Destinasi Wisata Bali

Destinasi Wisata Bali, KemBali Becik Tawarkan Konsep Anti Mainstream, Ajak Wisatawan Kembali ke Alam

Destinasi Wisata Bali, KemBali Becik mengajak para wisatawan untuk lebih berinteraksi dengan alam

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
KemBali Becik - Destinasi Wisata Bali, KemBali Becik Tawarkan Konsep Anti Mainstream, Ajak Wisatawan Kembali ke Alam 

TRIBUN BALI.COM, DENPASAR - KemBali Becik menawarkan konsep berwisata anti mainstream di Bali dengan mengajak para wisatawan untuk lebih berinteraksi dengan alam.

KemBali Becik juga membuat sebuah kampanye kolektif yang berfokus dalam mempromosikan pemulihan ekonomi Bali yang lebih hijau, khususnya di sektor pariwisata.

Saraswati Ratnanggana selaku perwakilan dari KemBali Becik mengatakan, ia ingin mengenalkan program berwisata ini pada masyarakat luas melalui media.

“Kita ingin memperkenalkan ke masyarakat luas bahwa di Bali ada kegiatan pariwisata yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Mulai dari tempat penginapannya, makannya kemudian dari pengalamannya membuat tempe dan kalau mau belanja oleh-oleh bisa belanja produk-produk yang lebih ramah lingkungan,” jelasnya, Jumat 2 Desember 2022.

KemBali Becik - Destinasi Wisata Bali, KemBali Becik Tawarkan Konsep Anti Mainstream, Ajak Wisatawan Kembali ke Alam
KemBali Becik - Destinasi Wisata Bali, KemBali Becik Tawarkan Konsep Anti Mainstream, Ajak Wisatawan Kembali ke Alam (Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari)

Baca juga: Liburan Hemat dan Ramah Lingkungan, Begini Tips Ala KemBali Becik

Selain itu, ia juga ingin menunjukan bahwa di Bali banyak opsi-opsi liburan yang lebih sustainable namun tanpa harus mengurangi pengalaman liburan dan justru akan tetap menyenangkan, di mana kegiatan berlibur bisa sekalian melestarikan alam.

Adapun tiga tempat sustainable yang direkomendasikan untuk dikunjungi yakni Mana Earthly Paradise, Produksi Ini Tempe Bali dan Yasminida Bali.

“Kalau tiga usaha ini dari awal mempunyai kampanye KemBali Becik kita lumayan sering dengar 3 usaha hijau ini dari Mana Ubud Hotel pertama di Bali yang memang berkomitmen menjadi hotel yang hijau atau ramah lingkungan. Untuk tempe kita lihat perkembangannya mulai dari dia membuka usaha 2018 sampai saat ini berkembang hingga internasional di mana ia selalu menggunakan kedelai lokal dan untuk Yasminida produk-produknya sering ditemukan dan dari cara kerjanya itu sangat menginspirasi inofatif dan ramah lingkungan,” paparnya.

Ia melihat selama ini semakin banyak wisatawan ke Bali namun mereka ingin mencoba liburan anti mainstream bukan hanya ke hotel, tapi ingin slow traveling, jadi bukan hanya satu tempat pindah-pindah namun juga mendapatkan pengalaman di suatu tempat dalam waktu yang lebih lama.

“Jadi banyak opsi Bali yang wisatanya tidak mainstream. Kalau sekarang kita sering lihat banyak di Ubud Gianyar, mulai dari toko-toko banyak barang-barang yang ramah lingkungan, memperkerjakan masyarakat sekitar dan juga kita lihat semacam di Canggu juga ada bahkan di Bali Utara ada Dapur Bali Mula,” sambungnya.

Menurutnya banyak tempat-tempat wisata berkelanjutan di Bali bukan hanya di Ubud atau di Canggu.

Sementara, sejauh ini wisatawan domestik yang paling sering berkunjung ke Bali untuk berwisata ramah lingkungan kebanyakan berasal dari Jakarta dan Yogyakarta. (*)

KemBali Becik - Destinasi Wisata Bali, KemBali Becik Tawarkan Konsep Anti Mainstream, Ajak Wisatawan Kembali ke Alam
KemBali Becik - Destinasi Wisata Bali, KemBali Becik Tawarkan Konsep Anti Mainstream, Ajak Wisatawan Kembali ke Alam (Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved