Gempa Turki

UPDATE Gempa Turki dan Suriah: Korban Tewas 7.825 Jiwa, WHO Perkirakan akan Bertambah Hingga 20.000

Hingga saat ini, total korban tewas gempa Turki dan Suriah telah mencapai 7.825 orang.

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
AFP/CAN EROK
Tim penyelamat mencari korban selamat melalui puing-puing bangunan yang runtuh di Adana, pada 6 Februari 2023 setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. - Jumlah korban tewas gabungan telah meningkat menjadi lebih dari 1.900 untuk Turki dan Suriah setelah gempa terkuat di kawasan itu dalam hampir satu abad. Layanan darurat Turki mengatakan sedikitnya 1.121 orang tewas dalam gempa tersebut, dengan 783 kematian dikonfirmasi di Suriah. (Photo by Can EROK / AFP) 

UPDATE Gempa Turki dan Suriah: Korban Tewas 7.825 Jiwa, WHO Perkirakan akan Bertambah Hingga 20.000

TRIBUN-BALI.COM - Berikut ini adalah update korban gempa Turki per Rabu 8 Februari 2023.

Sudah 2 hari berlalu sejak Turki dilanda gempa berkekuatan 7,8 Magnitudo pada Senin 6 Februari 2023.

Hingga saat ini, total korban tewas gempa Turki dan Suriah telah mencapai 7.825 orang.

Adapun di Turki korban tewas menyentuh angka 5.894 jiwa.

Sedangkan gempa di Suriah menewaskan setidaknya 1.932 orang.

Dilansir Tribun-Bali.com dari The Guardian, pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi korban tewas akibat gempa tersebut bakal terus meningkat.

WHO memperkirakan korban tewas akibat gempa mencapai 20.000 orang.

Oleh karena itu, WHO pun mendesak kepada negara-negara dan lembaga internasional untuk secepatnya memberikan bantuan ke zona bencana.

Baca juga: PMI Asal Bali Aman dari Gempa, 1.375 Warga Bali Bekerja di Turkiye, Sekitar 5.012 Orang Meninggal

Bulan Sabit Merah Suriah mengimbau negara-negara Barat untuk mencabut sanksi dan memberikan bantuan karena pemerintah Presiden Bashar al-Assad tetap menjadi paria di Barat.

Kondisi ini telah mempersulit upaya bantuan internasional kepada Suriah.

Sebelumnya, Washington dan Komisi Eropa pada Senin mengatakan, bahwa program kemanusiaan yang didukung oleh mereka akan menanggapi kehancuran di Suriah.

UNESCO, juga mengatakan siap memberikan bantuan setelah dua situs yang terdaftar dalam daftar Warisan Dunia di Suriah dan Turki mengalami kerusakan.

Selain kerusakan kota tua Aleppo dan benteng di kota Diyarbakir, Turkiye tenggara, UNESCO mengatakan setidaknya tiga situs Warisan Dunia lainnya dapat terpengaruh gempa.

Sebagian besar wilayah yang dilanda gempa di Suriah utara telah dihancurkan oleh perang bertahun-tahun dan pengeboman udara oleh pasukan Suriah dan Rusia yang menghancurkan rumah, rumah sakit, dan klinik.

Turki Umumkan Status Darurat hingga 3 Bulan Kedepan

Pemerintah Turki mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan yang mencakup 10 provinsi di wilayah selatan Turki yang terdampak gempa bumi dahsyat Senin pagi 6 Februari 2023 kemarin.

"Kami telah memutuskan untuk mengumumkan keadaan darurat untuk memastikan operasi penyelamatan dilakukan dengan cepat," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pidato keduanya sejak gempa pertama melanda Senin pagi.

Data terkini, jumlah korban meninggal gempa yang melanda Turki dan Suriah mencapai di atas 5.000 jiwa. Tim penyelamat terus berpacu dengan waktu untuk menggali orang dari puing-puing bangunan yang runtuh.

Tim penyelamat mencari korban selamat melalui puing-puing di Sanliurfa, pada 6 Februari 2023, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. - Setidaknya 284 orang tewas di Turki dan lebih dari 2.300 orang terluka dalam salah satu gempa terbesar di Turki dalam setidaknya satu abad, saat pekerjaan pencarian dan penyelamatan berlanjut di beberapa kota besar. (Photo by AFP)
Tim penyelamat mencari korban selamat melalui puing-puing di Sanliurfa, pada 6 Februari 2023, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. - Setidaknya 284 orang tewas di Turki dan lebih dari 2.300 orang terluka dalam salah satu gempa terbesar di Turki dalam setidaknya satu abad, saat pekerjaan pencarian dan penyelamatan berlanjut di beberapa kota besar. (Photo by AFP) (AFP/STR)

Melalui deklarasi keadaan darurat memungkinkan presiden dan kabinet untuk melewati parlemen dalam memberlakukan undang-undang baru dan untuk membatasi atau menangguhkan hak dan kebebasan yang mereka anggap perlu. 

Presiden Erdogan mengatakan, keadaan darurat akan berlangsung tiga bulan - artinya akan berakhir sesaat sebelum pemilihan presiden dan parlemen dijadwalkan pada 14 Mei.

Namun hal tersebut masih memungkinkan diperpanjang. Presiden Erdogan sebelumnya mengumumkan keadaan darurat nasional pada Juli 2016 setelah kudeta militer yang gagal.

Baca juga: Heboh, Wanita Hamil Melahirkan Saat Terkubur di Puing Bangunan Usai Gempa Bumi Turki  di Suriah

Erdogan juga mengatakan bahwa 70 negara telah menawarkan bantuan dalam operasi pencarian dan penyelamatan.

Turki berencana membuka hotel di pusat pariwisata Antalya, di sebelah barat, untuk sementara menampung orang-orang yang terkena dampak gempa.

Erdogan mengatakan jumlah korban tewas di Turki telah meningkat menjadi 3.549 orang.

(*)

Sumber: Kompas.com dan Kontan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved