KLB PSSI
Ini Gebrakan yang Akan Dilakukan Calon Ketua Umum PSSI Fary Djemy Francis Jika Terpilih
Ini gebrakan yang akan dilakukan calon Ketua Umum PSSI Fary Djemy Francis jika nantinya terpilih menjadi Ketum PSSI.
TRIBUN-BALI.COM - Salah satu calon Ketua Umum (Ketum) PSSI, Fary Djemy Francis mengungkapkan tekadnya untuk bisa membuat gebrakan untuk sepak bola Indonesia.
Fary ingin agar sepak bola nantinya bisa menjadi alat pemersatu bangsa.
Diketahui, nama Fary Djemy Francis masuk dalam daftar calon ketum PSSI bersama empat orang lainnya yakni La Nyalla Mattalitti, Erick Thohir, Ari Putra Wicaksono, dan Doni Setiabudi.
Beberapa calon ketum PSSI itu telah mengungkapkan harapan dan gebrakan yang akan diterapkan saat terpilih nantinya.
Seperti La Nyalla hingga Erick Thohir yang sudah mengungkapkan tekadnya agar sepak bola Indonesia lebih baik lagi ke depan.
Kali ini, Fary Djemy Francis tak ikut ketinggalan.
Dilansir dari BolaSport.com, ia mengaku punya sejumlah gebrakan untuk sepak bola Tanah Air.
"Kita sudah punya blue print, namanya Nusantara Way, yaitu mencetak generasi emas pesepak bola Indonesia menuju Piala Dunia 2030," ujar Fary Djemy sebagaimana dilansir dari Kompas.com.
Pemilik Klub dan Akademi Bintang Timur itu cukup percaya diri dengan pengalamannya sebagai Ketua Departemen Sport Inteligence PSSI.
Baca juga: Ketua Asprov PSSI Bali Tak Lolos Anggota Komite Exco PSSI, Ini Alasan Ayah Putri Indonesia 2022 Itu
Fary yakin dengan metodologi Nusantara Away yang mengacu pada kebutuhan sepak bola era 4.0, dengan mengedepankan nilai-nilai industri dan kemanusiaan melalui proses digitalisasi.
Menurut Fary, PSSI sudah seharusnya mempunyai one stop complex yang terdapat office, training facilities, dome, gymnastic, hall, swimming pool hingga mini stadium.
Selain itu, pembangunan sepak bola Indoneska harus terencana, terstruktut dan berkesinambunvan sejak gass root.
Setelah itu yang terpenting yakni dalam membangun sepak bola harus memiliki big data pemain.
Hal ini karena dapat memudahkan pencarian bakat secara fair dan kompetitif.
Sehingga pelatih timnas Indonesia pun akan lebih mudah mendapatkan pemakn sesuai dengan level yang diinginkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.