Berita Badung
Tatap PON Aceh-Sumut, KONI Badung: Segarkan Atlet, Pelatih, Pengurus dan Mantapkan Kebersamaan
KONI Badung telah melaksanakan rapat evaluasi menghadapi pra-PON dan PON tahun 2024 di Aceh dan Sumatra Utara
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Badung telah melaksanakan rapat evaluasi menghadapi kegiatan olahraga berikutnya yakni ikut memperkuat ajang pra-PON dan PON tahun 2024 di Aceh dan Sumatra Utara (Sumut).
Rapat evaluasi tersebut membuat sejumlah rekomendasi kepada pengurus kabupaten cabang olahraga (pengkab cabor) supaya segera berbenah
Meski meraih juara umum di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XV tahun 2022, hal itu bukan segalanya.
Ketua Umum KONI Badung, Made Nariana menuturkan, bahwa di depan mata ada kegiatan penting yang akan dihadapi atlet Badung pasca Porprov Bali.
Baca juga: Pro-kontra Istilah Tiga Juara Umum Porprov Bali 2022, KONI Badung Tak Persoalkan
Berdasarkan pengalaman PON sebelumnya di Papua 2021, atlet Badung banyak direkrut Pengurus Cabor Provinsi mengikuti PON tersebut.
KONI Badung berharap hal itu diulangi lagi dalam menghadapi PON Acet-Sumut 2024.
Oleh karena itulah dilakukan evaluasi yang detail dan menyeluruh usai Porprov Bali 2022.
Pengurus KONI Badung menaruh perhatian khusus bagi atlet Badung yang kurang memiliki prestasi dalam Porprov Bali, sebab perhatian Pemkab Badung dan KONI cukup memadai, dibandingkan daerah lain.
“Saya tegaskan, evaluasi ini tidak sekadar formalitas. Harus ditindaklanjuti dengan perubahan yang nyata di segala lini berikutnya,” kata Nariana didampingi Sekretarisnya Made Sutama dan Bendahara AA Ge Rahmadi di kantornya kepada Tribun Bali, Kamis 15 Desember 2022.
Ia mengatakan, setiap cabor terlebih yang menunjukkan kinerja kurang baik, segera melakukan penyegaran pengurus.
Selain itu, melakukan regenerasi atau peremajaan atlet dan pelatih.
Pengurus cabor wajib menjaga kekompakan dan kebersamaan antara atlet, pengurus, pelatih bahkan dengan orangtua atlet serta membenahi organisasi di samping menjalankan administrasi yang benar.
“Pengurus KON Badung melihat ada ketidakkompakan pelatih di sebuah cabor. Bagaimana mau memiliki prestasi, kalau pelatihnya saja tidak kompak," ucapnya.
Evaluasi dilakukan dengan terbuka dan blak-blakan di depan Ketua Umum Cabang Olahraga.
Cabor yang punya prestasi diberikan apresisasi, dan yang kurang berhasil diberikan saran yang optimistik ke depan.