Berita Denpasar

Puskesmas 2 Denpasar Barat Sasar Sekolah untuk Lakukan Pengawasan Ciki Ngebul

Puskesmas 2 Denpasar Barat Sasar Sekolah untuk Lakukan Pengawasan Ciki Ngebul

Penulis: Putu Supartika | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Pengawasan makanan ciki ngebul oleh Puskesmas 2 Denpasar Barat 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Belakangan ini marak pemberitaan terkait nitrogen cair yang ditemukan pada produk pangan siap saji. 

Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan Puskesmas Denpasar 2 Denpasar Barat melakukan pengawasan makanan yang mengandung Nitrogen.

Dimana yang disasar adalah SDN 2 dan SDN 7 Pemecutan Klod. 

Kepala Puskesmas 2 Denpasar Barat dr. Lanawati mengatakan dalam pengawasan yang dilakukan tidak ditemukan ada pedagang atau makanan kantin yg mengandung nitrogen sejenis ice smoke atau ciki ngebul.

Menurutnya nitrogen cair mulanya digunakan untuk membekukan dan mengawetkan bahan makanan. 

Namun, seiring perkembangannya, bahan kimia ini juga digunakan untuk meningkatkan daya tarik makanan dan minuman ringan, termasuk chiki ngebul atau yang dikenal dengan ice smoke.

Nitrogen cair memunculkan efek asap yang terasa dingin pada makanan dan minuman. 

Meski unik, ada sejumlah bahaya nitrogen cair yang mengintai kesehatan. bahaya makan makanan yang mengandung nitrogen cair yang perlu diwaspadai yakni sulit bernapas, sakit perut, lambung berlubang, luka bakar, bahkan sampai menimbulkan kematian. 

"Mengatisipsi hal tersebut maka kami melakukan pengawasan terhadap jenis makanan atau pangan ke sekolah sekolah," kata Lanawati pada Rabu, 25 Januari 2023.

Kegiatan itu  juga sebagai  tindak lanjut dari surat edaran Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 

Pengawasan dan sosialisasi ke juga dilakukan ke pedagang jajanan disekitar sekolah dan kantin sekolah. 

Tidak semua sekolah menjadi sasaran kegiatan ini, namun pihaknya hanya mengambil sampel saja, terutama sekolah yang banyak dikelilingi pedagang jajanan di sekitar sekolah. 

Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar jangan sampai timbul korban. 

Untuk selanjutnya pihaknya tetap melakukan edukasi, namun edukasi  dilakukan lewat WA group ke semua sekolah. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved