Profil
Sosok Kakek Asari, Jualan Kembang Api Keliling Badung Dengan Sepeda Gayung
Seorang lelaki tua terlihat sedang melayani pembeli kembang api diseputaran wilayah Dalung, Kabupaten Badung.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Seorang lelaki tua terlihat sedang melayani pembeli kembang api, di seputaran wilayah Dalung, Kabupaten Badung, Bali.
Raut wajahnya penuh senyuman, membuat siang yang begitu terik menjadi lebih sejuk.
Ia adalah Kakek Asari, pedagang kembang api keliling dengan sepeda gayung yang juga terlihat tua namun selalu setia menemani.
Seluruh barang dagangannya dimasukkan ke dalam keranjang dari triplek.
Kakek Asari yang telah berusia 67 tahun ini, ternyata sudah berjualan kembang api selama kurang lebih 13 tahun lamanya.
Sebelumnya, Kakek Asari hanya berjualan di depan tempat tinggalnya bersama sang istri.
Baca juga: Sosok Kakek Asari, Jualan Kembang Api Keliling Badung Dengan Sepeda Dayung
Baca juga: Polres Gianyar Gelar Jumat Curhat, Singgung Soal Etilang hingga Izin Kembang Api

Namun, pandemi yang terjadi membuat ia harus ekstra kerja keras berusaha.
Sehingga Kakek Asari memilih untuk berjualan dengan sepeda gayung saja.
“Lebih enak kalau naik sepeda gayung, karena pembeli lebih gampang memanggil.
Kalau motor susah, belum lagi susah berhentinya, bensinnya juga susah,” kata Kakek Asari.
Selain kembang api, Kakek Asari juga menjual pernah-pernik tahun baru lainnya seperti berbagai jenis terompet.
Harga yang dibanderol cukup murah, karena Kakek Asari tidak banyak mengambil keuntungan dari jualannya.
“Kalau barangnya murah, bisa cepat habisnya, tapi kalau mahal, lama habisnya.
Nanti apa pakai makan sehari-hari kalau tidak ada uang,” ujarnya.
Kakek Asari mulai berjualan dari pukul 09.00 WITA, namun tak tentu kapan akan kembali pulang.