G20 di Bali

Dampak KTT G20, Pedagang Buah di Pasar Badung Jualan Lebih Awal Layani Pelanggan Hotel dan Restoran

Dampak KTT G20, Pedagang Buah di Pasar Badung Jualan Lebih Awal Layani Pelanggan Hotel dan Restoran dari Nusa Dua

Penulis: Putu Supartika | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Pedagang buah di Pasar Badung Bali 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Pedagang buah di Pasar Badung ikut sibuk dengan adanya penyelenggaraan KTT G20.

Pasalnya mereka harus berjualan lebih awal untuk melayani pembeli yang terkena pembatasan atau PPKM.

Selain itu, beberapa kebutuhan bahan pangan untuk penyelenggaraan event KTT G20 diambil dari pasar tradisional, khususnya Pasar Badung yang menjadi pasar tersebar di Bali. 

Para pedagang di Pasar Badung yang menjadi andalan supplier hotel dan restoran di kawasan Nusa Dua dan sekitarnya diharuskan untuk siap lebih awal. 

Hal itu dikatakan salah satu pedagang buah di Pasar Badung, Jro Wiwik.

Ia mengatakan, para supplier yang mengirim bahan pangan ke kawasan Nusa Dua harus melakukan pengiriman lebih awal, mengingat adanya pembatasan arus lalu lintas. 

“Biasanya jam 06.00 Wita para supplier baru datang. Saat ini jam 05.00 Wita barang harus sudah ready, mereka sudah berangkat,” kata Jro Wiwik, Selasa 15 Oktober 2022.

Meskipun demikian, menurut Jro Wiwik mengaku, tidak ada peningkatan permintaan yang signifikan. 

Karena hal ini tetap tergantung dari hotel atau restoran yang dilayani masing-masing supplier. 

“Kalau pas supplier yang kebetulan hotel yang dilayaninya menjadi bagian dari KTT G20, kemungkinan pasokan bahan pangan lebih banyak. Kalau di saya tidak begitu banyak penambahan, hanya saja waktu penyediaan yang harus lebih awal dari sebelumnya. Tamu hotel kan segitu aja, sesuai jumlah kamar,” katanya.  

Terkait jenis buah yang diminta selama KTT G20 ini, dikatakannya masih sama seperti sebelumnya. 

Hanya saja buah lokal saat ini lebih banyak seperti salak gula pasir, yang diminta khusus ukuran lebih besar. 

Namun menurutnya, jika sedang tidak musim buah buah lokal dengan kriteria tertentu cukup sulit dipenuhi. 

Ia mengaku tidak melakukan penambahan stok pada jenis buah tertentu.

Pedagang buah lain, Sang Ayu Anggawati pun mengatakan hal yang sama.

“Permintaan saat KTT G20 ini tidak begitu signifikan. Hal ini karena kegiatan terfokus di KTT G20. Sehingga hotel dan restoran lainnya tidak terlalu banyak tamu,” katanya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved