Berita Bali
Gara-gara Api Dupa, Gabah Wayan Sumerta di Klungkung Bali Hangus Terbakar
Bangunan lumbung pagi milik I Wayan Sumerta (55), di Dusun Jero Kapal, Desa Gelgel, Klungkung, Bali, terbakar, Senin 9 Januari 2023.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Kartika Viktriani
SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - Bangunan lumbung pagi (tempat penyimpanan gabah) milik I Wayan Sumerta (55), di Dusun Jero Kapal, Desa Gelgel, Klungkung, Bali, terbakar, Senin 9 Januari 2023.
Akibatnya beberapa karung gabah dan perabotan milik Wayan Sumerta hangus terbakar.
Kejadian ini terjadi sekitar pukul 09.00 Wita, salah satu keluarga Sumerta sedang menghaturkan banten di bangunan lumbung padi tersebut.
Sekitar pukul 10.00 Wita, warga melihat asap mengepul dari bangunan lumbung milik Wayan Sumerta tersebut.
Sementara keadaan rumah ketika itu dalam keadaan sepi.
Warga pun bergegas ke sumber asap, dan mendapati lumbung padi milik Sumerta terbakar.
Warga berusaha melakukan pemadaman dengan alat seadanya seperti selang dan ember, agar api tidak membesar dan membakar bangunan.
Warga lainnya juga memghubungi petugas pemadam kebakaran.
Tak hanya itu Babinsa Desa Gelgel Peltu Ketut Yasa dan Bhabinkamtibmas Desa gelgel Aipda I Made Sutama beserta anggota Dinas Perhubungan yang kebetulan dapat tugas jaga dalam rangka piodalan di Pura Dasar Buana, Desa Adat Gelgel, langsung mendatangi TKP.
Baca juga: Apotek di Gianyar Bali Ludes Terbakar, Kerugian Akibat Kebakaran Capai Rp 200 Juta
"Api tadi sudah dipadamkan warga. Ada gabah dan perabotan yang terbakar," ungkap Sumerta, Senin 9 Januari 2023.
Menurut Sumerta, saat kejadian dirinya sedang berada di luar rumah.
Ia menduga api berasal dari dupa, karena sebelumnya ada yang mebanten di lumbung padi miliknya.
Selain sebagai lumbung beras tempat itu juga untuk menyimpan alat - alat upakara.
Sehingga padi dan alat - alat upacara ikut terbakar.
"Kerugian sekitar Rp 2-3 juta," ujar Sumerta.
Kasat Pol PP dan Damkar Klungkung Dewa Putu Suwarbawa mengatakan dalam musibah kebakaran ini tidak sampai mengerahkan Damkar karena api sudah dapat dipadamkan oleh warga.
"Api sudah bisa dipadamkan oleh masyarakat," jelas Dewa Suwarbawa. (mit)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.