Piala Dunia 2022 Qatar

Gianni Berambisi Jadi Presiden FIFA Pertama yang Menonton Semua Laga Piala Dunia 2022 Qatar

Presiden FiFA, Gianni Infantino berambisi ingin menjadi Presiden FIFA pertama yang akan menghadiri seluruh pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar.

Editor: Muhammad Raka Bagus Wibisono Suherman
ARMEND NIMANI / AFP
President FIFA, Gianni Infantino - Presiden FiFA, Gianni Infantino berambisi ingin menjadi Presiden FIFA pertama yang akan menghadiri seluruh pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar. 

TRIBUN-BALI.COMPresiden FIFA, Gianni Infantino mempunyai ambisi besar pada pagelaran Piala Dunia 2022 Qatar.

Ia berambisi ingin menjadi Presiden FIFA pertama yang menghadiri seluruh pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar.

Secara keseluruhan, pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar ini menyajikan setidaknya 64 laga.

Rinciannya adalah 48 di babak penyisihan dan 16 pada fase knock-out. Gianni Infantino mempunyai keuntungan untuk merealisasikan mimpinya.

Pasalnya, delapan stadion Piala Dunia 2022 yang dipakai sebagai tempat berlaganya tim-tim sepak bola seluruh dunia, dibangun di sekitar atau dalam kota Doha, Qatar.

Baca juga: Sandy Walsh Soal Peluang Timnas Indonesia Tembus Piala Dunia, Berkaca Dari Kualifikasi Piala Asia

Adapun satu-satunya stadion yang sedikit jauh adalah Al-Bayt. Stadion itu mempunyai jarak 60 kilometer dari Doha.

Menurut laporan Sky Sport Italia, Qatar sudah mempersiapkan agar penonton Piala Dunia 2022 bisa menonton tiga pertandingan di tiga tempat berbeda pada hari yang sama.

Kembali ke Gianni Infantino, Presiden FIFA itu tampak hadir di opening ceremony atau pembukaan Piala Dunia 2022 di Stadion Al-Bayt.

Setelah pembukaan Piala Dunia 2022, pertandingan perdana antara Qatar dan Ekuador langsung digelar.

Adapun hasil akhirnya, Ekuador menang meyakinkan 2-0 atas tuan rumah Qatar.

Baca juga: Sandy Walsh Soal Peluang Timnas Indonesia Tembus Piala Dunia, Berkaca Dari Kualifikasi Piala Asia

Saat pertandingan Piala Dunia 2022 sudah berjalan 7 hari, Infantino total menghadiri empat pertandingan sehari.

Lalu, bagaimana jika ada pertandingan dengan jam serupa seperti yang terjadi pada matchday ketiga Piala Dunia 2022? Gianni Infantino mempunyai trik.

Ia akan menghadiri satu laga di paruh pertama, lalu berpindah tempat untuk menghadiri pertandingan lainnya di babak kedua.

Adapun Piala Dunia 2022 sudah memasuki pertandingan terkahir penyisihan grup.

Hari ini, bakal ada empat pertandingan yang akan tersaji. Laga itu adalah Korea Selatan vs Portugal (Grup H), Ghana vs Uruguay (Grup H), Serbia vs Swiss (Grup G), dan Kamerun vs Brasil (Grup G).

Baca juga: PREDIKSI SKOR Kamerun vs Brasil, Lions Indomptables Siap Berikan Laga Terbaik di Piala Dunia 2022

Sejumlah tim juga sudah memastikan tiket ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Mereka adalah Belanda, Amerika Serikat, Argentina, Australia, Perancis, Polandia, Inggris, Senegal, Jepang, Kroasia, Maroko, Spanyol, Brasil, dan Portugal.

Dengan demikian, tinggal tersisa dua tempat yang diperebutkan dalam babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Tentunya, Korea Selatan, Ghana, Uruguay, Serbia, Swiss, dan Kamerun akan saling berebut dua tiket yang tersisa pada malam ini dan besok pagi, 3 Desember 2022.

Timo Scheunemann Sebut Faktor-faktor yang Paksa Jerman Angkat Koper

Kiprah Timnas Jerman di Piala Dunia 2022 Qatar sangat singkat dengan Der Panzer hanya bermain tiga laga di babak penyisihan grup.

Pasukan Hansi Flick langsung tersingkir meskipun menang 4-2 atas Kosta Rika dan mengoleksi empat poin laga terakhir.

Baca juga: PREDIKSI SKOR Ghana vs Uruguay, Pemegang Kunci Tiket 16 Besar Grup H Piala Dunia 2022

Selisih gol Jerman pun masih kalah jauh dari Spanyol yang di pertandingan terakhir sebenarnya kalah 1-2 dari Jepang.

Pelatih sepak bola keturunan Jerman, Timo Scheunemann, mengaku kecewa dengan hasil yang diperoleh Jerman.

Menurutnya, ada faktor teknis dan non-teknis yang berpengaruh sehingga Jerman angkat koper terlalu cepat.

Menurut Timo, kesalahan pertama Der Panzer dipengaruhi oleh keputusan teknis pelatih Hansi Flick.

Menurutnya, Flick salah dalam tidak menurunkan pemain nomor 9 Niclas Fuellkrug sejak awal laga.

Baca juga: Prediksi Piala Dunia 2022, Ghana vs Uruguay, Misi Balas Dendam The Black Stars

Penyerang Werder Bremen itu tidak pernah dimainkan sejak awal laga, sekalipun ia membuktikan diri punya insting gol begitu tajam.

"Secara teknis, masalah Jerman itu hanya satu. Ada puluhan peluang, tetapi tidak bisa cetak gol," ujar mantan pelatih Persema Malang itu kepada Kompas.com.

"Sayang sekali Fuellkrug tidak dimainkan sejak awal dan terlalu mementingkan [Thomas] Mueller," sambungnya.

Niclas Fuellkrug sendiri membuktikan ketajamannya dari menit bermain yang terbatas.

Dari tiga pertandingan, ia bermain selama 66 menit dan berhasil mencetak dua gol.

Baca juga: Prediksi Piala Dunia 2022, Korea Selatan vs Portugal, Walau Mustahil, Taegeuk Tetap Bermain Spartan

Bomber Werder Bremen itu menjadi top skor Jerman bersama Kai Havertz dengan mengoleksi dua gol.

Selain itu, Timo Scheunemann juga mengeluhkan soal faktor non-teknis yang menyebabkan Jerman merana.

"Secara non-teknis, Jerman kebanyakan ikut arus politis. Agendanya macam-macam," keluhnya.

Kemudian di pertandingan terakhir, gol penentu kemenangan Jepang juga sempat kontroversial.

Jika dilihat dengan mata telanjang, bola terlihat seperti sudah keluar lapangan, tetapi setelah dicek lewat teknologi dan tayangan ulang Video Assistant Referee (VAR), beberapa milimeter bagian bola belum keluar.

Baca juga: Timnas Jerman Tak Lolos Fase Grup Piala Dunia 2022, Nama Mesut Ozil Jadi Trending di Twitter

"Kemudian faktor non-teknis lainnya, bola yang super tipis antara in atau out. Memang pakai teknologi VAR, tetapi garisnya tidak selurus itu," ujar pria yang biasa disapa Timo.

"Karena benar-benar milimeter, maka akan selalu menjadi kontroversi antara pro dan kontra. Wembley 2.0," tambahnya.

Timo Scheunemann juga melihat Spanyol yang tampak tidak ngotot untuk meraih kemenangan juga menjadi salah satu faktor tersingkirnya Jerman.

Andaikan pertandingan Spanyol melawan Jepang berakhir imbang atau dimenangkan Spanyol, Jerman bisa lolos.

Baca juga: Tersisa 4 Tim Lagi Untuk Penuhi Kuota Babak 16 Besar Piala Dunia 2022 Qatar

Namun, Spanyol disebut-sebut tidak mengerahkan seluruh kemampuan.

Spanyol lolos dengan status runner-up dan akan bertemu tim yang lebih mudah di atas kertas pada babak 16 besar, Maroko.

La Roja menghindari pertemuan dengan Kroasia dan potensi laga melawan Brasil pada laga berikutnya.

"Selain itu, tentu saja Spanyol bermain sesuai keinginan mereka, yaitu berjumpa Maroko," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Piala Dunia 2022: Tiada Laga Tanpa Presiden FIFA dan Timo Scheunemann Sebut Faktor-faktor yang Paksa Jerman Angkat Koper. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved