Berita Bangli
Kadiskes Tegaskan Bangkitnya Pariwisata Karena Kontribusi Vaksin
Bangkitnya pariwisata di Bali, khususnya Bangli salah satunya berkat peran vaksin Covid-19.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Bangkitnya pariwisata di Bali, khususnya Bangli salah satunya berkat peran vaksin Covid-19. Karenanya masyarakat diharapkan agar tetap mengikuti anjuran untuk disuntik vaksin dosis keempat atau booster dua.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Bangli, I Nyoman Arsana saat pelaksanaan vaksinasi booster 2, Rabu (25/1/2023). Kata Arsana, kendati pemerintah telah mencabut status PPKM, masyarakat masih perlu untuk mendapatkan vaksin booster 2.
Alasannya, lanjut dia, karena sampai saat ini penelitian terhadap virus Covid-19 masih dilakukan. Terlebih mengingat mutasi virus ini sangat cepat. "Di sisi lain, kemampuan vaksin yang diberikan setiap individu berbeda-beda. Dan yang jelas vaksinasi covid ini tidak membuat kekebalan seumur hidup. Kita di Bali yang merupakan pariwisata internasional tidak hanya dollar saja yang datang, tapi juga penyakit. Salah satunya Covid," jelasnya.
Menurut Arsana, dari sisi kesehatan peran vaksin mendukung kembali bangkitnya pariwisata di Bali, khususnya Bangli. Tidak hanya sektor pariwisata, vaksin juga mendungkung bangkitnya perekonomian masyarakat serta mendukung sektor pendidikan, dan sektor-sektor lainnya.
"Bagaimana rasanya Bali tanpa pariwisata kan sudah pernah kita rasakan. Tidak hanya orang pariwisata yang kena imbasnya tapi secara menyeluruh, karena pendapatan masyarakat menurun. Kesehatan itu merupakan pondasi awal. Bagaimana kita bisa menerima turis kalau kita tidak sehat, bagaimana turis mau datang kalau Bali ini tidak aman dari covid. Oleh sebab itu bisa dikatakan kesehatan secara tidak langsung memiliki kontribusi di bidang pariwisata," ungkapnya.
Pelaksanaan vaksinasi booster dosis II sejatiny sudah dimulai sejak November 2022, dengan sasaran lansia. Sesuai data per tanggal 24 Januari, dari target 31.289 secara kumulatif realisasinya baru mencapai 7,31 persen atau sebanyak 2288 orang yang telah disuntik.
Memang diakui Arsana ada tantangan tersendiri untuk tetap memberikan suntikan vaksin booster dosis II ke masyarakat. Mengingat saat ini status PPKM sudah dicabut. Selain juga dari jumlah kasus sebaran covid sudah mengalami penurunan.
Karenanya, imbuh dia, dengan telah dibukanya sasaran untuk masyarakat umum, terutama aparatur sipil negara (ASN), diharapkan masing-masing ASN bisa mengedukasi keluarganya untuk ikut divaksin. Dengan demikian capaian vaksinasi untuk lansia juga bisa mengalami peningkatan.
"Kami juga sosialisasikan vaksinasi booster dosis II lewat media sosial dan mobiling melalui mobil dinas kominfosan. Diharapkan bagi masyarakat agar mau divaksin booster dosis II. Tujuannya agar mereka yang hendak berkerja keluar negeri, sudah memiliki persiapan apabila vaksin booster dosis II nantinya menjadi persyaratan," ucapnya.
Dokter asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani ini menambahkan, sejatinya sesuai arahan Kemenkes vaksinasi booster dosis II sudah bisa dimulai sejak 24 Januari. Namun untuk di Bangli, pelaksanaannya baru dimulai tanggal 25 Januari. "Karena kami perlu koordinasi dengan provinsi untuk logistiknya, serta membuat jadwal untuk pelaksanaan di masing-masing puskesmas," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.