Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Petunjuk Penting Satu Keluarga Tewas di Kalideres Terungkap, Penemuan Belatung dan Bentuk Tubuh
vPetunjuk penting dalam kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres kembali terungkap usa dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Petunjuk penting dalam kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres kembali terungkap usa dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Pihak kepolisian bersama penyidik berhasil ungkap petunjuk penting soal misteri tewasnya satu keluarga yang sampai saat ini masih belum ditemukan motif sebenarnya.
Petunjuk penting yang berhasil ditemukan berupa belatung dan juga bentuk tubuh korban yang diduga bisa dijadikan petunjuk tambahan soal waktu kematian keempat korban.
Seperti dilansir dari kompas.com pada Jumat 18 November 2022, berikut beberapa update terbaru kasus penemuan jenazah satu keluarga tewas di Kalideres.
Baca juga: Polisi Klaim Kantongi Motif Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Kepribadian Korban Mulai Diketahui
1. Beda waktu kematian
Terdapat empat orang anggota keluarga yang ditemukan tewas di dalam rumahnya, Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat.
Keempat jasad itu, yakni Rudyanto Gunawan (71); istrinya, Margaretha Gunawan (68); anak mereka, Dian (40); dan ipar Rudyanto, Budyanto Gunawan.
Dari upaya penyelidikan, salah satu petunjuk penting yang ditemukan, yakni ihwal beda waktu kematian. Akan tetapi, kesimpulan dari petunjuk tersebut masih menunggu keputusan dari tim ahli.
2. Penemuan belatung di dalam rumah
Selanjutnya, tim ahli juga menemukan belatung di dalam rumah tersebut. Hal itu dianggap dapat membantu mengungkap waktu kematian keempat orang korban.
Sejumlah unsur, mulai dari ahli laboratorium forensik, kedokteran forensik, Inafis, dan ahli lainnya untuk mengusut kejadian itu.
Dua petunjuk penting ini diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.
Baca juga: Fakta Terbaru Misteri Satu Keluarga Meninggal di Kalideres, Belatung Jadi Petunjuk Baru!
3. Polisi klaim bisa patahkan beberapa motif
Diberitakan Kompas.com, Rabu (16/11/2022), Hengki menyatakan bahwa pihaknya dapat mematahkan beberapa motif.
Akan tetapi, pihak kepolisian mengaku masih perlu melakukan pendalaman secara lebih lanjut.
"Kami libatkan tim digital forensik, dan ternyata ini kami memperoleh beberapa kemajuan atau titik terang dari penyelidikan ini," jelas Hengky.
"Salah satunya terkait motif. Kami bisa patahkan beberapa motif. Kami masih perlu pendalaman lagi," lanjutnya lagi.
4. Perubahan bentuk tubuh salah satu korban
Diberitakan Kompas.com, salah satu korban disebut mengalami perubahan bentuk tubuh. Keterangan itu disampaikan pedagang jamu yang pernah berinteraksi dengan keempat korban.
Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto pun meminta pihak kepolisian untuk mendalaminya.
Dalam keterangannya, pedagang jamu itu menjelaskan bahwa korban yang sebelumnya gemuk, berubah menjadi kurus dengan wajah pucat saat terakhir kali bertemu.
Baca juga: Penyebab Kematian Satu Keluarga Tewas di Kalideres Masih Misterius, Polisi Turunkan Alat Canggih Ini
5. Bukan Kelaparan
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, mengatakan masih terus mendalami motif dan penyebab kematian satu keluarga tersebut.
"Iya, dalam arti bukan kelaparan terus mati, tapi ini masih kami dalami lebih lanjut lagi," kata eks Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan tersebut.
Menurut Zulpan berdasarkan bukti-bukti yang ada sejauh ini bahwa kelaparan bukanlah faktor utama dalam kematian satu keluarga itu.
Kendati demikian, ia mengatakan Polda Metro Jaya tidak akan terburu-buru menyimpulkan, karena perlu kehati-hatian mengungkap kasus ini.
"Jadi, belum bisa disampaikan dulu ya. Tapi ya kemungkinannya memang ya tidak mengarah mati karena kelaparan begitu ya," tutur dia.
Di sisi lain, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan bahwa kasus itu sudah ada titik terang.
"Tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat memperoleh titik terang dalam penyelidikan berdasarkan metode penyelidikan induktif maupun deduktif," katanya.
Namun, ia masih belum mau membeberkan seperti apa titik terangnya lantaran pihaknya masih terus meminta pertolongan para ahli.
Hal tersebut dilakukan guna mengungkap penyebab kematian satu keluarga itu.
"Polda Metro Jaya saat ini melaksanakan kolaborasi interprofesi scientific crime investigation melibatkan berbagai disiplin keahlian," tutur Hengki.
"Seperti forensik dan medikolegal, pathologi anatomi, psikiatri dan psikologi forensik, toksikologi forensik dan ahli DNA,”
“Selain kedokteran forensik, Polri juga melibatkan para ahli dari Universitas Indonesia," lanjutnya. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Baru dan Petunjuk Penting Kasus Sekeluarga Tewas di Kalideres