini, Alaya Group telah sukses mengoperasikan sejumlah resort di Bali, seperti Alaya Resort Ubud, Alaya Dedaun Kuta, Dala Spa, Cerita Manisan Restoran, dan Pison Coffee Ubud.
Damara Village Ubud Alaya Collection dibangun di atas lahan seluas 1,3 hektar pada kawasan Kedewatan Ubud yang memiliki panorama indah dan asri.
“Kondisi ini memungkinkan bagi penghuni untuk dapat menikmati hidup yang nyaman karena Damara Village Ubud Alaya Collection dikembangkan dengan tema Living by Nature,” terangnya.
Reputasi Greenwoods Group sebagai salah satu pengembang terkemuka tanah air terutama di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabedetabek) serta Bali sudah tidak diragukan. Telah sukess mengembangkan lebih dari 60 proyek perumahan dengan brand Damara, Citaville, dan Bale‘Arsa.
Prebekel Desa Kedewatan, Dewa Gede Rai Darmanta menyambut baik iklim investasi di desanya selama itu tidak menyalahi aturan adat dan budaya warga desa setempat. Ia tidak menampik bahwa wilayahnya banyak dilirik para investor.
“Bali memang unik ada hukum adat, dampak positif, aura yang berbeda kami adat dan budaya menarik wisatawan datang ke Bali, investor investasi di Bali. Kami mendukung investor datang berinvetasi menambah daya tarik desa,” ujarnya. (*)