Kesurupan Massal

Siswa SMPN Yogyakarta Alami Kesurupan Massal saat Study Tour di Bali, Simak Kronologinya Di sini!

Sejumlah siswa SMP Negeri di Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang tengah melakukan study tour di Bali mendadak viral di medsos usai alami kesurupan

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Istimewa
Sejumlah siswa SMP Negeri di Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang tengah melakukan study tour di Bali mendadak viral di media sosial lantaran mengalami kesurupan massal pada Senin 12 Desember 2022. 

Pihaknya tidak mengetahui secara pasti penyebab anak-anak SMPN 2 Ngemplak bisa kesurupan. Namun, kejadian kesurupan itu ternyata menular.

Semula, ada dua Murid SMPN 1 Cangkringan yang ikut kesurupan. Kemudian, jumlahnya bertambah menjadi 10 anak. 

"Untuk menghindari lebih banyak (yang kesurupan), kami pulangkan anak-anak yang tidak kesurupan ke hotel. Selanjutnya, 10 anak ini langsung disembuhkan di Krisna. Dan, Alhamdulillah, akhirnya sudah baik-baik saja," kata Destu. Karena agenda studi tour di Bali telah selesai, Ia bersama rombongan kini sedang perjalanan pulang menuju Yogyakarta

Belum Kunjungi Tanah Lot dan Pengelipuran

Lebih lanjut, Reni Nurryati salah satu pihak sekolah mengatakan jika pihaknya belum sempat berkunjung ke Tanah Lot dan Pengelipuran. 

"Jadi yang kesurupan berada dalam video memang anak kami. Tapi perlu diketahui kami belum sempat berkunjung ke Tanah Lot dan Penglipuran," ujarnya via telepon.

Dia pun mengungkapkan, bahwa dua siswa SMP yang pertama kali kesurupan merupakan siswa sekolah lain.

Baca juga: Beberapa Siswa Kesurupan Saat Demo, Kepsek SMPN 5 Denpasar: Bingung Kok Ribut-ribut

"Awalnya ada dua orang siswa dari sekolah lain terlebih dahulu mengalami kesurupan. Karena siswa kami sempat bersenggolan, akhirnya siswa dari Jogja terkena imbasnya," ujarnya.

Pasca peristiwa tersebut, Reni mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya memang memasukkan Tanah Lot dan Pengelipuran sebagai objek kunjungan.

"Karena peristiwa ini, kami akan mengalihkan objek wisata yang akan kami kujungi. Saat ini anak-anak sudah pulih, karena sudah mendapat penanganan dari Jro Mangku setempat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana mewanti-wanti kepada Kepala Sekolah, baik yang mau berangkat, maupun yang sudah berada di lokasi studi tour untuk berhati-hati. Sekaligus bisa mengendalikan siswanya. 

"Kami sudah wanti-wanti kepada kepala sekolah. Ada yang baru berangkat, saya sampaikan ke kepala sekolah dan pendampingnya, tolong anak-anak dikendalikan, disampaikan untuk hati-hati dengan lingkungan, jangan aneh-aneh," kata Ery.

(*)

(TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin),(Tribun-Bali.com/I Wayan Eri Gunarta)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved