Hari Raya Galungan
Jelang Hari Raya Galungan, Harga Bunga Pacah Meroket Sentuh Rp 65 Ribu per Kg
Jelang Hari Raya Galungan, Harga Bunga Pacah Meroket Sentuh Rp 65 Ribu per Kg
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Menjelang Hari Raya Galungan, harga bunga pacah di Kabupaten Gianyar, Bali naik tajam. Dimana per kilogramnya menyentuh harga Rp 65 ribu di Pasar Rakyat Gianyar. Dimana biasanya, harga tertinggi pacah di angka Rp 30 ribu per kilogram. Harga pacah saat ini bahkan lebih tinggi dari harga daging babi hidup yang kini hanya Rp 43 ribu sampai Rp 45 ribu per kilogram.
Petani pacah asal Desa Temesi, Pande Putu Marna, Senin 2 Januari 2023 mengatakan, kenaikan harga pacah ini akibat cuaca ekstrem. Hal itu menyebabkan kembang pacah rusak. Bahkan tanaman yang ditanam seluas 100 meter persegi atau satu are, ia hanya berhasil memanen paling banyak lima kilogram. Padahal biasanya ia panen mencapai 20 kilogram.
"Karena hampir setiap hari hujan dan angin kencang, tanamannya jadi rusak, dan bunganya juga berjatuhan. Kualitas bunga juga jelek, cepat busuk," ujarnya.

Marna menegaskan bahwa meskipun harganya saat ini mahal. Pihaknya tak menikmati keuntungan berarti. "Harganya lumayan sih, sekilo bunga sudah melebihi harga daging babi hidup. Lima kilo bunga sudah dapat satu tanding daging babi patungan," ungkapnya.
"Hanya saja, untuk mendapatkan bunga kini harus memakan waktu. Sebab, saat memetik, kami juga harus memilih bunga, agar tak ada bunga yang mulai busuk menempel di bunga yang segar. Karena kalau sampai itu lolos, malah tak laku, padahal yang busuk cuma satu," ujarnya.
Kepala UPT Pasar Rakyat Gianyar, Nengah Nama Artawa membenarkan saat ini harga pacah naik signifikan. "Ya, ini harga tertinggi bunga pacar dari yang pernah ada," jelas Nama Artawa.
Kadisperindag Gianyar, Ni Luh Gede Eka Suary mengatakan, kebaikan ini terjadi karena permintaan tinggi, dan beberapa kebun petani mengalami gagal panen. Namun secara umum harga kebutuhan pokok, seperti beras dan kebutuhan pokok lain masih terkendali.
"Sepertinya kenaikan harga bunga ini tidak akan bertahan lama, karena kebutuhan masyarakat tidak terus menerus," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.