Breaking News

Berita Gianyar

Sejak Jadi Kadisos Hingga Kasatpol PP, Rumah Singgah Watha Tak Kunjung Terealisasi

Sejak Jadi Kadisos Hingga Kasatpol PP, Rumah Singgah Watha Tak Kunjung Terealisasi

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
zoom-inlihat foto Sejak Jadi Kadisos Hingga Kasatpol PP, Rumah Singgah Watha Tak Kunjung Terealisasi
TRIBUN BALI/ Wayan Eri Gunarta
Petugas Satpol PP Gianyar saat mengamankan gepeng yang beroperasi di Kabupaten Gianyar belum lama ini.

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kepala Dinas Satpol PP Gianyar, I Made Watha kembali mewacanakan untuk membuat rumah singgah, untuk para gelandangan dan pengemis (gepeng) yang diringkus dan membandel. Sejatinya pengadaan rumah singgah ini telah diwacanakannya sejak masih menjabat Kepala Dinas Sosial Gianyar.

Berdasarkan catatan Tribun Bali, Kamis 26 Januari 2023, rumah singgah untuk menampung gepeng ini sangat dibutuhkan di Kabupaten Gianyar. Sebab selama ini, Gianyar, khususnya kawasan pariwisata kerap disebut pengemis. Pengemis itu pun tak pernah kapok, lantaran saat diamankan, mereka hanya dikirim pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Karangasem.

Dan, usai dipulangkan, keesokan harinya  para gepeng tersebut kembali beraksi ke Gianyar. Dengan adanya rumah singah yang diwacanakan Watha, para gepeng yang terjaring akan diinapkan di sana dalam beberapa hari, diberikan pelatihan keterampilan, hingga mereka memiliki keahlian untuk menghasilkan rupiah.

Bukan hanya gepeng, masyarakat dalam gangguan jiwa parah atau suka mengamuk, juga akan dititipkan di sini.

Kepala Dinas Satpol PP Gianyar, Made Watha membenarkan bahwa wacana itu sudah ada sejak dirinya menjabat Kadisos Gianyar. Namun selalu kandas karena persoalan anggaran. "Sudah pernah acc pusat saat saya menjabat Kadisos. Tapi sampai sekarang belum ada realisasi, coba tanya saja ke Dinsos. Tapi intinya, rumah singgah itu sangat dibutuhkan," ujarnya. 

Terpisah, Sekretaris Dinas Sosial Gianyar, Nur Widyaswanto mengatakan bahwa rencana pembuatan rumah singgah itu masih dalam proses. Adapun  proses yang dimaksudkan yaitu masih melakukan inventarisasi tempat yang bisa dimanfaatkan sebagai rumah singgah. "Kita masih menginventarisir tempat, lahan, aset yang dimiliki Pemkab dan bisa dimanfaatkan sebagai rumah singgah sambil berkoordinasi dengan OPD terkait," jelasnya.

Selain mencari tempat, kata dia, dalam  mewujudkan rumah singgah juga perlu memperhatikan beberapa hal lain. Seperti tenaga medis utamanya psikiater, logistik makanan minuman, keamanan dan operasional lainnya. Untuk keamanan biasanya berkolaborasi dengan personil Satpol PP. "Jadi, sebelum terealisasi ada banyak yang harus diperhitungkan," ujarnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved