Berita Nasional

Massa Aksi 411 Tuntut Jokowi untuk Mudur, KSP: Sangat Absurd, Tidak Berdasar

Massa aksi demo 411 menuntut Jokowi untuk mudur, hal tersebut ditanggapi oleh pihak Kepala Staf Presiden

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha
Massa Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) 414 lakukan long march dari Masjid Istiqlal menuju kawasan Bundaran Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat. Spanduk 'Jokowi Mundur' terbentang dalam Aksi Bela Rakyat 411 yang juga diikuti Persaudaran Alumni (PA) 212, Jumat 4 November 2022 siang. 

Massa Aksi 411 Tuntut Jokowi untuk Mudur, KSP: Sangat Absurd, Tidak Berdasar

TRIBUN-BALI.COM – Aksi demo dilakukan oleh massa aksi 411 dari organisasi masyarakat ormas (ormas) Islam yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) digelar di Kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Jumat 4 November 2022.

Dalam aksi tersebut, massa aksi 411 meminta arga bahan bakar minyak (BBM) dan bahan pokok diturunkan, serta mendesak keadilan hukum ditegakkan.

Sementara itu, menantu mantan pentolan FPI Rizieq Shihab, yakni Muhammad bin Husein Alatas sebelumnya menjelaskan, tuntutan yang dibawa dalam aksi kali ini adalah menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur dari jabatannya.

Hal itu karena Jokowi dianggap gagal menjalankan pemerintahan.

"Bahwa oleh karena itu kami menuntut yang terhormat Presiden Joko Widodo dengan legowo untuk mundur sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Politik dan Pemerintahan," kata Hussein Al Atta dikutip Tribun-Bali.com dari Tribunnews.com pada Sabtu 5 November 2022.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut mengikuti agenda itu dengan ikut turun ke jalan.

Sementara itu, bertepatan aksi 411 ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Mojokerto, Jawa Timur.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengatakan agenda kunker Jokowi itu sudah direncanakan dan bukan mendadak.

Rencana kunker Jokowi ke Mojokerto semula dijadwalkan pada 10 Oktober 2022 lalu.

Baca juga: Sempat Dihadang Massa, Begini Kondisi Terbaru Para Pemain Persebaya Usai Rusuh Tragedi Kanjuruhan

Namun rencana tersebut tertunda sehingga baru bisa dilaksanakan pada hari ini.

"Jadi hari ini Presiden kunker ke Mojokerto, Jawa Timur. Sebetulnya rencananya kunker ke Mojokerto pada 10 Oktober lalu, namun tertunda saat itu."

"Oleh karena itu, Kementerian BUMN mengajukan permohonan kembali agar Bapak Presiden ke Mojokerto pada hari ini, 4 November 2022," jelas Bey, Jumat 4 November 2022 dikutip dari Kompas.com.

KSP Sebut Tuntutan Massa Aksi 411 Jokowi Mundur Sangat Absurd

Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Juri Ardiantoro menegaskan, tuntutan massa aksi 411, yang meminta Presiden Joko Widodo mundur dari jabatannya tidak berdasar.

Menurutnya, tuntutan itu tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

“Tuntutan ini selalu mereka sampaikan secara berulang-ulang. Ini menandakan bahwa tuntutan itu sangat absurd, tidak berdasar, dan tidak nyambung dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Juri dalam keterangan persnya, Jumat 4 November 2022.

Dia menuturkan, saat ini masyarakat tahu bahwa pemerintah sedang bekerja keras untuk menyelesaikan pandemi Covid-19.

Selain itu, pemerintah pun berupaya mengantisipasi berbagai dampak masalah akibat persoalan global.

Baca juga: Putin Belum Pastikan Hadiri G20 di Bali, Tapi Puji Kepemimpinan G20 Indonesia saat Ditelepon Jokowi

"Seperti krisis pangan, energi, dan krisis keuangan global. Saat yang sama terus melanjutkan program-program prioritas nasional untuk membawa kemajuan Indonesia lebih cepat," tutur Juri.

“Jadi kalau tuntutannya Presiden Jokowi mundur, sudah pasti tidak akan dihiraukan oleh masyarakat dan dianggap hanya membuat kegaduhan saja,” tegasnya.

Juri pun menilai, aksi yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) tersebut, sebenarnya sebuah konsolidasi politik berbalut demonstrasi. Hal tersebut menurutnya sangat kontraproduktif dan tidak mendidik masyarakat.

“Ini bentuk konsolidasi politik yang dilakukan di jalanan. Sebaiknya konsolidasi dilakukan dengan mencari dukungan politik. Berikan hal-hal yang baik dan dibutuhkan oleh masyarakat, bukan dengan memanfaatkan momen-momen seperti ini yang justru mengganggu kepentingan masyarakat,” pungkas Juri.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Massa Aksi Bergerak ke Patung Kuda, Spanduk 'Jokowi Mundur' Terbentang dan di Kompas.com dengan judul KSP: Tuntutan Massa Aksi 411 Agar Presiden Jokowi Mundur Sangat Absurd

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved