Naas, Rumah Ketut Merta Tertimpa Longsor Sampai 3 Kali di Selat Karangasem Bali, Simak Beritanya!

TRIBUN-BALI.COM - Rumah Ketut Merta, di Br. Dinas Pateh, Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem tertimpa longsor, Selasa (17/1) sore hari.

Tak ada korban jiwa maupun luka-luka saat kejadian.

Hanya saja, rumah Ketut Merta mengalami rusak ringan di bagian atapnya.

Bahkan lumpur sampai masuk ke kamar.

Baca juga: Tertimpa Longsor, Pelayanan Air Daerah di Kota Gianyar Terganggu

Baca juga: Cuaca Buruk Melanda Bangli Sepekan Terakhir, Curah Hujan Tinggi Sebabkan Pohon Tumbang dan Longsor

Menurut pengakuan Ketut Merta, bencana tanah longsor terjadi sore hari.

Setelah hujan deras guyur Karangasem.

Saat itu tebing tinggi sekitar 15 meter, mulai tergerus sedikit demi sedikit terbawa air hujan. Longsoran tanah perlahan, sehingga tak menghantam bangunan.

"Tiga kali terjadi longsor.

Untung tanah tergerus secara perlahan, tidak langsung.

Lantaran tanah yang tergerus cukup banyak, sehingga masuk ke kamar terbawa oleh aliran air hujan," kata Ketut Merta, Rabu (18/1/2023).

Ditambahkan, ada 2 orang anak di dalam kamar saat tebing tergerus.

Bersangkutan sedang tidur.

Setelah itu keduanya dievakuasi, dan di bawa keluar.

Rumah yang tertimbun longsoran dihuni 2 KK, terdiri dari 7 jiwa.

Sementara rumah belum bisa ditempati karena msih ada lumpur.

Penghuni rumah belum berani menempati, dikarenakaan lumpur masih di dalam rumah, belum dievakuasi seluruhnya.

Sementara penghuni tidur di rumah tetangga bersama anak.

Sedangkan ayahnya masih menjaga barang.

Langkah ini diambil untuk meengantisipasi hal tidak diinginkan.

Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengatakan, bencana longsor terjadi sore hari.

Penyebabnya karena hujan cukup deras, dengan intensitas cukup lama.

BPBD Karangasem telah menerjunkan petugas ke lokasi, membersihkan material bersama warga di sekitar.

"Tim TRC bersama pemilik rumah, warga bergotong - royong membersihkan material tanah.

Penanganan dilaksanakan dari pukul 08.30 sampai 11.30 WITA.

Untuk pembersihan lanjutaan masih menunggu koordinasi lebih lanjut dari keluarga,"kata Arimbawa.

Akibat kejadian longsor ini, kata Arimbawa, atap rumah rusak ringan.

Lumpur masuk ke dalam kamar mengenai kasur, pakaian, dan lemari.

Kerugian materiil belum diketahui.

Sedangkan korban jiwa dan luka nihil.

"Kita juga berikan bantuan ke korban.

Sembako, matras, sarung, selimut,"imbuhnya.

Pejabat asal Singaraja ini mengimbau, masyarakat yang punya tempat tinggal di pinggir tebing yang labil / rawan bencana longsor dan pohon tumbang, untuk selalu berhati - hati dan waspada.

Mengingat cuaca sekitar wilayah Karangasem cukup ekstrem, sering terjadi hujan deras dan angin kencang.

Untuk diketahui, sesuai pemetaan BPBD, dari 78 desa / kelurahaan di Karangasem, sekitar 50 desa berpotensi mengalami bencana tanah longsor saat hujan.

Daerah yang berpotensi terjadi longsor tersebar di 8 Kecamatan.

Seperti Rendang, Sidemen, serta Bebandem.

Untuk Kecamatan Sideman, daerah yang berpotensi longsor sebanyak 9 desa.

Seperti Desa Lokasari, Desa Wismakerta, Desa Tri Eka Buana, Desa Telagatawang, Desa Sinduwati, Talibeng, Tangkup, Kerta Buana dan Sidemen.

Semua daerah ini berdekataan dengan dataran tinggi.

Kecamatan Selat hampir semua daerah berpotensi longsor.

Seperti Desa Sebudi, Duda Timur, Peringsari, Muncan, dan beberapa desa lain.

Sedangkan Kecamatan Abang hanya 7 desa berpotensi terjadi longsor.

Seperti Desa Bunutan, Tista, Tribuana, Tiying Tali, Culik, serta Kertamandala.

Untuk Bebandem, hanya beberapa desa yang sering terjadi longsor.

Diantaranya Desa Jungutan, Sibetan, Bebandem, Buana Giri, Macang.

Kecamatan Karangasem, desa berpotensi longsor yakni Desa Bugbug di Bebukitan Shang Hyang Ambu, Tegalinggah, dan terakhir Desa Bukit.

Kecamatan Rendang ada 5 desa yang berpotensi longsor.

Seperti Desa Besakih, Rendang, Pesaban, Pempatan, dan Desa Menanga.

Di Kecamatan Manggis hanya ada 5 desa yang potensi terjadi longsor, sedangkan di Kecamatan Kubu hanya 4 desa yang berpotensi alami longsor. (*)