Berita Denpasar
Musibah Beruntun, Uang Rp 7Juta Untuk Pengobatan Korban Ledakan Kamar Kos di Kebo Iwa Utara Hilang
Musibah beruntun, uang Rp 7 juta untuk pengobatan korban ledakan Kamar Kos di Kebo Iwa Utara hilang.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Musibah serasa silih berganti menerpa korban ledakan kos di Gang Gandari, Kebo Iwa Utara, Denpasar.
Pasalnya, setelah mengalami luka bakar akibat ledakan, adik korban sempat mengalami kehilangan uang sebanyak Rp 7 juta.
Hal ini diungkapkan Naomi, adik kandung korban atas nama Thimotius Lelu Dangga yang dijumpai Tribun Bali saat menemani sang kakak di RSUP Porf. Ngoerah.
Naomi menuturkan adik kandungnya atas nama Enus Bulu mendapatkan musibah kehilangan kompek yang berisi dompet dan uang tersebut.
Dompet dan uang yang diperuntukkan untuk pengobatan sang kakak diketahui hilang pada Senin, 9 Januari 2022 saat Enus hendak ke rumah sakit.
Enus ikut bersama Naomi mengurus sang kakak dan istrinya dari RSUD Wangaya hingga RSUP Prof. Ngoerah sambil bekerja.
Karena mengantuk, kompek yang ia ikat dipinggangnya tak ia sadari telah hilang hingga Enus tiba di kosnya.
Sayangnya, Enus tak tahu pasti tempat jatuhnya dompet tersebut.
“Dia (Enus) kerja di Pertamina di Canggu jadi kemungkinan jatuh saat dia pulang kerja di sekitar jalan Canggu-Denpasar.
Dia bilang dia mengantuk karena dia ikut bolak -balik rumah sakit, tempat kerja, kos, tidurnya hanya sebentar,” kata Naomi.
Baca juga: Kondisi Terkini Korban Ledakan di Kebo Iwa Utara Belum Stabil, Kini Ditangani di RSUP Prof. Ngoerah
Hari itu, Enus baru kembali dari RSUP Prof. Ngoerah pada dini hari sekitar pukul 03.00 wita.
Ia hanya tidur sebentar di kos dan lanjut bekerja di Pertamina Canggu pukul 06.00 wita.
Naomi berharap, kompek milik adiknya dapat dikembalikan karena di dalam dompet tersebut ada kartu-kartu penting milik adiknya.
Diantaranya adalah KTP, ATM, SIM yang beratasnamakan Enus Bulu.
Sementara untuk uang, Naomi sangat bersyukur apabila ada juga yang berkenan mengembalikan.
Namun apabila pengembalian kompek tidak disertai dengan uang tersebut, Naomi mengaku ikhlas.
“Siapapun yang melihat kompek adik saya, mohon untuk dikembalikan, karena kami baru dapat musibah kakak kami masuk rumah sakit.
Kalau masih iklas bisa dikembalikan juga uangnya, tapi kalau ngga, yang penting kartunya dikembalikan,” tutur Naomi sambil berlinang air mata.
Perawatan pasien luka bakar jelas memerlukan waktu yang cukup panjang bahkan hingga berbulan-bulan.
Termasuk juga perawatan paska kejadian ledakan seperti membeli pakaian, alat rumah tangga, dan keperluan sehari-hari.
Naomi menuturkan dirinya memiliki pegangan walaupun jumlahnya tidak banyak untuk perawatan kedua kakaknya.
Baca juga: Pasutri Menderita Luka Bakar Diduga Akibat Ledakan LPG di Denpasar, Begini Kondisi Sang Istri
Namun uang tersebut tidaklah cukup sehingga memerlukan uluran tangan dari masyarakat guna membantu proses penyembuhan kedua korban.
“Kalau ada yang mau bantu, saya sangat terima dan ucapkan terima kasih, tapi saya tidak memaksakan,” ujar Naomi.
Dengan perjuangannya selama ini, Naomi berharap kedua kakaknya dapat segera sembuh dan ia selalu diberi kekuatan untuk membantu hingga kedua korban benar-benar pulih.
Sebelumnya diberitakan, lima buah tabung gas, ditemukan di dalam kamar kos Gang Gandari, Kebo Iwa Utara, Denpasar yang mengalami ledakan Jumat lalu.
I Made Nata selaku pemilik kos, mengatakan awalnya ia tak menjumpai kelima tabung gas saat pagi hari meninjau TKP.
Namun saat sorenya, ia melihat kelima tabung gas tersebut sudah berada di halaman kos setelah dikeluarkan dari dalam kamar.
Kepada Tribun Bali, I Made Nata mengatakan lima buah tabung gas tersebut terdiri dari berbagai ukuran yaitu 3 ukuran besar dan 2 ukuran kecil.
Pertanyaan pun muncul dalam benaknya, yang mengaitkan kelima tabung gas dengan ledakan yang terjadi.
“Saya berpikir pas lihat tabung gas itu, kenapa mereka simpan banyak tabung gas di dalam kamarnya.
Kan orang ini baru masuk 19 Desember 2022 lalu, jadi saya belum sempat ketemu lama,” kata I Made Nata.

Made Nata juga menduga keberadaan kelima tabung gas tersebut, bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya ledakan.
Saat ini, kelima tabung gas disimpan oleh mata dan amankan di gudang miliknya dan akan dikembalikan kepada empunya.
Entah apa juga yang terjadi di dalam saat itu karena pintu pun bahkan terlempar sejauh 4 m beserta jendelanya.
Diketahui kamar kos milik Nata yang berlokasi di Gang Gandari, Kebo Iwa Utara, Denpasa meledak pada Jumat, 6 Januari 2022 lalu.
Saat kejadian Nata baru saja bangun dari tidurnya, dan seketika keponakannya langsung mengecek gas yang berada di dapur.
Walaupun hujan saat itu cukup deras, suara ledakan sangat terdengar jelas dari jarak sekitar 50 meter dari TKP ke rumahnya.
Tak berselang lama salah satu penghuni kos, kemudian mengabarkan informasi terjadinya ledakan di kos milik Nata.
Ia pun bergegas langsung menuju ke kos sekitar 15 menit kemudian, dan melihat kedua korban sudah diangkut dengan mobil pikap.
“Kalau saya lihat Thimo (korban laki laki) bagian belakangnya seperti ada terbakar, kalau yang perempuan di bagian wajahnya, saya nggak berani melihat lama-lama,” tuturnya.
Nata sempat bertanya pada salah satu penghuni kos, terkait penyebab ledakan dan jawabannya adalah petir.
Namun menurut Nata kurang masuk akal karena jikalau petir, seharusnya seluruh bangunan bisa terbakar.
Kejadian tersebut lantas dilaporkan ke kepala dusun, yang diteruskan kepada jajarannya terkait.
Sebagai umat Hindu Bali, Nata akan merenovasi kamar kos agar segera bisa dilakukan disembahyangi kembali.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.