Sponsored Content
Ketua TP PKK Bangli Kunjungi Pengelolaan Sampah TPS3R Kabupaten Sidoarjo
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Bangli Ny. Sariasih Sedana Arta didampingi Ketua WHDI Kabupaten Bangli Ny. Suciati Diar,
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Bangli Ny. Sariasih Sedana Arta didampingi Ketua WHDI Kabupaten Bangli Ny. Suciati Diar, dan sejumlah instansi terkait melakukan kunjungan ke TPS3R Kampus Sido Resik, Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (8/11/2022).
Kunjungan tersebut dalam rangka study tiru tentang pengelolaan sampah berbasis sumber.
Kunjungan diterima langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo M. Bahrul Amig beserta jajaran. Pada kesempatan itu pihaknya menjelaskan
hampir semua daerah di Indonesia kinerjanya hanya memindah sampah, dan jarang sekali mengelola sampah yang akhirnya adalah menambah persoalan.
"Kalau dilihat dari hukum kekekalan masa, segala sesuatu itu tidak ada yang hilang tetapi hanya berubah bentuk, seperti halnya dengan sampah. Bagaimana kita bisa mengubah bentuk sampah yang akhirnya bisa menjadi nilai ekonomis," ucapnya.
Pihaknya optimis apabila pengelolaan sampah didorong dan didukung oleh ibu-ibu PKK, maka kegiatan ini akan menjadi lebih efektif. Karena ibu memiliki peran yang sangat penting di dalam keluarga.
Bahrul Amig menambahkan, penduduk Sidoarjo berjumlah 2,3 juta jiwa, memiliki 18 Kecamatan dan 353 Desa/Kelurahan dengan potensi sampah mencapai 1.200 ton perhari. Dalam pengelolaannya, sebanyak 600 ton sampah dibawa ke TPA dan sisanya diselesaikan dengan cara pengelolaan berbasis sumber. "Kami siap sharing terkait pengelolaan sampah di Kabupaten Bangli, tentunya melalui inovasi yang telah dikembangkan dan metode pengembangannya," ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangli I Putu Ganda Wijaya dalam kesempatan tersebut menyampaikan, Kabupaten Bangli terdiri dari 4 Kecamatan dan 68 Desa, jumlah penduduk 256.000 jiwa dengan jumlah sampah perharinya 176 kubik. "Kalau dihitung dalam setahunnya sekitar 40 Ton," ujarnya.
Ganda menambahkan, saat ini Bangli baru memiliki 10 Unit TPS3R. Selain itu Bangli juga memiliki 1 TPA dengam sistem sanitary renvil, hanya saja keberadaannya sampai saat ini belum optimal. Sebab pengelolaannya yang berkaitan dengan beberapa sarana alat berat seperti wiloader dan sebagainya yang sering mengalami permasalahan. Sehingga pihaknya harus meminta bantuan kepada Dinas PUPR Kabupaten Bangli untuk membantu.
"Dari sekian banyak permasalahan sampah yang harus dilayani, DLH Kabupaten Bangli baru bisa melaksanakan pengangkutan sampah sekali dalam sehari diwaktu pagi hari, namun Bangli juga memiliki sebuah program 'Gemaripah Sadia Padu' dengan cara melaksanakan penyisiran pengangkutan sampah menggunakan mobil viar selama 24 jam secara terjadwal," jelasnya.
Melalui kunjungan ini pihaknya berharap, bagaimana nantinya 10 TPS3R ini mampu mengadopsi apa yang telah dilaksanakan oleh DLH Kabupaten Sidoarjo, untuk bisa dilaksanakan dan diterapkan di Kabupaten Bangli dalam Pengelolaan sampah.
Sementara Ketua TP.PKK Kabupaten Bangli Ny. Sariasih Sedana Arta dalam kesempatan tersebut menyampaiakan ucapan terimakasih atas diterimanya kunjungan rombongannya di Kabupaten Sidoarjo. Kunjungan tersebut diakui mampu membuka pemikiran seluruh jajaran yang ikut serta, tentang pengelolaan sampah.
"Dengan adanya pengelolaan sampah dengan sistem dan metode yang tepat, sampah akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi, karena sampah ini dapat dikelola kemudian dapat menjadi uang akhirnya," ucap dia.
Ny.Sariasih menambahkan yang paling menarik dari pengelolaan sampah di TPS3R tersebut adalah dapat mempekerjakan masyarakat dengan upah melebihi UMK, namun yang perlu diperhatikan adalah safety dari para pekerja. "Pekerja harus mengggunakan masker dan sarung tangan, karena apapun regulasi yang kita lakukan pada akhirnya pekerja tersebut harus sehat dan terlindungi. Karena mereka akan kontak dengan keluarganya masing-masing, agar tidak membawa penyakit kerumah," imbuh Ny Sariasih Sedana Arta. (adv/mer)