Demo di Denpasar
Demo Oknum Mahasiswa Papua di Denpasar Bali, Jero Bendesa Terkena Lemparan Batu
Belakangan diketahui Jero Bendesa Adat Renon tersebut, menjadi korban dalam keributan yang terjadi siang itu. Ia kena lempar batu dan pukulan.
Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Para oknum mahasiswa Papua di Denpasar, kembali melakukan aksi demo.
Aksi demo tersebut, mereka lakukan tepat di Asrama Putra (ASPURA) Jalan Tukad Yeh Aya No.52 Br. Tengah, Denpasar Selatan, pada Rabu, 16 November 2022 pukul 10.45 WITA.
Terhitung ada kurang lebih 23 orang mahasiswa Papua, yang terlibat dalam aksi demo tersebut.
Baca juga: Demo Mahasiswa di Jalan Tukad Yeh Aya Denpasar, Jero Bendesa Adat Renon Sebut Upayakan Mediasi
Baca juga: Delegasi KTT G20 Pulang, Polri Atur Lalu Lintas, Minta Permakluman Warga Bali Jika Angin Kencang

Mereka terlihat membawa spanduk yang berisi ungkapan-ungkapan unjuk rasa (demo).
Namun aksi demo tersebut, berujung memanas, antara mahasiswa Papua dan masyarakat pihak Desa Adat Renon.
Jero Bendesa Adat Renon I Wayan Suarta, menanggapi terkait adanya gesekan antara mahasiswa asal Papua dengan kelompok masyarakat tersebut.
Ia memastikan sampai saat ini situasi diwilayahnya aman dan kondusif.

“Kami sebagai pimpinan Desa Adat Renon memastikan apa yang terjadi tadi, saat ini situasi sudah aman terkendali, “ ucapnya kepada media pada Rabu sore.
Dirinya juga memastikan akan bertanggung jawab dengan keamanan dan memberikan perlindungan terhadap mahasiswa asal Papua yang ada di wilayah Desa Adat Renon.
“Kami terbuka terhadap siapapun yang datang ke wilayah kami, dan tinggal di wilayah Desa Adat Renon.
Dan kami berkomitmen untuk menyerahkan permasalahan ini, kepada pihak berwajib (kepolisian) untuk ditindaklanjuti,” tambahnya.

Bersama aparat desa, pihak Bendesa Adat Renon juga sudah melakukan mediasi dengan kedua belah pihak.
Ia juga memberikan imbauan, kepada warga khususnya di Desa Adat Renon.
Agar tidak terprovokasi dan melakukan tindakan yang melanggar hukum, dan menganggu keamanan.
“Kami juga menyampaikan apresiasi kepada aparat yang sudah melakukan pengamanan dan membantu desa adat,” ujur Jero Bendesa Adat Renon.
Belakangan diketahui Jero Bendesa Adat Renon tersebut, menjadi korban dalam keributan yang terjadi siang itu.
Ia mengalami luka pada kepala karena lemparan batu serta bagian pipi yang terkena pukul. (*)