Piala Dunia 2022 Qatar
Sosok Stephanie Frappart, Wanita Asal Pinggiran Paris, Menjelma Jadi Wasit di Piala Dunia 2022
Ada sesuatu yang unik di pertandingan antara Kosta Rika vs Jerman. Betul, yang menjadi wasit bukanlah seorang pria, melainkan seorang wanita.
TRIBUN-BALI.COM – Ada sesuatu yang unik pada pertandingan ketiga Grup E Piala Dunia 2022 Qatar antara Kosta Rika vs Jerman. Jika menonton pertandingannya, kita bisa melihat yang menjadi wasitnya bukanlah pria melainkan wanita.
Betul, dia adalah Stephanie Frappart. Ia merupakan wasit wanita pertama di ajang Piala Dunia.
Ia melakoni debut pertamanya sebagai wasit Piala Dunia di pertandingan yang mempertemukan Kosta Rika vs Jerman yang berlangsung di Al Bayt Stadium Jumat, 2 Desember 2022.
Pertandingan Kosta Rika vs Jerman yang ia pimpin, berakhir dengan kemenangan Der Panzer – (julukan Timnas Jerman) dengan skor 4-2 atas Los Ticos – (julukan Kosta Rika).
Baca juga: Rekap Hasil Pertandingan Grup E Piala Dunia 2022 Qatar, Spanyol Lolos, Jerman Pulang Kampung
Sebenarnya Stephanie Frappart merupakan salah satunya. Selain Stephanie, dua wasit wanita lainnya adalah Yoshimi Yamashita (Jepang) dan Salima Mukansanga (Rwanda).
Frappart adalah wasit berusia 38 tahun asal Prancis yang kariernya sejauh ini memberikan pengaruh besar bagi pejabat wanita di seluruh dunia.
Profil Stephanie Frappart
Namal: Stephanie Frappart
Tanggal lahir: 14 Desember 1983
Usia: 38 Tahun
Negara: Perancis FR
Baca juga: GOL Ajaib Kontroversial Jepang vs Spanyol, Piala Dunia 2022, Simak Penjelasannya!
Kebangsaan: Prancis
Profesi: wasit FIFA
Wasit FIFA: sejak 2011
Tentang Stephanie Frappart
Frappart memulai perjalanan karirnya hampir 30 tahun lalu di pinggiran Kota Paris.
Perempuan Prancis itu mulai bermain sepak bola antara usia 10 dan 13 tahun di Herblay-sur-Seine sebelum mengubah jalur menjadi wasit.
Mantan Presiden FC Herblay-sur-Seine, Philippe Calve menceritakan tentang bagaimana sosok wanita bernama Stephanie Frappart ini.
“Saya melihat Steph berlari mengelilingi stadion, 12 km [7,5 mil], dua atau tiga kali seminggu untuk berada di level dia saat ini di lapangan,” ujarnya kepada kantor berita Reuters pada Kamis, seperti yang dilansir dari Al Jazeerah.
Baca juga: Jerman Gagal Lolos ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2022, Hansi Flick Kecewa Besar, akan Segera Pamit?
“Jika Anda ingin menjadi wasit pertandingan pria, Anda sebaiknya menjadi yang terbaik di level fisik," lanjutnya.
Dia telah melakukan apa yang dia butuhkan untuk menjadi yang teratas secara fisik.
Frappart menjadi wanita pertama yang menjadi wasit pertandingan Ligue 1 Prancis pada 2019, dan perempuan pertama yang memimpin pertandingan Liga Champions pria pada 2020.
Tahun lalu, dia menjadi perempuan pertama yang memimpin pertandingan kualifikasi Piala Dunia pria.
“Saya pikir saya akan memikirkan semua yang ada di sekitar saya, dan tujuannya akan tetap sama, yaitu wasit sesuai dengan kinerja di lapangan,” kata Frappart pada bulan Juni lalu, setelah ditunjuk sebagai salah satu wasit untuk Piala Dunia di Qatar.
Baca juga: Head to Head, Prediksi Skor Korea Selatan vs Portugal Piala Dunia 2022, Ronaldo Cs Dijagokan Menang
"Jadi, saya benar-benar akan menghadapi ini dengan emosi yang sangat besar, tetapi Anda harus menyalurkannya karena, jelas, yang terpenting adalah lapangan."
Frappart telah memberikan sumbangan rutin ke mantan klubnya dan melakukan kunjungan secara rutin.
“Dia tetap rendah hati. Dia dapat mengobrol dengan siapa saja tanpa terlalu memikirkannya, dari orang yang dia temui di bar, hingga seseorang di jalan atau hanya anak kecil, ”kata Calve.
“Dia tidak berubah. Semua orang yang mengenalnya tahu itu.”sambungnya.
Frappart adalah kebanggaan kota dan inspirasi.
“Bagi saya, itu adalah sumber kebanggaan bahwa seorang wanita menjadi wasit di Piala Dunia pria untuk pertama kalinya dan ini merupakan langkah maju untuk hak-hak kami, dalam mengizinkan [wanita] untuk menduduki lebih banyak posisi yang diprioritaskan untuk pria.” Dominique Edeyer, pemilik kafe di Herblay, mengatakan kepada kantor berita Reuters seperti yang dilansir dari Al Jazeerah.
Baca juga: Mesut Ozil Trending di Twitter Usai Jerman Sekali Lagi Gagal Maju ke 16 Besar Piala Dunia 2022
Stephanie Frappart telah mencatatkan sejumlah rekor dengan prestasinya termasuk berbagai macam pengalaman sebagai wasit wanita yang mengesankan.
Baginya, menjadi wasit di Piala Dunia pria adalah sesuatu yang sangat berarti.
“Piala Dunia pria adalah kompetisi terpenting di dunia, tidak hanya sepak bola,” ujarnya dikutip dari The Athletic.
“Tapi saya adalah wasit wanita pertama di Prancis, yang pertama di Eropa, setiap kali menjadi yang pertama. Saya tahu bagaimana menghadapinya,” ujarnya.
Jauh sebelum menjadi wasit di Qatar, ia telah banyak mengukir catatan impresif sebagai wasit.
Dikutip dari talksport, pada tahun 2011 Frappart menjadi wasit di divisi ketiga Prancis sebelum tiga tahun kemudian melangkah ke Ligue 2, menjadikannya wanita pertama yang melakukn hal itu.
Baca juga: KATA Mantan Wasit Liga Inggris Soal Kontroversi Gol Kedua Jepang Buat Jerman Out di Piala Dunia 2022
Wanita Prancis itu kemudian dipanggil untuk menjadi wasit bersama sejumlah ofisial wanita di Piala Dunia Wanita 2015 di Kanada.
Pada 2019, Frappart kemudian menjadi wasit wanita pertama di Ligue 1 sebelum dipanggil ke Piala Dunia Wanita untuk memimpin sebagai wasit untuk laga final.
Ia menjadi wasit wanita pertama yang menjadi pengadil dalam Piala Super Eropa 2019 antara Liverpool dan Chelsea.
Pencapaian lebih besar lagi dicatatkannya pada 2020, saat ia memimpin pertandingan kualifikasi Liga Champions UEFA saat laga Juventus vs Dynamo Kiev.
Dia kemudian ditunjuk sebagai wasit untuk Final Coupe de France 2022 pada bulan Mei dan dia bertanggung jawab atas kemenangan 1-0 Nantes atas Nice di Stade de France.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Stephanie Frappart, Wasit Wanita Pertama Piala Dunia 2022, Debut di Laga Kosta Rika vs Jerman dan Frappart Menjadi Wasit Perempuan Pertama di Piala Dunia Pria. (*)