Polisi Tembak Polisi
Kuat Maruf Akui Tak Tahu Adanya Pelecehan Seksual pada Putri Candrawathi oleh Brigadir J
Kuat Maruf Akui Tak Tahu Adanya Pelecehan Seksual pada Putri Candrawathi oleh Brigadir J
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Terdakwa Kuat Maruf ternyata tak mengetahui adanya dugaan terjadinya pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Ferdy Sambo diduga menghabisi nyawa Brigadir J akibat dugaan pelecehan seksual tersebut.
Kejadian dugaan pelecehan seksual itu disebut terjadi di Magelang, Jawa Tengah.
Pengacara Kuat Ma'ruf, Irwan Irawan mengatakan bahwa kliennya mengakui tidak melihat peristiwa pelecehan seksual yang dialami Putri. Dia hanya melihat gerak-gerik mencurigakan Brigadir J.
Baca juga: ART Susi Tunjukkan Begitu Kuat Relasi Kuasa dan Loyalitas Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi
"Dia tidak melihat peristiwanya. Cuma dia menduga ada kejadian yang dilakukan oleh terduga Yosua ini, karena dia yang dilihat turun dari lantai dua gitu," kata Irwan kepada wartawan, Selasa (15/11/2022).
Irwan menambahkan Kuat Maruf hanya sempat memerintahkan ART Ferdy Sambo, Susi untuk memeriksa keberadaan Putri di kamar lantai atas. Saat itu, Putri sudah dalam kondisi tergeletak di depan kamar.
"Pada saat Susi ke atas, dia sudah lihat Ibu ini sudah tergeletak di depan kamar, bersandar di pakaian kotor yang mau dicuci. Seperti itu yang dia ketahui," jelasnya.
Karena itu, Irwan menuturkan insiden pelecehan seksual itu masih belum diketahui kebenarannya. Dia bilang, hanya Putri dan Brigadir J yang mengetahui soal ada tidaknya pelecehan seksual.
Baca juga: Laporan Tambang Ilegal Bertanda Tangan Ferdy Sambo Viral, Panglima TNI Andika Perkasa Bertindak
"Tapi peristiwa pelecehan sebenarnya yang terjadi kan hanya sisa berdua yang tahu, Ibu Putri sama Yosua. Yang lain tidak ada yang melihat peristiwa itu, peristiwa yang di dalam kamar, nggak ada yang dilihat. Seperti itu aja ceritanya, Kuat sama sekali tidak melihat," tukasnya.
Diketahui Brigadir J menjadi korban pembunuhan berencana yang diotaki Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu. Brigadir J tewas setelah dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Dalam perkara ini Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, Kuwat Maruf dan Bharada Richard Eliezer alias Bharada didakwa melakukan pembunuhan berencana.
Kelima terdakwa didakwa melanggar pasal 340 subsidair Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Tak hanya dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J, khusus untuk Ferdy Sambo juga turut dijerat dalam kasus perintangan penyidikan atau obstruction of justice bersama Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, Chuck Putranto, Irfan Widianto, Arif Rahman Arifin, dan Baiquni Wibowo.
Dalam dugaan kasus obstruction of justice tersebut mereka didakwa melanggar Pasal 49 juncto Pasal 33 subsidair Pasal 48 ayat (1) juncto Pasal 32 ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau dakwaan kedua pasal 233 KUHP subsidair Pasal 221 ayat (1) ke 2 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP.
Artikel terkait telah tayang di Tribunnews dengan judul Pengacara Kuat Maruf: Peristiwa Pelecehan Hanya Putri Candrawathi dan Brigadir J yang Tahu