Berita Karangasem

Kasus Pembobolan ATM di Bebandem Masih Penyelidikan

Kasus pencurian uang di dalam mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank BPD di Br. Desa Tengah, Desa Bebandem, Kec.Bebandem, Karangasem masih peenyelidi

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Harun Ar Rasyid
TB/Istimewa
Kasus Pembobolan ATM di Bebandem Masih Penyelidikan 

AMLAPURA, TRIBUN BALI. COM - Kasus pencurian uang di dalam mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank BPD di Br. Desa Tengah, Desa Bebandem, Kec.Bebandem, Karangasem masih peenyelidikan.

Petugas Kepolisian masih mengumpulkan barang bukti untuk mengejar pelakunya.

Kapolsek Bebandem, AKP I Wayan Gede Wirya, mengungkapkan, kasus pencurian uang di mesin ATM, Jumat 4 Oktober 2022 dini hari, masih penyelidikan.

Petugas sudah mmpelajari rekaman CCTV yang diamankan disekitar lokasi, serta melakukan analisa dilapangan bersama tim.

"Kasus ini masih lidik. Kita baru mendapat peetunjuk dari rekaman CCTV dan analisa di lapangan," kata AKP I Wayan Gede Wirya saat dihubungi Tribun Bali, Minggu 6 Oktober 2022 siang.

Mantan Kanit Reskrim Polsek Kota menjelaskan, pembobolan mesin ATM di Cabang Pembantu (Capem) Kec. Bebandem terjadi, Jumat (4/11/2022) sekitar pukul 01.00 wita. Petugas mengetahui sekitar pukul 14.30 wita, dan dilaporkaan ke Polsek Bebandem sekitar pukul 18.00 wita.

Pencurian diketahui bermula dari adanya seorang nasabah yang hendak mengambil uang, Jumat (4/11/2022). Saat hendak mngambil uang, mesin ATM dalam keadaan mati. Tak bisa beroperasi. Nasabah menanyakan ke pegawai, teentang kondisi ATM yang tak bisa mnarik uang di mesin ATM.

Lalu pegawai BPD meengecek ke dalam ruangan mesin ATM. Dilihat lampu ruangan mesin ATM menyala, sedangkan mesin ATM mati. Lalu pegawai memaasang tulisan jika mesin ATM gangguan. Beberapa menit kemudian kondisi msin ATM disampaikn ke pegawai yang lainnya.

"Lalu pelapor menghubungi teknisi mesin ATM untuk mengecek. Sampai di dilokasi, teknisi mengecek keruangannya untuk menghidupkan mesin ATM. Setelah mesin ATM berfungsi kembali, teknisi meninggalkan ruang mesin ATM,"ungkap Wirya.

Pukul 10.00 wita, datang nasabah untuk mengambil uang di mesin ATM. Sayangnya mesin ATM kembali tak bisa berfungsi lagi. Akhirnya nasabah memberitahun pegawainya. Lalu pelapor kembali menghubungi teknisi, serta dibimbing untuk lihat layar ATM brtulisan Caassete MT (Kosong).

Pelapor mengambil kunci ATM untuk melakukan pengisian uang di mesin ATM bersama seorang teller, Ni Wayan Suartiasih. Selanjutnya pelapor bersama teller mengambil 3 Cassete dan membawa ke ruang teller untuk cek sisa uang di cassete. Setelah di buka, dua cassete besar tak ada uangnya.

"Sedangkan cassete kecil masih berisi uang sejumlah 8.700.000. Petugas mencocokan data sisa saldo di komputer dengan daata di cassete. Sisa saldo di komputer tak sesuai dengn jumlah riil di cassete. Data di komputer sisa saldo 146 jura, tapi di cassete tersisa 8.7 juta,"jelasnya.

Akhirnya pegawai mengecek rekaman CCTV. Diketahui pukul 01.00 wita, rekaman layar cctv mulai blur serta tidak terlihat. Berwarna putih. Diduga ada seorang yang masuk ke ATM, melakukan aksinya dengan cara menyemprotkan cairan khusus ke CCTV. Lalu pegawai melapor ke Polsek.

"Akibat kejadian pihak Bank BPD Bali, Bebandem mengalami kerugian sebesar 138 juta. BB yang diamankan diantaranya 3 buah cassete yakni 2 buah cassete besar, dan 1 buah cassete kecil,"tambah Wayan Wirya.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved