Bali United

Adu Racikan Papan Atas, Pemain Muda Thomas Doll Dan Pemain Senior Stefano Cugurra, Siapa Kans Juara?

Adu racikan papan atas, pemain muda ala Thomas Doll dan pemain senior ala Stefano Cugurra, Siapa yang punya kans juara lebih besar?

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
dok ist/kolase Tribun Bali/Persija dan Bali United
Kolase foto Pelatih Thomas Doll (kiri) dan pelatih Stefano Cugurra Teco - Adu racikan papan atas, pemain muda ala Thomas Doll dan pemain senior ala Stefano Cugurra, Siapa yang punya kans juara lebih besar? 

TRIBUN-BALI.COM, BALI – Sepanjang gelaran Liga 1 musim ini, Thomas Doll terbilang berhasil meramu komposisi kombinasi antara pemain muda, pemain senior dan pemain asing Persija Jakarta.

Thomas Doll pun berhasil membawa Persija Jakarta ke “puncak yang dingin” atau puncak klasemen meski saat ini sudah kembali bergeser di peringkat 3 klasemen sementara BRI Liga 1 2022/2023.

Dilihat dari grafik performa, skuat Macan Kemayoran cenderung mengalami tren positif mampu merangsek ke papan atas setelah pada awal-awal putaran pertama lalu sempat terjebak di papan tengah.

Thomas Doll yang merupakan pelatih berkebangsaan Jerman dan memiliki banyak pengalaman di daratan Eropa itu identik dengan formasi 5-4-1 atau 5-3-2.

Skema permainan dan ketepatannya membaca strategi lawan mampu mengantarkan kemenangan demi kemenangan untuk Riko Simanjuntak cs.

Yang paling dramatis adalah saat Persija Jakarta berhasil melakukan epic comeback atas Bali United pada menit-menit injury time.

Yang mana saat itu dua gol yang dibukukan Persija untuk membalikkan kedudukan terjadi pada menit 95 dan 100 hingga akhirnya Persija meraih poin penuh.

Beberapa pemain muda sukses bersinar musim ini di bawah asuhan Thomas Doll seperti Rio Fahmi (21 tahun, bek kanan), Muhammad Ferrari (19 tahun, bek tengah), Alfriyanto Nico (19 tahun, penyerang sayap), Reski Fandy (23 tahun, gelandang), Aji Kusuma (23 tahun, striker), Ginanjar Wahyu (19 tahun, striker), Firza Andika (23 tahun, bek kiri), Frengky Missa (18 tahun, bek kiri), Syahrian Abimanyu (23 tahun, gelandang tengah), Dony Pamungkas (18 tahun, gelandang serang), Cahya Supriadi (19 tahu, kiper) dan beberapa pemain muda lainnya.

Atas kontribusi pemain mudanya tersebut, dari 20 laga, skuat Macan Kemayoran sukses mempersembahkan 11 kemenangan, 5 kali seri dan 4 kali kalah.

Baca juga: Prediksi Starting XI Bali United saat Hadapi RANS Nusantara FC Besok, Sandi Sute dan Ryuji Starter

Kombinasi pemain – pemain muda seperti Alfriyanto Nico, Dony Pamungkas, Ginanjar Wahyu semakin ngeblend dan menjadi senjata andalan, ditambah pemain muda yang baru direkrut dari tim Liga 2 Persiba, Aji Kusuma yang berhasil menjebol 2 gol gawang PSM Makassar.

Hanya ada 3 pemain yang masih tersisa di Persija Jakarta sejak era kejayaan tahun 2018 saat ditanganin Stefano Cugurra, yakni kiper Andritany, Riko Simanjuntak dan Maman Abdurrahman.

Ditangan Thomas Doll, rata-rata pemain usia pemain Persija adalah 24,5 tahun.

Apa yang dilakukan Persija Jakarta berbanding terbalik dengan Bali United yang cenderung menggunakan jasa pemain-pemain senior.

Beberapa diantaranya musim ini Teco cukup banyak mendatangkan mantan-mantan pemain Persija Jakarta, seperti Novri Setiawan (kontrak habis) usia 29 tahun, Ramdani Lestaluhu (kontrak habis, musim lalu sempat dipinjamkan ke PSS) usia 31 tahun, Sandi Sute (kontrak habis lalu gabung RANS dan dilepas) usia 30 tahun, Ryuji Utomo (kontrak habis) usia 27 tahun.

Bali United menjadi tim tertua di Liga 1 dengan rataan usia pemainnya adalah 28,7 tahun.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved