Piala Dunia 2022 Qatar
Pelatih Maroko Berambisi Juarai Piala Dunia 2022 Qatar, Walid: Tidak Ada yang Mustahil!
Usai pertandingan melawan Spanyol di babak 16 besar, Walid Reragui berambisi juarai Piala Dunia 2022 Qatar bersama Timnas Maroko.
Tapi apakah Walid Regragui benar? Haruskah Afrika yakin bisa juara Piala Dunia?
Pada November 2022, presiden federasi sepak bola Kamerun Samuel Eto'o mengharapkan Kamerun mengalahkan Maroko di laga puncak Piala Dunia, dalam final sesama Afrika.
Dia langsung diejek secara online, kebanyakan oleh rekan senegaranya sendiri, tetapi pernyataannya menimbulkan tanggapan yang berbeda dari jurnalis BBC Maher Mezahi, yang membangkitkan rasa ingin tahunya.
"Apa yang membuat tim Afrika tak biasa juara Piala Dunia di tahun-tahun sebelumnya?" Mezahi bertanya pada dirinya sendiri.
Awalnya dimulai dengan penjajahan benua.
Realitanya adalah selama tujuh Piala Dunia yang berlangsung dari 1930 hingga 1962, Mesir pada 1934 adalah satu-satunya wakil benua Afrika.
Alasannya sebagian karena penjajahan brutal di Afrika oleh negara-negara Eropa Barat, dan sebagian karena mantan bos-bos FIFA yang menolak memberi Afrika tiket otomatis di Piala Dunia, bahkan untuk negara-negara yang telah memperoleh kemerdekaan.
Baca juga: Kiprah Timnas Brasil di Piala Dunia 2022: Tembus Perempat Final dan Torehkan Sejarah Ini
Pada 1966, benua Afrika memboikot Piala Dunia di Inggris untuk menuntut FIFA jaminan tempat di turnamen tersebut, yang kemudian diamankan pada 1970.
Selama tiga dekade berikutnya, tim-tim Afrika membuat kejutan besar termasuk Aljazair mengalahkan Jerman Barat, Maroko mengalahkan Portugal, dan Kamerun mengalahkan Argentina.
Meskipun demikian, FIFA hanya memberi negara-negara Afrika dua slot pada 1982, tiga pada 1994, dan lima pada 1998.
Jadi, salah satu alasan Afrika belum juara Piala Dunia adalah karena jarang berpartisipasi.
Hadiah uang dari partisipasi di Piala Dunia saja bisa disuntikkan ke sepak bola akar rumput di seluruh Afrika, yang secara signifikan dapat meningkatkan kualitas permainan.
Hampir satu abad setelah Piala Dunia perdana diselenggarakan di Uruguay, Afrika akhirnya akan diberikan jumlah yang lebih adil yaitu 9,5 negara pada 2026.
Piala Dunia 2022 juga menunjukkan bahwa hak menjadi tuan rumah bisa sangat berpengaruh.
Baca juga: Hansi Flick Dituding Menjadi Biang Kerok Tersingkirnya Jerman di Piala Dunia 2022: Pilih Kasih!
Korea Selatan mencapai semifinal pada 2002 ketika menjadi tuan rumah bersama Jepang, sedangkan Ghana hanya berjarak satu tendangan penalti dari semifinal pada 2010 di Piala Dunia pertama di Afrika.