KTT G20

Simulasikan Penyelamatan Sandera, 408 Personel Pasukan Khusus TNI Siap Amankan KTT G20

Simulasikan Penyelematan Sandera, 408 Personel Pasukan Khusus TNI Siap Amankan KTT G20

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Pasukan Khusus TNI saat melakukan latihan simulasi penyelamatan sandera delegasi KTT G20. 

TRIBUN BALI.COM, DENPASAR - Koopssus TNI dari tiga satuan yakni Sat81 Kopassus, Denjaka TNI AL dan Satbravo 90 Kopassgat melakukan latihan penanggulangan terorisme, Selasa 8 November 2022.

Latihan ini sebagai salah satu kesiapan TNI dalam upaya penanggulangan teror yang terjadi pada saat KTT G20.

Latihan ini digelar di salah satu bangunan yang masih dalam proses penyelesaian di kawasan Pulau Serangan, Denpasar.

"Kita melaksanakan latihan dalam konteks latihan Gultor (penanggulangan teror). Setiap tahun Koopssus TNI menyelenggarakan latihan gultor dua kali, semester pertama dan semester kedua. Semester kedua ini terkait dengan pelaksanaan G20," ujar Dankoopssus TNI, Mayjend TNI Joko Purwo Putranto disela kegiatan latihan.

Dimana Koopssus TNI menjadi salah satu bagian dari pengamanan KTT G20 di Bali yang akan berlangsung 15-16 November-desember 2022 mendatang yang menjadi event internasional besar dan penting bagi Indonesia.

Dankoopssus Mayjend TNI Putranto yang juga selaku Komandan Pasukan Khusus pada pengamanan KTT G20 dan hari ini melakukan latihan partial siang dan malam hari.

"Seperti tadi bisa kita lihat ada free fall (terjun bebas militer) dan agak lebih sore nanti ada mobilitas dari udara menggunakan teknik fast-roping (salah satu cara penerjunan infiltrasi militer yang menggunakan tali dari helikopter) tidak jauh dari sini," imbuh Mayjend TNI Putranto.

Malam hari juga akan dilakukan latihan seperti ini dengan rangkaian skenario sama dengan siang hari tetapi perbedaannya para personel menggunakan alat penginderaan malam.

Puncak latihan akan dilakukan esok hari dan waktunya malam hari rencana Panglima TNI hadir menyaksikan langsung latihan, sehingga perlengkapan yang digunakan adalah perlengkapan pendukung malam hari.

"Menggunakan penginderaan malam hari, terjun malam hari, helikopter nya juga malam hari. Pilot-pilot sudah latihan malam hari, lalu pasukan-pasukan khusus sudah berlatih untuk malam hari. Jadi hari ini untuk memantapkan latihan-latihan atau menajamkan latihan-latihan yang sudah berlatih untuk itu," jelas Mayjend TNI Putranto.

Mengingat KTT G20 dihadiri para Kepala Negara sehingga yang disimulasikan adalah manakala ada ancaman terhadap para Kepala Negara yang hadir mulai dari aksi terorisme berupa penyanderaan ataupun tindakan luar biasa lainnya, dan penanganan itu adalah tugas dari tim pasukan khusus.

Hal itu seperti sudah diperintahkan oleh Panglima TNI untuk mengantisipasi ancaman-ancaman yang mungkin terjadi dan bagaimana penanganannnya adalah tugas dari pasukan khusus.

"Oleh sebab itu latihan di semester kedua ini back to back dengan G20. Jadi maksudnya setelah selesai latihan kita langsung standby pengamanan KTT G20. Jadi latihan yang kita lakukan dalam rangka mendukung secara keseluruhan pengamanan KTT G20," tegasnya.

Pasukan Khusus yang dilibatkan untuk latihan dan pengamanan KTT G20 sebanyak 408 personel menggunakan perlengkapan dan kendaraan khusus sebanyak 104 unit yang digeser dari Jakarta ke Bali untuk mendukung kelancaran dan keamanan pelaksanaan KTT G20.

Kendaraan khusus yang dimaksud diantaranya kendaraan air, kendaraan keras, kendaraan taktis dan sepeda motor serta perlengkapan khusus lainnya.

Diharapkan dengan diadakannya latihan seperti ini pasukan siap menangani kejadian yang tidak kita inginkan skenario terburuk mungkin akan terjadi.

"Harapannya tidak perlu terjadi apa yang kita simulasikan dan latihkan tadi. Meskipun pasukan pengamanan asing juga ikut mengamankan Kepala Negaranya tetapi tentu kita tidak ingin kejadian terburuk terjadi," harapnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved