Music Zone
Gemuruh Cinta dan Amarah Nursery Rhymes di Album Perdana
Empat tahun berkiprah di skena Bali, akhirnya unit punk rock, Nursery Rhymes merilis debut albumnya bertajuk Love and Anger.
Penulis: Putu Candra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Empat tahun berkiprah di skena Bali, akhirnya unit punk rock, Nursery Rhymes merilis debut albumnya bertajuk Love and Anger.
Album perdana ini telah dirilis di pelbagai platform musik digital, 19 Januari 2021.
Berisikan sepuluh nomor termasuk empat single yang terlebih dahulu dirilis, Nursery Rhymes merangkum gemuruh cinta dan amarah ke dalam album ini.
Baca juga: Palawara Music Company Buka Pelaksanaan Denfest 2022, Hadirkan Nuansa Tempo Dulu
"Di album ini kami memakai lirik bahasa Indonesia dan Inggris. Album ini kami beri judul Love and Anger, karena sebagian besar lagu-lagunya berenergi cinta dan amarah," ungkap Deyas selaku vokalis juga gitaris, Nursery Rhymes.
Kesepuluh lagu itu berjudul "Time to Fight Back", "World of Ignorance", "Beat the World's Curse", Murka dalam Bencana", "Realita Pembangunan", "Stuck and Fuck Up", "Take This Pain Away", "Land of No Choise", "Jalan Pulang yang Tak Kutemukan", dan "Grace and Glory".
Baca juga: Music Zone: Solois asal Bali, Primo Rasendriya Rilis Album Perdana Berjudul "Kisah Sempurna"
"Kami menuangkan keluh kesah masalah sosial dalam kehidupan masyarakat, juga tentang kepedulian, depresi dan ajakan untuk bangkit dari keterpurukan. Lalu kami rangkum ke dalam tema cinta dan amarah," imbuh Deyas.
Membutuhkan waktu kurang lebih dua tahun bagi band yang didirikan tahun 2019 untuk mematangkan semua materi pada album. Ada peran rekan musisi lain yang ikut terlibat mengisi lagu.
Adalah personel Prisoner of Cat, Agung Ditya yang mengisi contrabas di lagu berjudul "Jalan Pulang yang Tak Kutemukan".
Baca juga: Terinspirasi Curhat Teman, Deva Rilis Single "Memendam Rasa", Kisahkan Hubungan Tanpa Status
Dengan dirilisnya debut album ini menjadi bukti bagi band yang digawangi Deyas (vokal, gitar), Ari (gitar), Gus Eka (bass) dan Edi (drum) untuk kian produktif. Pula konsisten membawa warna musik punk rock ciri khas Nursery Rhymes
"Album ini bagi kami adalah sebuah anugerah. Tanpa bermaksud sok religius, entah kenapa di tengah kesibukan kami bekerja, urusan pribadi masing-masing di luar musik kami masih bisa merampungkan album ini."
"Album ini juga adalah bukti, kami juga bisa berpartisipasi di skena musik Bali. Satu kebanggaan bagi kami," tegas Deyas.
Baca juga: Rania Salsabila Rilis Single Surga Cintaku Sebagai Rasa Terima Kasih kepada Orangtua
Kini mereka pun tengah menyiapkan rencana akan merilis album Love and Anger dalam bentuk cakram padat (CD). Kemungkinan CD album ini akan dirilis secara terbatas.
"Rencana terdekat adalah mengenalkan album ini. Kami berencana merilis album secara fisik dan produksi video klip," cetus Deyas.
Meskipun baru berumur empat tahun, Nursery Rhymes mampu menunjukan tajinya di ranah musik Bali. Terbukti empat single dan satu album penuh telah mereka lahirnya.
Baca juga: Rapper Muda Bali Lahir Kembali, Dion Devano Rilis Single Tokxic Kritisi Penyalahgunaan TikTok!
Tergolong cukup produktif untuk ukuran band baru. Dibentuk tahun 2019, Nursery Rhymes memilih punk rock sebagai jalur musik, dan band Social Distortion menjadi inspirator.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.