Satu Keluarga Tewas di Kalideres

Dulunya Satu Keluarga di Kalideres Suka Kirim Makanan, Kini Tewas dengan Perut Kosong dan Dehidrasi

Selama ini kata Ris, keluarga kakaknya ini belum pernah meminta bantuan makanan atau uang untuk membeli makan. Ris menceritakan kondisi ekonomi

TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Sejumlah petugas dari Labfor Polda Metro Jaya berada di dalam rumah penemuan mayat satu keluarga di Perumahan Citra Garden Satu Extension di Kalideres, Jakarta Barat pada Minggu 13 November 2022. 

"Yang saya tahu, ibunya (Margaretha) dulu jualan kue. Bapaknya (Rudyanto) bekerja di kantoran,"

"Tapi anaknya (Dian) saya enggak tahu kerjanya apa," ujar Handoyo.

Sementara itu Handoyo mengaku tak mengetahui bagaimana kondisi kakak iparnya tersebut saat ini.

Sebab, Handoyo dan Ris terakhir berkomunikasi 5 tahun yang lalu.

Apa yang mereka ketahui tentang kondisi perekonomian Margaretha itu adalah informasi masa lalu yang mungkin saja bisa berubah.

Untuk itu Handoyo dan Ris tak tahu secara pasti bagaimana kondisi perekonomian mereka saat ini.

Baca juga: Polisi Beri Sinyal Butuh Saksi Tambahan di Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres

Berawal dari Bau Bangkai

Satu keluarga tewas diketahui berjumlah empat orang, antara lain Rudyanto Gunawan (71) berstatus suami; Reny Margaretha Gunawan (68) berstatus istri; Dian Febbyana (42) berstatus anak; dan Budyanto Gunawan (68) berstatus adik Rudyanto.

Sebelumnya, tetangga satu keluarga tewas di Kalideres, Calvin (29), mengatakan sempat mencium aroma tak sedap seperti bau bangkai sejak beberapa bulan yang lalu.

Ia memperkirakan bau tersebut tercium sejak bulan Maret dan awalnya menduga berasal dari bangkai tikus.

Namun, Calvin dan ibunya, Tio tak menemukan asal bau tersebut.

"Apa yang kita rasakan iya (bau dari bulan Maret) tapi waktu itu kan saya bisa aja mengiranya bau bangkai tikus," katanya kepada wartawan di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, pada Minggu 13 November 2022.

Ia bahkan sempat menyuruh tukang untuk mengecek lokasi.

Asal bau tersebut tak kunjung ditemukan.

"Bau itu sempat hilang. Makanya kita udah enggak pernah mempermasalahkan lagi dong," tambahnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved