Sponsored Content

Seperti Mimpi yang Jadi Kenyataan, Testimoni Desainer Bali Tampil di Kota Mode Paris

Seperti Mimpi yang Jadi Kenyataan, Testimoni Desainer Bali Tampil di Kota Mode Paris

Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Testimoni Desainer Bali Tampil di Kota Mode Paris 

TRIBUN-BALI.COM - Desainer I Kadek Dode Moneko yang rancangannya dikenal dengan merek dagang Wastara Bali merasa sangat bersyukur sudah diberikan kesempatan yang luar biasa mengikuti fesyen di kota mode Paris, Sabtu (10/12) lalu.

“Awalnya tiyang pikir hanya mimpi bisa menginjakkan kaki di kota fesyen Paris. Namun kini semua jadi kenyataan. Ini tidak luput dari support yang luar biasa dari Ibu Putri Suastini Koster.” ujarnya dengan mata berbinar bahagia, Minggu (18/12).

Ia berkali-kali menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Istri Gubernur Bali, Wayan Koster yang juga telah memberinya kesempatan ikut ambil bagian dalam Pameran IKM Bali Bangkit di Art Center Denpasar.

Desainer I Kadek Dode Moneko
Desainer I Kadek Dode Moneko

Dode, panggilan akrab pria kelahiran Denpasar ini, juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Gubernur Bali, Wayan Koster serta pihak sponsor BPD Bali, Perumda Kerta Bali Saguna, dan Balimall.id yang telah mendanai fesyen yang diselenggarakan di Le Salon Des Miroirs, Paris.

“Tiyang mulai mengenal fesyen dan memberanikan diri terjun ke dunia fesyen sejak SMA. Belajar otodidak, memulai dari belajar desain ilustrasi sendiri lalu membuat baju dengan seadanya dan coba-coba saja.

Tentunya sebuah kebanggaan luar biasa tiang bisa menampilkan rancangan di fesyen The Magnificent of Wastra Bali ini ", ujarnya terbata-bata.

Sementara itu, Komang Damayanti, pemilik merek Lusi Damai juga mengaku bahwa pergi ke Paris merupakan mimpi yang menjadi kenyataan.

“Mimpi sederhana ingin mengenalkan busana endek sampai ke Paris. Mimpi ini menjadi nyata dan saya mendapatkan bonus luar biasa, diberikan kesempatan menampilkan koleksi fesyen berbahan kain endek asli Bali di Paris,” ujar Komang Damayanti.

Lusi Damai
Lusi Damai

Lusi Damai dari awal tahun 2013 tetap konsisten untuk mengenakan endek Bali dalam setiap desain rancangannya untuk koleksi ready to wear yang bisa dikenakan oleh seluruh kalangan masyarakat.

Koleksi Lusi Damai, lanjut Damayanti, mencoba mengangkat kecantikan tenun songket Jembrana yang dipadankan dengan tenun seseh dan motifnya untuk desain busana yang modern dan bisa dikenakan oleh siapapun.

“Terima kasih Ibu Putri Koster yang telah terus membimbing dan memotivasi kami, serta memberi kesempatan di Pameran IKM Bali Bangkit. Kali ini benar-benar telah mewujudkan mimpi kami untuk bisa tampil di kota mode Paris,” ungkap Damayanti.

Ia mengatakan, mendapatkan tanggapan yang luar biasa dari seluruh tim, undangan yang hadir dan khususnya dari Dior dirasakan akan sangat memacu disainer Bali untuk lebih maju dan terus berkreasi, berinovasi dan berkontribusi secara berkelanjutan, khususnya dalam rangka melestarikan kain endek Bali.

Sementara itu, desainer Ketut Adi Mariana merasa sangat beruntung bisa menampilkan rancangannya dalam fesyen bertajuk The Magnificent of Wastra Bali yang dilaksanakan di Le Salon Des Miroirs, Paris, Sabtu (10/12).

desainer Ketut Adi Mariana
desainer Ketut Adi Mariana

“Saya merasa bersyukur diberikan kesempatan untuk fesyen di paris. Melalui fesyen ini saya dapat mempromosikan produk unggulan Bali lewat rancangan desain berbahan kain tenun tradisional Bali,” ujar pemilik merek dagang Taksu Bali ini.

Ketut Adi sangat mengapresiasi fesyen ini dan menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada Ny. Putri Koster, Ketua Dekranasda Bali, yang telah memberinya kesempatan ikut ambil bagian.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved